Bos Rental Mobil Ditembak

Nasir Djamil dan Muslim Armas Menanggapi Kasus Penembakan Bos Rental Mobil untuk Diusut Tuntas

Anggota Komisi 3 DPR RI, Nasir Djamil, Muslim Armas, Ketua Taman Iskandar Muda (TIM) menanggapi beberapa kejanggalan penembakan Bos Rental Mobil.

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Muhammad Hadi
Captured YouTube Serambinews.com
Anggota DPR RI, Nasir Djamil, dan Muslim Armas, Ketua Taman Iskandar Muda (TIM), dalam live podcast Serambinews dengan judul "LIVE TOKOH ACEH DESAK UNGKAP TUNTAS KASUS PENEMBAKAN BOS RENTAL MOBIL," Kamis (8/1/2025) 

"Ya, memang ada kelalaian, ketidak tanggapan yang dilakukan oleh anggota Polsek Cinangka ketika mereka menerima laporan itu. Saya sudah berteleponan dengan Polda Banten, Irjen Sayudi, terkait dengan perilaku anak buahnya di Polsek tersebut," ujar Nasir. 

Ia mengkritik laporan yang disampaikan kepada Kapolsek yang tidak sesuai dengan fakta kejadian. 

"Seharusnya mereka melaporkan bahwa terjadi upaya untuk melarikan mobil rental atau ingin menggelapkan mobil rental, bukan melaporkan sesuatu yang berbeda," tambahnya. 

Nasir berharap agar kepolisian dapat menyelesaikan kasus ini dengan baik dan memberi balasan yang setimpal kepada pelaku.

Pernyataan Nasir Djamil  tersebut menunjukkan kritik terhadap sikap petugas Polsek Cinangka yang tidak merespons secara cepat dan tepat dalam laporan yang diterima dari korban. 

Menurut Nasir, petugas seharusnya langsung menyampaikan laporan yang mencerminkan fakta kejadian, yaitu upaya penggelapan mobil, bukannya laporan yang tidak sesuai. 

Hal ini menyebabkan kebingungannya terkait cara pihak kepolisian menangani laporan darurat tersebut. 

Nasir juga berharap agar kasus ini tidak berhenti begitu saja dan pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal.

Muslim Armas, Ketua Taman Iskandar Muda (TIM), juga memberikan tanggapan mengenai kejanggalan ini.

Ia menilai, masalah senjata api yang terlibat dalam peristiwa tersebut patut menjadi perhatian serius. 

"Masalah kejanggalan itu kita melihatnya dari dua sisi, satu dari rampasan atau penggelapan mobil rental, yang kedua senjata api. Kalau masalah mobil mungkin bisa diperdebatkan, tetapi masalah senjata ini jelas ada pelanggaran besar," ujar Muslim. 

Ia menambahkan, "Kenapa dari pihak Polsek tidak segera meminta bantuan dari Polres atau Polda, padahal sudah ada senjata api yang terlibat? Harusnya ini ditangani dengan lebih cepat dan tidak diserahkan begitu saja pada masyarakat." kata Muslim.

Pernyataan yang diberikan oleh  Muslim Armas menyoroti fakta bahwa dalam kasus ini, senjata yang digunakan oleh pelaku merupakan elemen penting yang harus mendapat perhatian lebih. 

Menurutnya, peristiwa ini tidak bisa dianggap hanya sebagai masalah penggelapan mobil, karena adanya senjata api di tempat kejadian. 

Muslim mempertanyakan mengapa pihak Polsek tidak segera meminta bantuan dari institusi yang lebih besar seperti Polres atau Polda, apalagi dalam situasi yang sangat berbahaya ini. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved