Features
Kisah Mistis di Gunung Seulawah, Remaja Pidie Tiga Hari Tersesat tanpa Makanan
Anehnya, Zhafran ditemukan hanya sekira 600 meter dari lokasi kebun milik orang tuanya. Tapi butuh waktu dua hari bagi Tim SAR Gabungan
Saat ditemukan Tim SAR Gabungan, M Zhafran dalam kondisi lemas karena hampir tiga hari sesat di dalam hutan, tanpa bekal makanan. Remaja asal Pidie ini duduk seorang diri dekat alur di tengah hutan, yang dipenuhi dengan pepohonan menjulang tinggi ke atas.
Kisah berbau mistis dialami M Zhafran Nadra (17), saat berada di hutan Seulawah pada Jumat (17/1/2025). Remaja asal Gampong Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, itu baru ditemukan oleh Tim SAR Gabungan pada Minggu (19/1/2025) pukul 10.33 WIB.
Anehnya, Zhafran ditemukan hanya sekira 600 meter dari lokasi kebun milik orang tuanya. Tapi butuh waktu dua hari bagi Tim SAR Gabungan yang berjumlah 85 orang untuk menemukan posisinya, yakni di hutan Seulawah, kawasan Sukadamai Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar.
Saat ditemukan Tim SAR Gabungan, M Zhafran dalam kondisi lemas karena hampir tiga hari sesat di dalam hutan, tanpa bekal makanan. Remaja asal Pidie ini duduk seorang diri dekat alur di tengah hutan, yang dipenuhi dengan pepohonan menjulang tinggi ke atas.
Untuk diketahui, M Zhafran hilang dalam hutan saat bersama orang tuanya pergi berkebun di kawasan Seulawah, Jumat (17/1/2025). Ia kemudian minta izin kepada orang tuanya untuk berjalan-jalan melihat suasana di sekitar kebun.
Namun, Zhafran ternyata tidak segera kembali. Orang tuanya sempat menunggu di kebun hingga pukul 19.30 WIB. Hingga akhirnya, orang tua M Zhafran melaporkan anaknya hilang dalam hutan ke Polsek Lembah Seulawah.
Pada Sabtu, beredar pesan di beberapa Grup WhatsApp yang mengabarkan tentang hilangnya M Zhafran. “Sepeda motornya sudah ditemukan di wilayah Sukadamai, Saree, tepatnya di tikungan lewat pos Pulhut dengan posisi tas, helm dan kunci kontak tergantung di sepeda motor,” demikian antara lain bunyi pesan tersebut.
Informasi dihimpun Serambi Sabtu (18/1/2025), laporan kehilangan Zhafran di hutan Seulawah ini direspons oleh petugas keamanan. Mereka kemudian membentuk tim Search and Rescue Unit (SRU) untuk melakukan pencarian remaja asal Pidie ini.
Adapun SRU yang terlibat pencarian Zhafran terdiri atas KPP Banda Aceh, Polsek Lembah Seulawah, Koramil Lembah Seulawah, Brimob Polda Aceh, BPBD Aceh Besar, Satgas SAR Pidie, Vertical Rescue, dan warga sekitar. Mereka mulai melakukan pencarian pada Sabtu pagi dengan menyusuri hutan Seulawah di sekitar laporan hilangnya korban.
Pencarian dilakukan dari pagi hingga sore hari, dengan medan harus dilalui mendaki dan menurun. Tapi M Zhafran tidak ditemukan pada hari tersebut. Sehingga tim menghentikan sementara pencarian.
Proses pencarian baru dilanjutkan pada Minggu (19/1/2025) pagi. Dalam proses pencarian kedua ini, Tim SAR berpencar dan melibatkan drone. Hasilnya, M Zhafran berhasil ditemukan pada pukul 10.33 WIB, di lokasi yang tak jauh dari kebunnya.
Saat ditemukan kondisi M Zhafran sangat lemas. Ia duduk seorang diri dengan pandangan kosong. Petugas yang menemukannya, langsung memeluk Zhafran sembari membacakan ayat-ayat Al-Qur’an, yang kemudian ditiupkan ke telinga Zhafran. Tim SAR Gabungan langsung mengevakuasi M Zhafran, dengan cara ditandu dengan punggung hingga ke luar dari hutan menuju posko.
Metode pencarian
Dantim, Rahmad Kenedi, kepada Serambi Minggu (19/1/2025) mengatakan, tim SRU (Search and Rescue Unit) yang terlibat dalam pencarian Zhafran adalah; Basarnas Banda Aceh enam orang. Lalu, Polsek Lembah Seulawah enam orang, Koramil Lembah Seulawah empat orang, Brimob Polda Aceh lima orang, BPBD Aceh Besar tujuh orang, Satgas SAR Pidie 9 orang, Vertical Rescue lima orang, dan masyarakat 43 orang. Total ada 85 orang.
Dikatakan, operasi Tim SAR Gabungan membagi dua SRU. Yakni, SRU 1 berjumlah 18 orang melakukan pencarian dan penyisiran dari jalan naik ke gunung, diperkirakan dilintasi korban. SRU juga melakukan pemantauan dengan menggunakan drone sejauh 3 kilometer. Sementara SRU 2 berjumlah delapan orang melakukan pencarian dan penyisiran dari lembah gunung menuju ke LKK sejauh 2 kilometer.
Setelah dua hari bekerja keras, tim SAR menemukan Zhafran di lokasi yang hanya berjarak sekira 600 meter dengan kebun orang tua korban, ke arah utara. "Tim SAR berhasil mengevakuasi korban ke Posko Tower Saree, Kecamatan Lembah Seulawah,” ungkap Rahmad Kenedi seraya mengatakan bahwa M Zhafran diserahkan kembali kepada orangtuanya.
Terpisah, Kepala Basarnas Banda Aceh, Al Hussain mengatakan, pihaknya terlibat dalam tim pencarian M Zhafran setelah mendapatkan tembusan laporan dari pihak Polsek Lembah Seulawah. Menurutnya, petugas yang terbagi dalam dua tim melakukan pencarian dan penyisiran di sekitar Pegunungan Seulawah sejauh tiga kilometer. Selain itu, tim juga melakukan pemantauan menggunakan drone.
“Pukul 10.30 WIB tim menemukan kecurigaan tentang penemuan jejak korban dan pada saat itu anjing pun mulai berputar-putar mengisyaratkan korban ada di sekitar tersebut,” ujarnya.
Melihat jejak itu, kata Hussain, salah satu keluarga korban mencoba memanggil nama korban dan pada panggilan kedua terdengar sahutan korban. Seketika anjing pun langsung berlari menuju ke arah korban di dalam semak-semak. “Pada saat ditemukan korban dalam kondisi linglung dan kelelahan,” ucapnya.
Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi ke Posko Tower Saree, kecamatan Lembah Seulawah, Aceh Besar. “Dengan ditemukan korban operasi SAR dinyatakan ditutup, seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke instansi masing-masing,” pungkasnya.
Kawasan hutan Seulawah di Aceh disebut-sebut memiliki luas sekitar 362.000 hektare. Kawasan ini terbagi menjadi beberapa jenis hutan, antara lain; Hutan lindung 187.000 hektar, hutan produksi 103.000 hektar, dan hutan konservasi: 72.000 hektar. Luas hutan dapat berubah karena berbagai faktor seperti perubahan penggunaan lahan dan kegiatan konservasi (naz/ra).
features
Kisah Mistis di Gunung Seulawah
Gunung Seulawah
Remaja Pidie
Tiga Hari Tersesat di Hutan Seulawah
M Zhafran
Tim SAR Gabungan
Bupati Resmikan RSU Telaga Bunda 2, Bireuen Kini Miliki Rumkit Baru |
![]() |
---|
Sarbila Karlina Wati, Sikap Pantang Menyerah Berbuah Prestasi |
![]() |
---|
Pidato Emosional Kenang Nasihat Sang Ayah, Safaruddin “Kajeut Neuk, Tidak Usah Lagi Berpolitik” |
![]() |
---|
Dana Desa 2025 di Lhokseumawe Gampong Pusong Terbanyak, Keude Peunteut Terkecil |
![]() |
---|
7 Nelayan Dibebaskan Otoritas Myanmar, Isak Tangis Saat Tiba di Bandara Kualanamu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.