Berita Aceh Timur

Pemkab Usul ke Kementan 806,34 Ha Lahan Sawit PSR di Aceh Timur Ditanami Padi Gogo, Ini Lokasinya

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur, Erwin Atlizar, mengungkapkan bahwa setiap hektare lahan akan mendapatkan bantuan benih padi g

Penulis: Maulidi Alfata | Editor: Mursal Ismail
Dok koperasi Aceh Berkat
PEREMAJAAN SAWIT RAKYAT - Alat berat sedang membersihkan lahan untuk peremajaan sawit rakyat (PSR) di Gampong Seumanah Jaya, Ranto Peureulak, Aceh Timur, Kamis (20/2/2020). Pada tahun 2025, Pemkab AAceh Timur mengusul ke Kementan untuk ditanami padi gogo di lahan sawit PSR. 

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur, Erwin Atlizar, mengungkapkan bahwa setiap hektare lahan akan mendapatkan bantuan benih padi gogo 30 kilogram.

Laporan Maulidi Alfata | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Pemkab Aceh Timur melalui melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura mengusul ke Kementan untuk ditanami padi gogo di lahan sawit yang sedang Program Peremajaan Sawit Rakyat. 

Luas lahan sawit yang rakyat yang terkena Program Peremajaan Sawit Rakyat atau PSR di Aceh Timur tahun ini 806,34 hektare (Ha).

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur, Erwin Atlizar, mengungkapkan bahwa setiap hektare lahan akan mendapatkan bantuan benih padi gogo 30 kilogram.

Sementara itu, Sarana Produksi Pertanian (Saprodi) lainnya akan dialokasikan atau dihitung langsung oleh Kementerian Pertanian atau Kementan RI. 

“Jumlah usulan mencapai 806,34 hektare. Per hektare biasanya mendapat bantuan benih sebanyak 30 kilogram, sedangkan Saprodi lainnya akan dihitung langsung dari Kementan,” ujar Erwin, Selasa (28/1/2025).

Program ini diusulkan oleh 14 kelompok tani dengan total 491 petani, yang tersebar di tujuh kecamatan, yakni Peudawa, Idi Tunong, Indra Makmur, Peunaron, Birem Bayeun, Peureulak Timur, dan Pantee Bidari.

Baca juga: 76 Imigran Rohingya yang Mendarat di Aceh Timur Ditampung di Peureulak, Usai 6 Jam Bertahan di Kapal

“Padi gogo dalam program ini dialokasikan untuk mendukung ketahanan pangan melalui sistem tumpang sisip di lahan perkebunan sawit yang sedang diremajakan.

Usulan ini diajukan oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan,” jelas Erwin.

Saat ini, dinas terkait tengah melakukan tahap verifikasi terhadap lahan yang akan digunakan. Jika semua berjalan sesuai rencana, proses penanaman diperkirakan dimulai pada Maret hingga April 2025.

“Mudah-mudahan program ini dapat berjalan dengan baik sehingga para petani benar-benar merasakan manfaatnya,” tutupnya.

Seperti diketahui, padi gogo merupakan jenis padi yang tidak memerlukan lahan sawah seperti umumnya. Tanaman ini dapat tumbuh di kebun atau ladang tanpa memerlukan sistem irigasi khusus. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved