Konflik Rusia dan Ukraina

Ukraina Mengumpulkan Sejumlah Besar Data Perang Untuk Melatih Model Kecerdasan Buatan atau AI

"Ini adalah bahan untuk AI, Jika anda ingin mengajarkan AI, beri dia 2 juta jam (rekaman video), itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa," kata Dmitr

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Reuters
Anggota tentara Ukraina dari skuadron drone Rarog Brigade Mekanis Terpisah ke-24 memasang ranjau anti-tank pada drone tempur Vampire sebelum terbang melintasi posisi pasukan Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di kota garis depan Chasiv Yar, wilayah Donetsk, Ukraina, pada 26 Juni 2024. 

SERAMBINEWS.COM-Seiring dengan perubahan arah perang menuju kecerdasan buatan (AI), Ukraina memiliki sumber daya yang sangat berharga yaitu jutaan jam rekaman dari drone yang dapat digunakan untuk melatih model AI dalam membuat keputusan di medan perang. 

AI telah digunakan oleh kedua belah pihak dalam perang Rusia-Ukraina untuk mengidentifikasi target, memindai gambar jauh lebih cepat daripada kemampuan manusia. 

Dilansir dari kantor berita Reuters pada Jumat (20/12/2024), Oleksandr Dmitriev, pendiri OCHI, sebuah sistem digital non-profit Ukraina yang mengumpulkan dan menganalisis umpan video dari lebih dari 15.000 kru drone yang bekerja di garis depan, mengatakan kepada Reuters bahwa sistemnya telah mengumpulkan 2 juta jam, atau 228 tahun, rekaman video medan perang dari drone sejak 2022.

Itu akan memberikan data penting bagi AI untuk dipelajari. 

"Ini adalah bahan untuk AI, Jika anda ingin mengajarkan AI, beri dia 2 juta jam (rekaman video), itu akan menjadi sesuatu yang luar biasa," kata Dmitriev.

Menurut Dmitriev, rekaman tersebut dapat digunakan untuk melatih model AI dalam taktik pertempuran, mengidentifikasi target, dan menilai efektivitas sistem senjata. 

"Ini pada dasarnya adalah pengalaman yang bisa diubah menjadi matematika," tambahnya, sambil menjelaskan bahwa program AI dapat mempelajari lintasan dan sudut di mana senjata paling efektif.

Sistem ini awalnya dibuat pada tahun 2022 untuk memberikan para komandan militer gambaran umum tentang area medan perang mereka dengan menampilkan rekaman drone dari semua kru terdekat secara bersamaan di satu layar. 

Setelah sistem tersebut diterapkan, tim yang mengoperasikannya menyadari bahwa video yang dikirimkan oleh drone bisa menjadi catatan penting dari perang  sehingga mereka mulai menyimpannya.

Rata-rata, Dmitriev mengatakan, lima atau enam terabyte data baru ditambahkan setiap hari dari pertempuran yang terjadi.

Dmitriev mengatakan bahwa dia sedang berbicara dengan perwakilan dari beberapa sekutu asing Ukraina yang tertarik dengan sistem OCHI-nya, namun ia menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Samuel Bendett, rekan senior di Center for a New American Security yang berbasis di AS, mengatakan bahwa kumpulan data yang begitu besar akan sangat berharga dalam mengajarkan sistem AI untuk mengidentifikasi apa yang sebenarnya mereka lihat, dan langkah-langkah apa yang harus diambil.

"Manusia dapat melakukan ini secara intuitif, tetapi mesin tidak bisa, dan mereka harus dilatih untuk mengenali apa yang merupakan jalan, rintangan alami, atau serangan mendadak," kata Bendett.

Kateryna Bondar, seorang rekan di Wadhwani AI Centre di Centre for Strategic and International Studies, mengatakan bahwa ukuran set data dan kualitas gambar sangat penting, karena model AI belajar mengenali target berdasarkan bentuk dan warna.

Ukraina juga memiliki sistem lain yang disebut Avengers, yang dikembangkan oleh kementerian pertahanan Ukraina, yang mengumpulkan dan mengonsolidasikan video dari drone dan CCTV.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved