Berita Aceh Jaya

Aceh Jaya Siap Wujudkan Eliminasi Pasung, Pj Bupati: ODGJ Berhak Hidup Layak

“Banyak yang memandang remeh ODGJ, padahal mereka memiliki hak yang sama. Kita harus berusaha memberikan layanan yang layak bagi mereka,” ujarnya.

Penulis: Riski Bintang | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
ELIMINASI PASUNG - Pj Bupati Aceh Jaya, A Murtala berfoto bersama dengan Pj Gubernur Aceh serta sejumlah kepala daerah di Aceh dalam rangka peluncuran Program Aceh Eliminasi Pasung terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dalam upaya memberikan perhatian dan hak-hak mereka sebagai warga negara, Jumat (7/2/2025). 

“Ke depan, kita ingin memastikan bahwa layanan kesehatan jiwa ini semakin maksimal,” jelas Safrizal ZA.

Sementara itu, Direktur RSJ Aceh, dr Hanif menargetkan, bahwa praktik pemasungan di Aceh dapat dihapuskan sepenuhnya tahun ini. 

Berdasarkan data RSJ Aceh, terdapat 21 ribu ODGJ, dengan 50 persen di antaranya mengalami gangguan jiwa berat. 

Saat ini, tercatat ada 114 ODGJ yang masih dipasung.

“Kami siap membantu pemerintah daerah untuk menjemput dan merawat mereka,” papar dia. 

“Dengan kerja sama yang baik, kita bisa mencapai target eliminasi pasung tahun ini,” terang dr Hanif.

Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mendukung pemulihan ODGJ. 

Di fasilitas rehabilitasi Kuta Malaka, pasien yang telah sembuh akan diberikan berbagai pelatihan keterampilan agar mereka dapat kembali berbaur di masyarakat sebagai individu yang mandiri.

Pencanangan Aceh Eliminasi Pasung diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya layanan kesehatan mental dan menghapus stigma negatif terhadap ODGJ. 

Dr Hanif menegaskan bahwa setiap individu berhak mendapatkan perawatan kesehatan yang layak tanpa diskriminasi.

Di tempat terpisah, Pj Bupati Aceh Jaya, Dr A Murtala menyambut baik program ini dan menegaskan pentingnya dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk menghapus pemasungan di Aceh.

Ia juga berharap adanya peningkatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat agar kesadaran tentang kesehatan mental semakin meningkat dan stigma terhadap ODGJ dapat dihilangkan.

Program ini menjadi tonggak penting dalam upaya membangun Aceh yang lebih inklusif dan berperikemanusiaan. 

Dengan langkah nyata ini, harapannya tidak ada lagi ODGJ yang terabaikan, dan mereka bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved