Salam

Libur Sekolah Bulan Ramadhan Patut Didukung

wacana atau keinginan dari sejumlah pihak agar sekolah diliburkan secara penuh selama bulan Ramadhan, patut kita dukung.

Editor: mufti
SERAMBINEWS.COM/YENI HARDIKA
ILUSTRASI Libur Sekolah Bulan Ramdhan 

ADANYA wacana atau keinginan dari sejumlah pihak agar sekolah diliburkan secara penuh selama bulan Ramadhan, patut kita dukung. Sebab, banyak nilai positif yang didapat bagi anak-anak jika kebijakan itu jadi dijalankan.

Salah nilai positif adalah anak-anak akan lebih konsentrasi dalam menjalankan ibadah puasa. Dimana kondisi itu sangat penting untuk perkembangan jiwa anak-anak, termasuk bisa bertadarus pada malam hari yang tentu saja tidak ada di bulan yang lain.

Sebab, bagi umat Islam bisa melaksanakan ibadah puasa secara total di bulan Ramadhan adalah kenikmatan yang luar biasa. Artinya, selama bulan tersebut anak-anak bisa mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, dan sekaligus meninggal kegiatan hura-hura yang tidak bermanfaat.

Selain itu, anak-anak juga bisa membantu orangtuanya untuk menambah inkam keluarga, seperti menjual kue atau kegiatan lainnya di rumah. Sebab, selama bulan Ramadhan kebutuhan keluarga bertambah besar, di samping kesibukan juga cenderung meningkat.

Untuk itu, kita berharap agar wacana yang sedang berkembang ini hendaknya bisa dijadikan sebuah kebijakan oleh pemerintah. Masyarakat tentu saja akan menyambut gembira kebijakan ini, apalagi mengingat tidak ada pihak yang dirugikan.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) Anwar Abbas mendukung wacana libur sekolah satu bulan selama puasa.
Ia menilai, gagasan itu bukan diartikan anak-anak tidak belajar dan mendapat pendidikan.

"Anak-anak tetap mendapatkan pendidikan dan menempuh proses pembelajaran yang dipantau dan diawasi oleh sekolah melalui media online tetapi tempatnya dipindah dari sekolah ke rumah dan ke tengah-tengah masyarakat," ujarnya kepada wartawan, Rabu (1/1/2025).

Orangtua dan masyarakat penting untuk memahami bahwa tempat pendidikan dan pembelajaran itu selain di sekolah adalah juga di rumah. “Saya setuju sekali dengan gagasan dari Kemenag tersebut asal saja pihak sekolah secara aktif melalui media online dan digital memberi arahan dan penilaian terhadap anak,” terang dia.

Ada beberapa jenis kecerdasan dan keterampilan yang bisa didapatkan jika anak selama libur puasa. 1. Spiritual. Anak-anak bisa sholat 5 waktu dan mengaji di mesjid.
2. Sosial. Mereka terlibat dan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan sosial seperti membersihkan mesjid maupun lingkungan.

3. Seni budaya. Anak-anak dilibatkan dan terlibat dalam grup kesenian terutama terkait seni yg bersifat religious. 4. Eonomi dan bisnis. Anak-anak diharapkan akan bisa terlibat dalam kegiatan produksi dan bisnis misalnya dengan membuat dan menjual makanan serta minuman untuk berbuka.

5. Politik dan hukum. Artinya anak-anak harus mendengar ceramah-ceramah yang sudah  dibuat oleh pihak kemenag melalui medium youtube tentang arti pentingnya politik dan hukum bagi kehidupan masyarakat dan bangsa.

6. Kesehatan dan olahraga. Artinya anak-anak tahu pentingnya kesehatan bagi mereka dan perlunya olah raga untuk menjaga kebugaran tubuh. Untuk itu pihak kemenag dan sekolah saling berkomunikasi mengenai gagasan ini dengan anak-anak, orangtua dan masyarakat.

Untuk itu, sekali lagi, kita berharap wacana yang dikemukakan  oleh Kemenag ini akan mendapat dukungan yang luas dari semua pihak. Sebab, gagasan ini sangat memungkinkan dilaksanakan, karena memang bermanfaat bagi anak didik kita. Semoga!


POJOK

Presiden Prabowo resmi menaikkan PPN menjadi 12 persen
Nah, siapa bilang susah untuk mencari pemasukan bagi negara?

Guru besar FKIP USK luncurkan 17 buku sekaligus
Yang penting, setelah ditulis apakah ada yang baca?

Tidak ada penumpukan kendaraan di pelabuhan Ulee Lheue jelang tahun baru
Penumpukannya sudah pindah ke Takengon, tahu?

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved