Breaking News

Berita Banda Aceh

Ada Perubahan, Catat Ini Jadwal Operasional Museum Tsunami Aceh Khusus Jelang Libur Tahun Baru 2025

Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh itu mengimbau pengunjung agar lebih menjaga kebersihan terutama saat ramai seperti musim libur saat ini.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra Azwar. 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh, M Syahputra Azwar menyampaikan, jadwal operasional Museum Tsunami Aceh berubah khususnya selama libur tahun baru yang berlangsung sejak Rabu, 25 Desember 2024 hingga Kamis, 2 Januari 2025 mendatang.

“Iya, untuk jadwal kita berlakukan mulai Rabu kemarin,” kata Syahputra saat dihubungi Serambi, Jumat (27/12/2024).

Adapun jadwal operasional Museum Tsunami Aceh selama libur tahun baru yakni pagi pukul 9.00 - 12.30 WIB dan siang pukul 13.30 - 17.00 WIB.

Museum Tsunami Raih Penghargaan Museum Komunikatif
Museum Tsunami Raih Penghargaan Museum Komunikatif (For Serambinews)

Perubahan ini yakni 30 menit buka lebih cepat pada siang hari dan satu jam lebih lama tutup di sore hari, dibandingkan jadwal operasional biasanya.

“Setelah (2 Januari) itu kembali ke hari operasional biasa,” jelas Syahputra.

Baca juga: MPU Aceh Besar Larang Perayaan Malam Pergantian Tahun, Hukumnya Haram dan Bertentangan dengan Aqidah

Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh itu mengimbau pengunjung agar lebih menjaga kebersihan terutama saat ramai seperti musim libur saat ini.

Selain itu, M Syahputra juga mengimbau agar pengunjung tidak membawa barang-barang yang bisa merusak koleksi dalam museum tsunami. 

“Serta diharapkan seperti yang duduk di kolam, bisa menjaga keselamatan masing-masing seperti itu,” tambahnya.

Baca juga: Pj Gubernur Safrizal dan Ketua Delegasi Malaysia Tanam Pohon Jeumpa di Museum Tsunami 

Di sisi lain, M Syahputra mengajak agar masyarakat terutama wisatawan yang sedang ke Aceh agar berkunjung ke museum tsunami.

Selain berwisata melihat pemandangan atau koleksi-koleksi menarik di museum, juga mendapatkan informasi terkait sejarah kelam 20 tahun lalu di mana Aceh porak-poranda diterjang tsunami.

“Kemudian untuk mendapatkan edukasi terkait kebencanaan nantinya, bagaimana dan apa yang harus dilakukan bila terjadi kembali di kemudian hari,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Belum Kering Airmata Setelah Kepergian Orang Tuanya, Kini Rumah Warga di Pidie Jaya Juga Terbakar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved