Berita Banda Aceh

Disdik Aceh Laksanakan Asesmen Guru, Langkah Strategis Tingkatkan Kualitas Pendidikan

asesmen guru yang diselenggarakan oleh Disdik Aceh kali ini berbeda dengan asesmen yang dilakukan oleh Kemendikbud pada tahun 2015

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis ST DEA memantau langsung asesmen guru (AG) di SMAN 1 Darul Imarah, Lampeuneurut, Aceh Besar, Jumat (20/12/2024). 

Laporan Yarmen Dinamika l Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Marthunis ST DEA  mengungkapkan bahwa Disdik Aceh telah memulai asesmen guru (AG) di seluruh satuan pendidikan menengah, termasuk SMA, SMK, dan SLB.

Asesmen (penilaian) ini sedang berlangsung dari tanggal 18 hingga 20 Desember 2024 di Banda Aceh.

Marthunis menjelaskan, asesmen ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan gambaran lebih jelas tentang kompetensi guru di Aceh, baik dalam hal pedagogi, pengetahuan kurikulum Merdeka, profesionalisme, maupun aspek terkait Teaching Factory (TeFa) khusus bagi guru SMK.

Menurut Marthunis, asesmen guru yang diselenggarakan oleh Disdik Aceh kali ini berbeda dengan asesmen yang dilakukan oleh Kemendikbud pada tahun 2015. 

Baca juga: Melalui Workshop, Disdik Aceh Tingkatkan Kompetensi ‘Linum’ Siswa SMA

Asesmen ini dilakukan secara mandiri oleh Disdik Aceh dan tidak terkoneksi dengan pusat, sehingga seluruh keputusan atas hasil asesmen akan bersifat lokal. 

Ini memberi peluang bagi daerah untuk lebih fokus dalam meningkatkan kualitas guru sesuai dengan kebutuhan spesifik.

"Selama ini, kita tidak memiliki data yang memadai untuk menilai sejauh mana kualitas guru Aceh, apakah kuat di sains, literasi, numerasi, atau aspek lainnya. 

Asesmen ini diharapkan bisa memberikan data yang akurat mengenai kompetensi guru di Aceh, yang selama ini belum bisa kita ukur secara jelas," kata Marthunis.

Lebih lanjut, Kadisdik Aceh menjelaskan bahwa asesmen guru ini dilakukan dengan menggunakan platform yang hemat anggaran, yakni iSpring, yang diprogram pada sistem Meutuwah Nanggroe.

Baca juga: Dinas Pendidikan Aceh Salurkan Beasiswa Yatim Sebesar Rp 124,5 Miliar Sesuai SK Gubernur 

Soal-soal asesmen disusun oleh guru inti yang sudah dilatih, melibatkan banyak sukarelawan yang berkomitmen untuk memajukan pendidikan di Aceh.

"Sebagai contoh, untuk Kurikulum Merdeka, kisi-kisi yang disediakan sebanyak 108, tetapi soal yang keluar hanya 10. Ini bertujuan agar asesmen tidak hanya menguji, tetapi juga memberikan kesempatan bagi guru untuk belajar. 

Kita buat sesederhana mungkin agar lebih terarah, khususnya bagi guru-guru matematika, yang hanya akan mendapatkan soal-soal terkait dengan mata pelajaran mereka pada aspek profesionalisme," jelasnya.

Master jebolan Université de Bretagne-Occidentale Prancis ini berharap meski dengan persiapan yang terbatas, asesmen ini dapat memberikan dampak besar terhadap kemajuan pendidikan di Aceh. 

Baca juga: Syech Muharram dan Syukri Silaturahmi dengan Pj Bupati Aceh Besar

Data yang diperoleh dari asesmen guru ini akan digunakan oleh satuan pendidikan untuk merancang pelatihan peningkatan kompetensi, serta membantu Disdik Aceh dalam memetakan kualitas pendidikan berdasarkan regional, satuan pendidikan, maupun segmen mata pelajaran.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved