Perang Gaza

Otoritas Palestina Tangkap Jurnalis Al Jazeera yang Meliput Pertukaran Tahanan di Tepi Barat

Quds Network melaporkan bahwa Givara Budeiri dan juru kameranya ditangkap pada Minggu malam saat memproduksi laporan sambil menunggu pembebasan tahana

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ Tangkapan layar
Givara Budeiri melakukan siaran langsung untuk Al-Jazeera Arabic di luar Penjara Ofer Israel di Tepi Barat yang diduduki pada 19 Januari 2025 sesaat sebelum penangkapannya dilaporkan. 

Beberapa menit sebelum gencatan senjata dimulai, Israel menyatakan akan terus menyerang Gaza karena belum menerima daftar tawanan yang akan dibebaskan oleh Hamas.

Hamas mengatakan bahwa “masalah teknis di lapangan” menjadi alasan keterlambatannya dalam memberikan daftar tersebut, dan kemudian menambahkan bahwa terdapat “kesalahan” dalam nama-nama tersebut.

Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada Reuters bahwa pemboman terus-menerus oleh Israel terhadap Gaza sejak kesepakatan gencatan senjata diumumkan pada hari Rabu telah menghalangi kontak.

Tepat setelah batas waktu pukul 8.30 pagi, Israel mulai menyerang Gaza dengan pesawat tempur, tembakan pesawat tak berawak, dan artileri.

Serangan dilaporkan terjadi di Kota Gaza, Beit Hanoun di utara, serta Khan Younis dan Rafah di selatan. Jet tempur juga terlihat terbang rendah.

Petugas tanggap darurat mengatakan 19 warga Palestina tewas dan 36 terluka antara pukul 8.30 pagi hingga gencatan senjata akhirnya mulai berlaku pada pukul 11.15 pagi.

Militer Israel telah menewaskan 206 warga Palestina di Gaza secara keseluruhan sejak menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas pada Rabu malam.

Israel mengatakan pihaknya menyerang "target teroris" pada Minggu pagi. Namun, warga sipil Palestina mengatakan kepada MEE bahwa mereka menjadi sasaran saat mereka mencoba kembali ke rumah mereka.

Ramadan Kassab ditembaki oleh tank Israel saat memeriksa rumahnya di lingkungan Tal al-Sultan Rafah beberapa saat setelah gencatan senjata seharusnya ditegakkan.

"Saat kami memasuki apartemen, tempat itu dibom," katanya kepada MEE. "Keponakan saya Yousef tewas dan dua lainnya terluka."

Begitu gencatan senjata benar-benar berlaku, warga Palestina mulai merayakannya.

Sekitar 90 persen dari populasi Gaza yang berjumlah 2,2 juta orang telah mengungsi akibat perang, menurut PBB, dan ribuan orang mulai pindah ke rumah mereka saat senjata tidak lagi bersuara, meskipun sebagian besar kota-kota mereka hancur total.

Perang Israel di Gaza telah menewaskan hampir 47.000 orang, sementara para ahli meyakini jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak.

Banyak jenazah masih terkubur di bawah reruntuhan, dan warga Palestina berharap dapat menyelamatkan kerabat mereka yang telah meninggal dari rumah mereka.

PBB mengatakan ratusan truk bantuan siap memasuki Gaza sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved