Jurnalisme Warga

Memupuk Kebersamaan dan Kemandirian di Kemah Wilayah Serumpun

Perjalanan panjang selama 13 jam ini tidak menyurutkan semangat para peserta. Kami sempat singgah sebentar di perbatasan Aceh, tepatnya di Stabat untu

Editor: mufti
IST
ABQARI SHAFFAL HISAN, Siswa Kelas IX-A SMP IT Azkiya, melaporkan dari Sibolangit, Sumatera Utara 

Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan dan berhenti di Kota Medan untuk sarapan sebelum melanjutkan perjalanan ke Bumi Perkemahan Sibolangit.

Setiba di lokasi perkemahan, suasana Sibolangit yang asri dan dingin menyambut para peserta. Kami langsung bergegas mendirikan tenda di lokasi yang telah disediakan, lalu membuat dapur sederhana untuk memasak selama kegiatan berlangsung.

Aktivitas ini dilakukan bersama-sama, melatih kerja sama dan kemandirian. Setelah semua persiapan selesai, kami beristirahat sejenak sebelum menghadiri acara pembukaan pada pukul 14.00.

Hari pertama di perkemahan diisi dengan kunjungan ke Hillpark, sebuah taman rekreasi yang menawarkan berbagai wahana menarik. Para peserta bebas menikmati berbagai permainan seperti bom-bom car, perosotan air, ayunan gantung, all-terrain vehicle (ATV), hingga lempar kasti dengan hadiah berupa boneka bagi yang berhasil mengenai target.

Selama di Hillpark, peserta dari berbagai daerah berinteraksi dan saling berkenalan, menciptakan suasana keakraban dan kebersamaan.

Aktivitas ini juga menjadi sarana mencairkan suasana dan membangun hubungan antarpeserta dari latar belakang yang berbeda.

Keesokan harinya, kegiatan di Sibolangit semakin seru. Para peserta dibagi menjadi lima kelompok besar, masing-masing terdiri atas sekitar 100 orang. Setiap kelompok diarahkan ke lima pos berbeda yang menawarkan berbagai tantangan dan pengalaman baru.

Di pos pertama, peserta belajar tentang pertolongan pertama pada situasi darurat. Kami diajarkan teknik menangani luka ringan hingga tindakan darurat seperti membalut luka dan menenangkan korban. Pelajaran ini sangat bermanfaat untuk membangun kesigapan dan kemampuan berpikir cepat.

Di pos kedua, peserta menghadapi tantangan fisik berupa panjat tebing. Aktivitas ini melatih kekuatan, kelincahan, dan keberanian.

Di pos ketiga, kami mencoba keterampilan lempar pisau, sebuah aktivitas yang membutuhkan ketepatan dan konsentrasi tinggi. Target yang digunakan adalah batang pisang. Peserta yang berhasil menancapkan semua pisau diberikan penghargaan.

Pos keempat adalah pos seni, tempat para peserta ditantang untuk menciptakan karya kreatif menggunakan kabel. Aktivitas ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga menekankan pentingnya kerja sama dalam kelompok.

Pos terakhir, yakni pos ‘fun game’, diisi dengan permainan seru seperti tarik tambang, lompat kodok, dan lari estafet. Permainan ini menumbuhkan semangat kompetisi sehat sekaligus mempererat kerja sama antartim.

Pada malam harinya, acara penutupan berlangsung penuh kemeriahan. Meskipun diguyur gerimis, suasana tetap hangat dengan pesta kembang api, api unggun, dan konser solidaritas untuk Palestina.

Penampilan dari seorang artis terkenal menambah semarak suasana, membuat malam penutupan menjadi momen yang tak terlupakan bagi para peserta.

Keesokan harinya, para peserta berkemas dan meninggalkan Sibolangit menuju Brastagi. Kami menginap di vila untuk beristirahat dan menikmati suasana pegunungan yang sejuk.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved