Berita Banda Aceh
Deformasi Lempeng Indo-Australia Jadi Penyebab Gempa M 6,2 Guncang Aceh Selatan
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi
Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Nurul Hayati
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi kebawah Pulau Sumatera,” kata Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, kepada Serambinews.com, Sabtu (1/2/2025).
Laporan Rianza Alfandi | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Gempa tektonik berkekuatan Magnitudo (M) 6,2 mengguncang sebagian wilayah Aceh pada Jumat (31/1/2025) sore, sekitar pukul 18.03 WIB.
Gempa dangkal tersebut berpusat di laut Aceh Selatan dan tidak berpotensi gelombang tsunami.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi kebawah Pulau Sumatera,” kata Kepala Stasiun Geofisika Aceh Besar, Andi Azhar Rusdin, kepada Serambinews.com, Sabtu (1/2/2025).
Andi mengungkap, hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,15° Lintang Utara (LU) dan 96,95° Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 28 kilometer arah Barat Daya Kota Tapaktuan, Aceh Selatan pada kedalaman 59 km.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan turun,” ujarnya.
Ia menuturkan, gempa yang terjadi jelang magrib tersebut berdampak dan dirasakan di Aceh Selatan dan Simeulue dengan skala intensitas IV MMI.
Baca juga: VIDEO Gempa M 6,2 Guncang Aceh Selatan, BPBD : Aktivitas Warga Sudah Kembali Normal
Sementara di Banda Aceh serta daerah lainnya terasa dengan skala intensitas III MMI.
“Medan dan Gunung Sitoli (Sumatera Utara) juga terasa dengan skala intensitas II MMI,” ungkapnya.
Andi menyebut, pascagempa pertama BMKG juga mencatat terjadi tiga kali gempa susulan di Aceh Selatan.
“Hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi tiga kali aktivitas aftershock dengan magnitudo terbesar M 3,8 pada pukul 18:17 WIB,” tuturnya.
Andi mengimbau masyarakat gar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga juga diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” pungkasnya. (*)
Baca juga: 30 Gempa Bumi Berkekuatan M 5,0+ Guncang Wilayah Indonesia dan Sekitarnya
Harumkan Nama Aceh, Ustadz Takdir Feriza Disambut Kalungan Bunga oleh Pemerintah |
![]() |
---|
Peringati Hari Jadi, Polwan Polda Aceh Gelar Upacara Ziarah di TMP |
![]() |
---|
Fachrul, Calon Dokter Berpulang Sebelum Wisuda, Tangis sang Kakak Pecah Saat Wakili Wisuda |
![]() |
---|
USK Jadi Lokus Pertama Program LIKE IT 2025, BI Aceh Dorong Generasi Muda Cerdas Keuangan Syariah |
![]() |
---|
USK Jadi Lokus Pertama Program LIKE IT 2025, Dorong Generasi Muda Cerdas Keuangan Syariah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.