Subulussalam
SKPA Diminta Segera Tindak Lanjuti Isi Pidato Mualem Saat Pelantikan Bupati/Wali Kota
"Untuk hal tersebut harusnya tim SKPA/kepala dinas dapat menindaklanjuti isi pidato tersebut. Agar tidak sekadar...
Penulis: Khalidin | Editor: Eddy Fitriadi
Catatan Serambinews.com, saat Ibrahim Hasan menjabat Gubernur Aceh dia mencetuskan sejumlah program antara lain dikenal jalan jaringan laba-laba.
Nah, dalam jalan jaringan laba-laba ini pula masuk program jalur Gelombang-Muara Situlen, Aceh Tenggara.
Namun dari sekian banyak program jalan yang dibuat dan berhasil dituntaskan kecuali jalur Gelombang-Muara Situlen Aceh Tenggara tak kunjung terealisasi.
Akhirnya, masuklah kepemimpinan Abdulah Puteh yang juga mencetuskan program bernama Jalan Ladia Galaska ( Lautan Hindia- Gayo- Alas- Selat Malaka).
Dalam program Ladia Galaska ini juga masuk jalur Gelombang-Muara Situlen. Namun lagi-lagi, hingga berakhirnya masa pemerintahan Abdullah Puteh jalur penghubung Kota Subulussalam dengan Aceh Tenggara itu belum terealisasi.
Padahal, semua akses antar kabupaten di Aceh telah tuntas ditembuskan seperti Nagan Raya-Gayo dan Abdya Gayo. Sekarang tersisa Kota Subulussalam Aceh Tenggara.
Untuk menuju Aceh Tenggara dan Gayo Lues, masyarakat Kota Subulussalam termasuk Aceh Singkil harus melintasi kabupaten di Sumatera Utara dengan jarak tempuh sangat jauh.
Padahal menurut HRB ruas Gelombang-Aceh Tenggara via Muara Situlen 37 kilometer untuk kawasan Kota Subulussalam.
Sedangkan ruas di kawasan Aceh Tenggara sekitar 52 kilometer. Namun lagi-lagi entah apa yang membuat lambannya proses pembangunan jalan Gelombang-Muara Situlen.
Pemko Subulussalam, dikabarkan sudah pernah mengajukan masalah izin pinjam pakai kawasan kepada Pemprov Aceh untuk ditindaklanjuti.
Untuk itu, kehadiran Mualem ke Kota Subulussalam saat pelantikan Wali Kota HRB kemarin diharapkan menjadi spirit untuk kelanjutan pembangunan Jalan Gelombang-Muara Situlen, Aceh Tenggara. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.