Berita Banda Aceh

Mualem-Dek Fadh Bentuk Tim Kerja Terjemahkan Visi-Misi Agar Berjalan Tepat Sasaran

Ampon Man mengatakan, tim kerja tersebut akan diumumkan setelah Mualem-Dek Fadh resmi dilantik pada Februari 2025 mendatang.

|
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/RIANZA ALFANDI
Juru Bicara Mualem-Dek Fadh, Teuku Kamaruzzaman alias Ampon Man dalam konferensi pers, di Morden Caffe Pango, Banda Aceh, Selasa (24/12/2024). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Calon gubernur dan wakil gubernur Aceh terpilih, Muzakir Manaf-Fadhlullah akan segera membentuk tim kerja untuk menerjemahkan visi misi selama masa jabatan 2025-2030. 

Juru Bicara Mualem-Dek Fadh, Teuku Kamaruzzaman (Ampon Man) mengatakan, tim kerja tersebut akan diumumkan setelah Mualem-Dek Fadh resmi ditetapkan olek KIP sebagai gubernur dan wakil gubernur Aceh.

Nantinya, mereka akan bertugas untuk menerjemahkan visi misi gubernur dan wakil gubernur agar terealisasi dengan baik dan tepat sasaran.

“Targetnya (tim kerja) kepada visi misi membuat RPJM, karena itu paling mendesak. Menerjemahkan RPJM ke dalam kerangka kerja gubernur ke depan itu yang paling mendesak sekarang,” kata Ampon Man, dalam konferensi pers, di Morden Caffe Pango, Banda Aceh, Selasa (24/12/2024). 

Ia menyampaikan, pembentukan tim kerja tersebut nantinya akan melibatkan semua partai pengusung, relawan, tim dan badan pemenangan, akademisi, tokoh masyarakat, masyarakat sipil, serta komponen masyarakat Aceh lainya dengan difasilitasi oleh lembaga dan dinas terkait.

Baca juga: Korban Gadai Mobil Rental “Berjatuhan” di Banda Aceh Sekitarnya

“Semua akan masuk kepada tim kerja gubernur, saya kira tidak ada yang salah tapi proses pembentukannya tentu setelah penetapan gubernur terpilih. Setelah penetapan KIP baru kita akan penetapan SK tim kerja gubernur,” ujarnya.

Ampon Man menegaskan, pemerintahan Mualem-Dek Fadh dalam jangka waktu lima tahun ke depan akan memperkuat pondasi hubungan dengan pemerintah pusat dengan menselaraskan semua program pembangunan yang ada di Aceh dan rancangan pembangunan nasional di Jakarta. 

Wacana tersebut, kata Ampon Man, merupakan keinginan dari Presiden RI, Prabowo Subianto, bahwa hubungan Jakarta dengan Aceh diharapkan bakal menjadi contoh hubungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Indonesia. 

“Keinginan dan permintaan ini harus kita elaborasi atau diperluas lagi dengan disertai penyiapan rangkaian regulasi yang nanti mungkin akan kita butuhkan sebagai landasan keberlanjutan, agar di masa depan hubungan ini akan berimbas pada terciptanya perdamaian yang abadi dan saling menguntungkan antara Aceh dengan Jakarta,” jelasnya.

Ia menilai, untuk memperkuat pondasi hubungan baik dengan pemerintah pusat ini hanya bisa ditumbuhkan dengan semangat kebersamaan dan persatuan, serta dibutuhkan tekad kuat untuk membawa Aceh menjadi lebih makmur dan penuh keadilan bagi seluruh rakyat.

Baca juga: Delapan Remaja Bireuen Diserahkan ke Pesantren, Ini Kata Guru dan Orang Tua

“Tekad kuat untuk bersama membangun Aceh ini akan menjadi strategi penting untuk mencegah polarisasi dan intrik-intrik dalam masyarakat Aceh yang selama ini terlihat baik dari komponen yang ada di Aceh maupun yang berada di luar Aceh secara terang maupun tersembunyi,” ungkapnya.

“Tidak perlu ada yang merasa harus terus berada di depan demikian jangan juga ingin terus berdiri di belakang. Kita harus saling membantu bahu membahu. Adapun perbedaan di antara kita adalah rahmat Allah swt, tidak harus menjadi saling memusuhi,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved