Salam
Tidak Semestinya Honor PPS Terlambat Dibayar
Semestinya hal itu tidak terjadi, apalagi mengingat tahapan Pilkada sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
Sungguh menyedihkan kita dengar tentang pembayaran honorarium para petugas pemilihan pemungutan suara (PPS) di sejumlah kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tengah, terlambat dilakukan. Semestinya hal itu tidak terjadi, apalagi mengingat tahapan Pilkada sudah disiapkan jauh-jauh hari sebelumnya.
Maksudnya, persiapan Pilkada tidak berlangsung secara tiba-tiba, melainkan sudah diagendakan beberapa tahun yang lalu. Persiapan tersebut termasuk persoalan kelengkapan administrasi, material, finansial, keamanan, dan juga menyangkut hal-hal teknis lainnya.
Untuk itu, kita kurang bisa menerima alasan teknis dari pihak terkait, sehingga mengakibatkan pembayaran honorarium menjadi terlambat. Jikapun ada hal-hal teknis yang belum beres, maka semestinya ditagih dan juga dilakukan supervisi sehingga pembayaran tidak nyangkut di jalan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa perbuatan saling tolong menolong dalam hal pengamprahan keuangan sering kali tidak berjalan mulus. Semua persoalan harus dihitung dengan fulus, baru kemudian berjalan sesuai rencana.
Karenanya, kita berharap persolan teknis ini segera bisa diatasi, apalagi mengingat ada hak orang yang tersumbat di sana. Kata Nabi: Bayarkanlah upah seseorang sebelum keringatnya kering.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tengah memberikan klarifikasi terkait keterlambatan pembayaran honorarium untuk Pilkada 2024 di beberapa kecamatan.
Sekretaris KIP Aceh Tengah, Muhammad Sofyan, menyampaikan bahwa pembayaran honor dilakukan bertahap sesuai prosedur administrasi dan kondisi sistem perbankan yang berlaku.
“Honor PPS per tanggal 11 Desember 2024 sudah kami transfer untuk tujuh kecamatan, yakni Atu Lintang, Silihnara, Kute Panang, Bies, Rusip Antara, Kebayakan, dan Pegasing. Proses transfer ini dilakukan setelah SPJ dan SITAB diselesaikan,” jelas Muhammad Sofyan pada harian ini, Selasa, (16/12/2024).
Lebih lanjut, Muhammad Sofyan menambahkan bahwa honor untuk empat kecamatan lainnya, yakni Linge, Ketol, Celala, dan Bebesen, telah diproses pada hari yang sama. Namun, kendala teknis masih terjadi karena sistem Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami perawatan (maintenance).
“Hingga sore tadi, sistem CUZ Bank Syariah Indonesia masih dalam tahap maintenance, sehingga transfer untuk empat kecamatan ini mengalami pending. Kami terus berupaya menyelesaikan kendala ini sesegera mungkin,” kata Sofyan.
Sofyan juga mengingatkan seluruh anggota PPS untuk segera menyelesaikan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) mereka. Hal ini penting mengingat akhir tahun semakin dekat.
“Kami harapkan kepada PPS agar segera menuntaskan SPJ-nya. Untuk honor bulan Desember, kami jadwalkan pembayarannya pada tanggal 20 ke atas,” ungkapnya.
KIP Aceh Tengah memastikan akan terus memantau perkembangan pembayaran honor dan berkoordinasi dengan pihak perbankan agar kendala teknis segera terselesaikan. Sofyan turut mengimbau seluruh PPS untuk tetap bersabar dan memastikan hak mereka akan dipenuhi.
Untuk itu, sekali lagi, kita berharap agar honor PPS tersebut segera dibayar sebelum tutup tahun. Kalau ada persoalan teknis wajib dicari jalan keluar, bukan saling membuang badan alias saling mencari pembenaran. Nah?
POJOK
Harun Masiku ada di Indonesia, kata pejabat Imigrasi Safar Muhammad Godam
Yang terus jadi pertanyaan publik, apakah dia masih ada?
Tgk Ahmada kunjungi pasien bocor jantung asal Abdya di Jakarta
Kalau bocor halus lokasinya di jalan Kakap, kan?
Prabowo saat lawatan ke Mesir hanya didampingi Mayor Teddy
Mayor Teddy benar-benar mendampingi, yang lain hanya ikut-ikutan, tahu?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.