Konflik Palestina vs Israel

Israel Kembali Langgar Gencatan Senjata Gaza, Bunuh Anak 5 Tahun dan Seorang Pria

Sejumlah warga juga terluka akibat serangan Israel di sekitar kamp pengungsi Nuseirat di bagian tengah Gaza.

Editor: Faisal Zamzami
Anadolu Agency/Issam Rimawi
TENTARA ISRAEL DI GAZA - Pasukan Israel dilaporkan kembali melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan membunuh dua orang di Jalur Gaza, Senin (27/1/2025) malam waktu setempat. 

SERAMBINEWS.COM - Pasukan Israel dilaporkan kembali melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan membunuh dua orang di Jalur Gaza, Senin (27/1/2025) malam waktu setempat.

Sejumlah warga juga terluka akibat serangan Israel di sekitar kamp pengungsi Nuseirat di bagian tengah Gaza.

Kantor berita Palestina, Wafa melaporkan seorang anak 5 tahun bernama Nadia Mohammed Al-Amoudi terbunuh saat Israel mengebom sebuah gerobak kuda di Al-Jisr, di sebelah barat kamp pengungsi Nuseirat. Tiga orang dilaporkan terluka dalam serangan ini.

 
Sementara di Nuseirat, pasukan Israel dilaporkan mengebom sebuah buldoser yang berusaha memindahkan kendaraan yang terjepit. Pengeboman Israel ini menewaskan seorang pria dan menimbulkan beberapa korban luka.


Militer Israel menyatakan pasukan udara mereka menyerang untuk "memukul mundur kendaraan mencurigakan" yang bergerak ke utara.

Mereka menyebut lokasi pengeboman "tidak disetujui sebagai jalur sesuai kesepakatan (gencatan senjata)."

Militer Israel pun mengaku menembak seorang pria di utara Gaza yang dinilai membuat pasukan merasa terancam.

Israel diketahui telah beberapa kali melanggar gencatan senjata Gaza yang berlaku sejak 19 Januari 2025 lalu. Sebelumnya, tank Israel disebut membuka tembakan di Rafah dan serangan drone-nya melukai warga sipil di Gaza.

Pelanggaran gencatan senjata terkini terjadi ketika masyarakat Palestina berbondon-bondong kembali ke utara Gaza.

Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan lebih dari 300.000 pengungsi telah kembali ke utara dari selatan Gaza sejak gencatan senjata berlaku.

Salah satu pengungsi, Lamees Al-Iwady mengaku bahagia bisa kembali ke kampung halamannya.

Lamees pun menyebut masyarakat Gaza akan kembali membangun rumah mereka yang dihancurkan Israel dalam operasi militer selama 15 bulan.

"Saya merasa jiwa dan kehidupan saya telah kembali. Kami akan membangun kembali rumah-rumah kami, bahkan jika hanya memiliki lumpur dan pasir," kata Lamees, dikutip Al Jazeera.

 

Baca juga: Dunia 24 Jam: Pesawat Air Busan Terbakar di Korea, Trump Ingin Iron Dome Tercanggih, Rusia ke Suriah

Baca juga: Ini Dia Tips Menabung Dengan Gaji Kecil Ala Samuel dan Claudya yang Patut Kamu Ikuti!

Baca juga: Pendaftaran CPNS 2025 Akan Segera Dibuka, Ini Syarat dan Dokumen Pendaftaran yang Disiapkan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved