Berita Banda Aceh

Perkuat Ketahahan Ekonomi Daerah, BI Aceh Beri Tiga Dukungan Strategis untuk UMKM

Rony memaparkan strategi utama dan program prioritas yang dirancang untuk mendorong daya saing UMKM serta memperkuat ketahanan ekonomi daerah.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/FIRDHA USTIN
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Aceh, Rony Widijarto (tengah). 

SERAMBINEWS.COM - Bank Indonesia Provinsi Aceh optimis mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui dukungan strategis.

Hal tersebut diungkap oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Aceh Aceh, Rony Widijarto P dalam acara Bincang Bareng Media (BBM) yang diselenggarakan, Rabu (8/1/2025) di Banda Aceh.

Pada kesempatan tersebut, Rony memaparkan strategi utama dan program prioritas yang dirancang untuk mendorong daya saing UMKM serta memperkuat ketahanan ekonomi daerah.

"UMKM merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan kontribusi sebesar 57,14 persen terhadap PDB dan menyerap 96,92 persen tenaga kerja.

Namun, di Aceh, UMKM masih menghadapi tantangan seperti keterbatasan akses pembiayaan, kesiapan digital, dan akses pemasaran," ujarnya.

Menyadari pentingnya peran UMKM, Bank Indonesia memberikan dukungan strategis melalui tiga pilar utama, yaitu Korporatisasi, Peningkatan Kapasitas dan Akses Pembiayaan sehingga meningkatkan daya saing UMKM agar mampu berkompetisi di pasar lokal, nasional maupun internasional. 

Baca juga: Rekor Tertinggi, BI Ungkap Ekonomi Aceh Tumbuh Signifikan pada 2024, 5 Faktor Ini Penyumbangnya

Berbagai program digitalisasi, pelatihan, dan fasilitasi pembiayaan terus dilakukan, termasuk integrasi pembayaran digital melalui QRIS yang telah digunakan oleh lebih dari 652.682 pengguna di Aceh pada akhir 2024.

Pada Triwulan III 2024 pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh tumbuh kuat lebih tinggi sebesar 5,17 persen yoy dibanding nasional sebesar 4,95 % yoy.

"Untuk pertumbuhan ekonomi Aceh di triwulan III itu tumbuhnya memang sangat tinggi untuk level pembangunan di Aceh ya, 5,17 persen," sambungnya.

Lebih lanjut, Rony mengungkap pertumbuhan ekonomi yang signifikan itu terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan, LU Industri Pengolahan, LU Pertanian, serta LU Akomodasi Makanan dan Minuman selama dilaksanakan PON XXI Aceh – Sumut.

Rony juga mengungkap pembiayaan UMKM berdasarkan lokasi proyek pada November 2024, pembiayaan UMKM di Aceh tumbuh sebesar 13,77 % (yoy) sebesar lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 13,45 % (yoy). 

Sementara itu, pembiayaan berdasarkan lokasi proyek di Aceh tumbuh sebesar 3,21 % (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,46 % (yoy).

Baca juga: Akhir Tahun 2024, BI Aceh Bahas Pengendalian Inflasi hingga Perkuat Hilirisasi Komoditas Pangan

Non-Performing Financing (NPF)  berdasarkan lokasi bank pada November 2024 tercatat sebesar 1,79 % , sedangkan NPF berdasarkan lokasi proyek tercatat sebesar 2,32 % .

Dalam mendukung hilirisasi dan diversifikasi produk, KPwBI Provinsi Aceh memperkuat klaster pangan, perikanan, dan fesyen. 

Beberapa program unggulan yang telah berjalan seperti pengembangan model  bisnis perikanan melalui program rumpon ijuk.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved