Terima Pengurus FKUB Aceh, Wali Nanggroe: Jaga Kerukunan yang sudah Lama Terjalin

Menurut sejarah, di Aceh tidak pernah terjadi konflik berbau keagamaan, baik antarsuku maupun antaragama.

Editor: Amirullah
For Serambinews.com
FKUB - Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar menerima rombongan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Aceh, Senin (24/2/2025). 

“Kepada orang luar yang bertanya dengan bangga saya menyatakan bahwa saya orang Aceh yang beretnis Tionghoa,” ujarnya.

"Saya pernah jadi ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Banda Aceh, dari sini dapat kita melihat bahwa Aceh ini tidak membedakan suku, etnis dan agama", ungkap Yuswar. 

Hal ini juga diperkuat oleh tokoh Kristen Aceh, Idaman Sembiring. Dia mengatakan bahwa sejak tahun 1981 merantau ke Aceh sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan di USK. 

“Sepengetahuan saya ada 45 ribu warga Kristen dari berbagai sekte tinggal di Aceh dan semua mereka aman,” katanya.

Idaman mengatakan sejak berada di Aceh dari tahun 1981 sampai 2025 saat ini tidak ada konflik agama yang berarti. 

“Kehidupan warga Kristen berlangsung aman dan tenteram, saya merasakan itu,” ujarnya dalam Bahasa Aceh.

Hal yang sama juga dikatakan oleh tokoh umat Katolik, Baron Pandiangan dan Tokoh Hindu, Paini.

Hadir dalam audiensi tersebut antara lain Staf Khusus Wali Dr M Rafiq, Ketua FKUB Aceh A Hamid Zein SH MH, Sekretaris Hasan Basri M Nur PhD, Tgk Abdullah Usman, Suardi Saidi, Muhammad Nas, Dr Nurjannah, Dr Muslem Daud, Prof Damanhuri Basyir, Nurdin AR.

Juga tampak hadir Kepala Sekretariat FKUB Aceh Surya Edi Rachman SIP MIP, Zairil Terbangan, Rudi Singkia, Mirza Ferdian, dan sejumlah pengurus FKUB Aceh lainnya. []

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved