Korupsi Pertamina
Dikibulin Pertamina, Warga Ini Ngaku Tersugesti Pakai Pertamax: Bayar Mahal, Dapat Kualitas Busuk
Rizky merasa rugi karena selama ini ia mengeluarkan uang lebih untuk membeli Pertamax, namun ternyata kualitas setara Pertalite.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Dikibulin Pertamina, Warga Ini Ngaku Tersugesti Pakai Pertamax: Bayar Mahal, Dapat Kualitas Busuk
SERAMBINEWS.COM - Seorang warga mengaku kesal dan kecewa terhadap Pertamina yang tega membohongi rakyatnya sendiri.
Bagaimana tidak, selama ini yang menggunakan Pertamax sebagai bahan bakar kendaraannya.
Ternyata Pertamax yang selama ini digunakannya adalah Pertalite (RON 90) yang oplos menjadi Pertamax (RON 92).
Dia adalah Rizky Widyanto (28), yang merasa dikibulin Pertamina selama ini.
Ia merasa yakin bahwa bahan bakar dengan oktan lebih tinggi ini memberikan performa yang lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar subsidi yang biasa ia gunakan sebelumnya.
Ternyata itu hanya sugestinya saja.

Rizky merasa rugi karena selama ini ia mengeluarkan uang lebih untuk membeli Pertamax, namun ternyata kualitas bahan bakar setara Pertalite.
“Niatnya biar lebih enak dan kencang saja nih motor, pakai Pertamax. Eh enggak tahunya sugesti doang,” kata Rizky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/2/2025).
Rizky mengaku menggunakan Pertamax untuk motor Honda PCX miliknya sejak 2018.
Dalam satu pekan, dia mengeluarkan uang senilai Rp 100.000 hingga Rp 200.000 untuk mengisi bahan bakar.
“Niatnya mau sadar diri enggak pakai subsidi, bantu negara, eh enggak tahunya begini,” keluh dia.
Namun, Rizky mengaku tidak terkejut dengan kasus dugaan korupsi tersebut.
Pasalnya, ia pernah membaca berita tentang uji coba pengecekan Research Octane Number (RON) Pertamax yang hasilnya tidak mencapai 92, batas oktan minimal.
“Setelah tahu berita itu, ya saya rasain perbedaan Pertalite sama Pertamax. Waktu itu cuma heran saja, ‘kok tenaganya sama’. Tapi, karena sugesti saya kuat, jadi ya nyaman saja,” ujar Rizky.
Usai adanya dugaan pengoplosan ini, Rizky mengaku tidak mau lagi menggunakan Pertamax untuk kendaraannya.
“Semakin yakin tinggalkan bensin pelat merah,” ucap dia.
Bukan hanya Rizky, warga bernama Erwan Hartawan (27) juga merasa kesal atas insiden ini.
Erwan mengaku menggunakan Pertamax untuk motor Yamaha Nmax miliknya sejak 2020.
Setiap dua hari sekali, ia menghabiskan sekitar Rp 50.000 hingga Rp 80.000 untuk mengisi bahan bakar.
“Pantes, akhir-akhir ini rasa Pertamax beda banget dari sebelumnya. Motor saya jadi sering brebet,” kelakar Erwan dalam kesempatan berbeda.
“Sudah bayar lebih tapi malah dapat kualitas yang busuk, marahlah,”
“Selain kerugian untuk motor, kan kerugian juga buat negara. Berapa triliun dah itu liat di berita,” tambah dia.
Senada dengan Rizky, Erwan mengaku parno membeli Pertamax.
Ke depan, dia memilih untuk beralih mengisi bahan bakar ke SPBU swasta.
Kekesalan Warganet
Sebelumnya, publik Indonesia dibuat geram setelah terungkapnya dugaan pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax oleh PT Pertamina Patra Niaga.
Isu ini memanas setelah Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan (RS), sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Di media sosial, warganet ramai-ramai meluapkan kekesalan mereka terhadap skandal ini.
Salah satu figur publik yang turut mengungkapkan kekecewaannya adalah musisi dan penulis Fiersa Besari.
Melalui akun media sosial X, Fiersa menulis singkat namun tajam.
“Beli Pertamax dapatnya oplosan. Berengsek,” ungkap Fiersa yang penuh kekesalan, Selasa (25/2/2025).
Hingga Rabu (26/2/2025), “Pertamax” masih menjadi tranding topic di X (Twitter), dengan 216 ribu postingan.
Semetara publik figur lainnya, Dandhy Laksono juga mengungkapkan kekesalan dan kekecewaanya atas kejadian ini.
“Bahkan saat berniat baik pakai Pertamax karena merasa tak berhak disubsidi pun, kita tetap ditipu di negara ini,” tulisnya di X.
Disisi lain, konten kreator Widino Arnoldy juga menyuarakan kekecewaannya terhadap perbuatan Pertamina yang mengoplos Pertalite menjadi Pertamax.
“Yang kelas bawah dibuat susah cari gas melon, yang kelas menengah kena tipu BBM pertamax. Kan brengsekk!!!!,” kesalnya di X.
4 Bos Pertamina Jadi Tersangka
Kejagung telah menetapkan Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan (RS) sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023.
Melansir keterangan Kejagung, PT Pertamina Patra Niaga diduga membeli Pertalite untuk kemudian “diblending” atau dioplos menjadi Pertamax.
Namun, pada saat pembelian, Pertalite tersebut dibeli dengan harga Pertamax.
“Dalam pengadaan produk kilang oleh PT Pertamina Patra Niaga, tersangka RS melakukan pembelian (pembayaran) untuk Ron 92 (Pertamax),”
“padahal sebenarnya hanya membeli Ron 90 (Pertalite) atau lebih rendah kemudian dilakukan blending di Storage/Depo untuk menjadi Ron 92,” demikian bunyi keterangan Kejagung, dilansir Selasa (25/2/2025), dikutip dari Kompas..com.
“Dan hal tersebut tidak diperbolehkan,” imbuh keterangan itu.
Dalam perkara ini, ada enam tersangka lain yang turut ditetapkan.
Mereka adalah Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi (YF); SDS selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional; dan AP selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional.
Lalu, MKAR selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa; DW selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim; dan GRJ selaku Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.
Peran Para Tersangka
1. Riva Siahaan (RS) selaku Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
- Bersama SDS dan AP melakukan pengondisian dalam rapat optimalisasi hilir yang dijadikan dasar untuk menurunkan produksi kilang bersama SDS dan AP
- Bersama SDS dan AP memenangkan broker minyak mentah dan produk kilang secara melawan hukum
- RS "menyulap" BBM Pertalite menjadi Pertamax
2. SDS selaku Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
- Bersama RS dan AP melakukan pengondisian dalam rapat optimalisasi hilir yang dijadikan dasar untuk menurunkan produksi kilang
- Bersama RS dan AP memenangkan broker minyak mentah dan produk kilang secara melawan hukum
3. AP selaku VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
- Bersama RS dan SDS Melakukan pengondisian dalam rapat optimalisasi hilir yang dijadikan dasar untuk menurunkan produksi kilang
- Bersama RS dan SDS memenangkan broker minyak mentah dan produk kilang secara melawan hukum
4. YF selaku pejabat di PT Pertamina International Shipping
- Melakukan mark up kontrak pengiriman pada saat impor minyak mentah dan produk kilang melalui PT Pertamina International Shipping.
5. MKAN selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa
- Akibatnya mark up kontrak pengiriman yang dilakukan tersangka YF, negara harus membayar fee sebesar 13-15 persen yang menguntungkan tersangka MKAN.
6. DW selaku Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim
- Bersama GRJ melakukan komunikasi dengan tersangka AP agar bisa memperoleh harga tinggi pada saat syarat belum terpenuhi
- DW dan GRJ melakukan komunikasi dengan tersangka AP agar bisa memperoleh harga tinggi pada saat syarat belum terpenuhi
7. GRJ selaku Komisaris PT Jenggala Maritim serta Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
- Bersama DW melakukan komunikasi dengan tersangka AP agar bisa memperoleh harga tinggi pada saat syarat belum terpenuhi
- GRJ dan DW melakukan komunikasi dengan tersangka AP agar bisa memperoleh harga tinggi pada saat syarat belum terpenuhi
- GRJ dan DW juga mendapatkan persetujuan dari tersangka SDS untuk impor minyak mentah serta dari tersangka RS untuk produk kilang
(Serambinews.com/Agus Ramadhan)
Dua Petinggi Pertamina Jadi Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi Minyak, Perintahkan Pertamax Dioplos |
![]() |
---|
Profil Maya Kusmaya, Tersangka Baru Kasus Dugaan Korupsi Pertamina yang Perintahkan Pertamax Dioplos |
![]() |
---|
Bantah Pertamina, Kejagung Punya Alat Bukti Kalau Pertamax Dioplos dari RON 90 atau RON 88 |
![]() |
---|
Ramai Warga Pindah ke SPBU Lain usai Ditipu Pertamina: Rakyat Dirugikan, Kaum Atas Ketawa Ketiwi |
![]() |
---|
Viral! Pria Doain Dirut Pertamina yang Oplos Pertalite Jadi Pertamax Saat Umroh 'Miskinkan ya Allah' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.