Spesialis Jambret di Medan Ditembak Polisi saat Merampok di Depan Kodam I BB, Sudah 10 Kali Beraksi

Spesialis jambret di Medan ditangkap polisi saat beraksi di Jalan Gatot Subroto, sekitar Kodam I Bukit Barisan.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Tampang Doni Harianto, jambret yang beraksi di depan Kodam I Bukit Barisan pada Minggu 19 Januari kemarin saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polsek Medan Sunggal, Selasa (21/1/2025). Hasil penyelidikan, pelaku sudah beraksi 10 kali. 

SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Spesialis jambret di Medan ditangkap polisi saat beraksi di Jalan Gatot Subroto, sekitar Kodam I Bukit Barisan.

Kedua kaki pelaku bahkan terpaksa ditembak polisi karena melawan petugas saat penangkapan.

Pelaku bernama Doni Harianto ternyata sudah 10 kali melakukan aksi jambret dan merampok.

Unit Reserse Kriminal Polsek Medan Sunggal menangkap Doni Harianto, jambret yang beraksi di depan Kodam I Bukit Barisan pada Minggu 19 Januari kemarin.

Pelaku ditangkap hanya dalam hitungan jam setelah merampas tas selempang berisi handphone dan barang berharga milik korban bernama Rachel.

Karena melawan petugas, dua kaki tersangka, tepatnya betis terpaksa ditembak.

 
Saat dihadirkan dalam konferensi pers, pria pengangguran ini duduk di kursi roda.

Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan menerangkan, Doni memang spesialis jambret yang menyasar perempuan rentan.

Dia beraksi seorang diri mengendarai sepeda motor di wilayah Medan Sunggal, Helvetia dan sekitarnya, dengan total 10 kali beraksi.

Begitu melihat korbannya membawa tas, ia langsung memepetnya dan menarik tali tas hingga putus atau terlepas.

"Ini berulang dia sudah melakukannya sebanyak sepuluh kali di sekitar Sunggal dan korbannya kebanyakan perempuan, menyasar tali sandangnya (tas) kecil,"kata Kombes Gidion Arif Setyawan, Selasa (21/1/2025) di Polsek Medan Sunggal.

Baca juga: Nasib Tragis Siti Munawarah saat Lawan Jambret, Bayinya Usia 3 Bulan Tewas Jatuh dari Gendongan

 
Gidion mengungkap, salah satu korban jambret bernama Sukarni terpaksa dirawat di rumah sakit karena terjatuh ketika mengejar pelaku.

Ia mengalami luka serius pada bagian kakinya karena mencoba mengejar pelaku yang merampas harta bendanya.

Berdasarkan pengakuan tersangka, uang hasil menjambret tas dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, salah satunya juga untuk pergi ke tempat hiburan malam.

Pelaku juga merupakan residivis atau orang yang pernah dihukum kasus narkoba dan perampokan.

"Hasil kejahatannya dibuat untuk hal-hal tidak berguna."

Salah satu korban, Rachel menceritakan detik-detik ia dijambret hingga handphone dan barang berharganya dirampas pelaku.

Awalnya, sekira pukul 13:30 WIB, ia mengendarai sepeda motor dari Kota Medan membonceng ibunya hendak ke Kota Binjai.

Saat kejadian tas ditutup menggunakan jaket, namun talinya kelihatan dari luar.

Setibanya di Jalan Gatot Subroto, sekitar Kodam I Bukit Barisan ia dipepet pelaku yang menaiki sepeda motor Honda Vario dari sebelah kanan.

Seketika pelaku menarik tali tas selempang nya hingga keluar dari jaket.

"Kejadiannya hari Minggu, saya dari Medan mau ke Kota Binjai tepatnya di depan Kodam I Bukit Barisan, kan ada asrama. Saya melaju bersama mama saya pelan-pelan karena saya berjalan itu sunyi,"ungkapnya.

"Rupanya tiba-tiba ada yang mendekat seorang laki-laki mengendarai sepeda motor Honda Vario 125, menggunakan helm, mendekat ke saya dan ditarik tas saya,"sambungnya.

Setelah tasnya dirampok, Rachel sempat mau mengejar pelaku yang langsung melaju kencang sambil memasukkan tas ke dalam jaket tersangka.

Namun ada seorang pria tidak dikenal mengendarai sepeda motor terkesan menghalanginya.

Pria tersebut berhenti dan bertanya ke korban apa yang terjadi, seolah mengulur waktu.

Alhasil, pelaku berhasil melarikan diri membawa tas korban.

"Saya minta tolong juga dan teriak. Ada laki-laki yang seperti menghalangi saya, bertanya kenapa tapi seperti menghalangi. Dia juga ikut ngejar."

Baca juga: Usai Jambret Nikmati Sabu, Dua Tersangka Diringkus Tim B29 Polsek Langsa Barat di Rumah Warga

Usai kejadian, Rachel tak langsung lapor ke Polisi. Ia memblokir kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan akses handphonenya supaya tidak disalahgunakan.

Ia baru melapor ke Polsek Medan Sunggal malam harinya, ketika kondisinya sudah mulai tenang.

Begitu selesai membuat laporan, seorang personel Polisi masuk membawa pelaku dan menunjukkannya ke Rachel.

Rachel sempat kebingungan ketika ditanya Polisi benar tidak orang yang dibawa merupakan pelaku yang menjambretnya karena saat kejadian wajahnya tidak kelihatan.

Dirinya baru percaya itu pelakunya ketika Polisi menunjukkan ada foto Rachel di handphone yang didapat dari tersangka.

"Sewaktu mau pulang, dibukakan Polisi sambil menunjukkan 'ini kan, yang mencuri (pelakunya)?'

Rupanya ditunjukkan handphone saya, ada walpaper saya. Casing gak ada lagi,"ungkapnya. (*)

 

Baca juga: VIDEO Kejutan saat Gencatan! Klaim Netanyahu Basmi Hamas Terbantah, Ratusan Pejuang Muncul di Gaza

Baca juga: Postingan Terakhir Pedagang Sate sebelum Meninggal Terseret Arus, Tulis Soal Kesuksesan dan Kematian

Baca juga: Danrem Lilawangsa dan Dandim Pidie Hadiri HUT Dayah Jeumala Amal di Lueng Putu Pijay

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved