Breaking News

Berita Kutaraja

Gempa 6,2 SR Goyang Aceh Jelang Magrib, BMKG: Terjadi 3 Kali Gempa Susulan, Tak Berpotensi Tsunami

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme kombinasi pergerakan mendatar & turun (Oblique Normal)," ujarnya.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Saifullah
BMKG
GEMPA BUMI - Gempa bumi dengan pusat di laut pada jarak 28 Km arah Barat Daya Kota Tapaktuan, Jumat (31/1/2025), menggoyang Aceh jelang Magrib. 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Stasiun Kepala Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin menyebutkan, usai gempa tektonik dengan kekuatan 6,2 Skala Richter (SR), di Samudera Hindia Barat Aceh, terjadi sebanyak tiga kali gempa susulan dengan kekuatan Magnitudo 3,8 pada Jumat (31/1/2025) malam.

Andi Azhar mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan Magnitudo M5,9. 

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,15° LU ; 96,95° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 kilometer (Km) arah Barat Daya Kota Tapaktuan, Aceh pada kedalaman 59 Km.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, Andi mengatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Sumatera.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan turun (Oblique Normal)," kata Andi.

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Kabupaten Aceh Selatan dan Simeulue dengan skala intensitas IV MMI yang dirasakan oleh orang banyak yang sedang berada di rumah.

Kejadian gempa juga dirasakan di daerah Banda Aceh, Dolok Sanggul, Humbahas, Kutacane, Sigli, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues, Aceh Timur, dan Aceh Tengah.

Skala intensitas III MMI dengan getaran dirasakan nyata dalam rumah atau terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

Hingga pukul 18.35 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi tiga kali aktivitas gempa bumi susulan dengan Magnitudo terbesar M3,8.

Karenanya, ia mengimbau, kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Ia meminta masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved