Jurnalisme Warga

Memupuk Kebersamaan dan Kemandirian di Kemah Wilayah Serumpun

Perjalanan panjang selama 13 jam ini tidak menyurutkan semangat para peserta. Kami sempat singgah sebentar di perbatasan Aceh, tepatnya di Stabat untu

Editor: mufti
IST
ABQARI SHAFFAL HISAN, Siswa Kelas IX-A SMP IT Azkiya, melaporkan dari Sibolangit, Sumatera Utara 

ABQARI SHAFFAL HISAN, Siswa Kelas IX-A SMP IT Azkiya, melaporkan dari Sibolangit, Sumatera Utara

KEMAH Wilayah (Kemwil) 5 Serumpun yang diselenggarakan di Bumi Perkemahan Sibolangit, Sumatra Utara, menjadi ajang untuk melatih kemandirian, membangun kebersamaan, dan memperluas wawasan sosial bagi lebih 1.000 peserta dari lima provinsi, yakni Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.

Acara ini melibatkan siswa dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama, memberikan pengalaman mendalam bagi para peserta dalam berkemah, bekerja sama, dan menghadapi tantangan di lapangan.

Persiapan tim kami dari Kabupaten Bireuen dimulai sejak empat minggu sebelum keberangkatan ke Sibolangit. Para siswa perwakilan berlatih bersama untuk membangun kekompakan dan disiplin. Latihan pertama yang dilakukan adalah baris-berbaris. Ustaz Mudi yang melatih kami. Aktivitas ini menjadi dasar dalam membangun kerja sama tim.

Setelah itu, kami diajarkan keterampilan dasar seperti merakit jemuran dan rak sepatu menggunakan stik dan tali. Latihan-latihan ini bertujuan menyiapkan para peserta untuk menghadapi situasi di lapangan yang membutuhkan keterampilan praktis.

Tiga minggu menjelang keberangkatan, latihan dilanjutkan dengan fokus pada tata cara merakit tenda dan membuat jembatan sederhana.  Latihan ini semakin intensif dengan pengenalan berbagai teknik tali-temali, yang sangat berguna untuk aktivitas perkemahan.

Semua latihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga membangun rasa percaya diri dan semangat kerja sama.

Memasuki dua minggu sebelum keberangkatan, perhatian kami mulai beralih pada logistik dan manajemen barang. Kami diajarkan cara mengemas barang dengan efisien agar tidak terlalu berat serta mengantisipasi risiko kehilangan.

Selain itu, kami dibagi menjadi dua kelompok besar untuk persiapan pengelompokan tenda di lokasi perkemahan. Pembagian ini penting agar kami terbiasa bekerja sama dalam kelompok selama acara berlangsung.

Seminggu menjelang keberangkatan, latihan lebih difokuskan pada persiapan akhir. Setelah latihan baris-berbaris, kami mulai menyortir barang-barang yang akan dibawa, memastikan semua perlengkapan sudah lengkap.

Suasana penuh semangat terpancar ketika kami menerima logo baru yang akan digunakan dalam kegiatan tersebut, menambah kebanggaan tersendiri sebagai perwakilan Kabupaten Bireuen.  Kebanggaan ini bukan hanya milik kami, melainkan juga untuk seluruh masyarakat Kabupaten Bireuen yang mendukung penuh langkah kami menuju sukses di ajang ini.

Menuju Sibolangit

Pada hari keberangkatan, kami berkumpul di sekolah pukul 14.00 WIB dengan membawa perlengkapan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Setelah apel pelepasan yang dipimpin oleh Ustaz Khairoel, rombongan menaiki bus menuju Sibolangit.

Perjalanan panjang selama 13 jam ini tidak menyurutkan semangat para peserta. Kami sempat singgah sebentar di perbatasan Aceh, tepatnya di Stabat untuk keperluan ke kamar mandi dan shalat Subuh.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved