Salam

Perlu Perhatian Serius Tekan HIV/AIDS

Dari 1.242 kasus tersebut, tertinggi berada di Kota Banda Aceh, sebanyak 752 kasus, kemudian Langsa sebanyak 317 kasus, dan Aceh Utara 214 kasus.

Editor: mufti
India.com
HIV/AIDS 

JUMLAH orang yang terinfeksi HIV/AIDS di Aceh kian mengkhawatirkan. Sebagaimana diberitakan Serambi, Selasa (7/1/2025), data terbaru, hanya dalam waktu empat tahun, dari tahun 2020 hingga 2024, jumlah orang yang terinfeksi HIV/AIDS di Aceh sudah mencapai 1.242 kasus. 

Berdasarkan tempat ditemukan, dari 1.242 kasus tersebut, tertinggi berada di Kota Banda Aceh, sebanyak 752 kasus, kemudian Langsa sebanyak 317 kasus, dan Aceh Utara 214 kasus.

Namun perlu diingat, jumlah kasus itu merupakan jumlah yang tercatat di puskesmas dan rumah sakit berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan. Artinya, jumlah orang yang terinfeksi bisa jadi jauh lebih banyak lagi karena banyak yang tidak memeriksakan diri.

Hal ini terjadi karena banyak orang yang tidak sadar bahwa mereka telah terinfeksi HIV. Bahkan, ada yang baru mengetahui bahwa mereka terinfeksi ketika sudah memasuki fase AIDS, yaitu ketika sejumlah penyakit mulai menyerang. WHO memperkirakan, setiap 1 kasus yang ada, maka di sekitarnya terdapat 100-200 kasus lain yang tidak terdeteksi. Oleh sebab itulah, kasus HIV/AIDS kemudian digambarkan sebagai fenomena gunung es.

Jika merujuk perkiraan WHO tersebut, dengan jumlah orang terinfeksi di Aceh saat ini yang dilaporkan sebanyak 1.242 kasus, berarti kemungkinannya ada sekitar 124.200 hingga 248.400 penduduk Aceh yang terinfeksi HIV/AIDS. Jumlah yang tidak sedikit dan tentunya sangat mengkhawatirkan.

Fenomena meningkatnya kasus infeksi HIV/AIDS ini juga menjadi paradoks di negeri yang menerapkan syariat Islam. Pakar kesehatan menyebutkan, berdasarkan laporan yang masuk dari puskesmas dan rumah sakit di Aceh, penyebab utama orang terinfeksi HIV/AIDS karena faktor risiko laki-laki seks laki-laki (LSL) atau homo.

Selain itu, terungkap juga bahwa tidak semua yang terinfeksi HIV adalah penduduk Aceh. Di Banda Aceh misalnya, sekitar 40 persen dari mereka yang terinfeksi merupakan orang luar yang berdomisili dan bekerja di Banda Aceh. Karena mereka kemudian berobat di Banda Aceh, sehingga menjadi temuan kasus di Banda Aceh.

Karena itu, penting bagi kita semua untuk menjaga diri dan keluarga masing-masing, terutama anak-anak kita agar terhindar dari pergaulan bebas. Sebab dari kasus-kasus yang ada, sebagian besar adalah anak-anak remaja yang kurang mendapat perhatian dari keluarga, terutama dari sosok ayah, sehingga mencari orang yang lebih dewasa yang mau memperhatikannya. Selain itu juga karena pengaruh godaan ekonomi, sehingga gampang didekati oleh orang-orang yang melakukan penyimpangan seksual.

Salah satu upaya untuk membentengi diri dan keluarga adalah dengan menanamkan nilai-nilai agama dan moral kepada anak-anak. Agama juga akan meningkatkan perhatian dan kasih sayang, meningkatkan kontrol sosial, dan mewujudkan amar ma'ruf nahi munkar untuk membina dan melindungi kehidupan keluarga. Perlu perhatian serius dari kita semua masyarakat Aceh untuk mencegah semakin bertambah penderita HIV/AIDS.(*)

 

POJOK

264 Rohingya kembali mendarat di Aceh Timur

Seperti yang sudah-sudah, pasti karena kapalnya rusak kan?

Terinfeksi PMK, 20 sapi sudah sembuh

Alhamdulillah, sembuh juga meski tanpa bantuan pemerintah

6 Daerah di Aceh Uji Coba Makan Gratis

Lainnya sabar dulu, tunggu hasil uji coba dan kepastian anggaran hehehe...

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved