Salam
Membangun Aceh Butuh Kekompakan
Pertikaian yang awalnya terkait masalah administrasi penunjukkan Alhudri sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekre-taris Daerah (Sekda) Aceh
Alhamdulillah, tensi politik di tingkat elite Aceh yang memanas dalam beberapa hari terakhir mulai mereda. Fasilitasi yang dilakukan oleh Sekjen DPP Partai Aceh, H Kamaruddin Abu Bakar alias Abu Razak, berhasil me-mecah kebuntuan politik yang terjadi.
Pertikaian yang awalnya terkait masalah administrasi penunjukkan Alhudri sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekre-taris Daerah (Sekda) Aceh, merembet ke persoalan personal antara Ketua DPRA Zulfadhli dan Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, hingga ke persoalan partai, yakni antara Partai Aceh dan Partai Gerindra, dua partai yang sebenarnya me-miliki hubungan sangat dekat.
Untung saja Abu Razak bergerak cepat, memfasilitasi pertemuan Wagub Aceh Fadhlullah dan Ketua DPRA Zul-fadli. Masalah pun berhasil diredam sebelum makin ru-nyam dan berdampak luas. Keduanya telah memperjelas ketidaksepahaman yang terjadi, serta bersepakat untuk memajukan Aceh ke arah yang lebih baik.
“Jadi, perbedaan pendapat antara Partai Aceh dengan Partai Gerindra yang sempat memanas diakhiri dengan ke-sepakatan bersama dan bersepakat untuk menjaga ke-harmonisan dan mendukung kepemimpinan Mualem-Dek Fadh sebagai Gubernur-Wagub Aceh sepenuhnya,” kata Abu Razak sebagaimana diberitakan Serambi, Selasa (25/2/2025).
"Mari kita bangun kesolidan, kita pupuk semangat membangun Aceh ke arah kesejahteraan, kita kelola ke-kuasaan dan energi kita untuk menciptakan lapangan ker-ja, mengurangi kemiskinan dan agenda kerakyatan lain-nya," tambahnya.
Tepat sekali. Kita sangat mendukung apa yang disam-paikan Abu Razak. Membangun Aceh itu memang butuh kekompakan dan kebersamaan. Harapan besar itu pula yang digantungkan masyarakat Aceh ketika memilih Mu-zakir Manaf-Fadhlullah (Mualem-Dek Fadh) dalam Pilkada 2024 kemarin. Karena itu, sangat disayangkan ketika pe-merintahan ini masih berumur hari, pecah kongsi sudah terjadi.
Harian Serambi Indonesia, sedari sejak awal memutus-kan tidak masuk dalam pusaran konflik tersebut, sehing-ga tidak ada satu pun berita terkait pro-kontra penunjukan Alhudri yang dimuat oleh media ini. Selain tidak baik dili-hat oleh publik Aceh, Serambi juga tidak ingin membuat masalah menjadi semakin rumit.
Sudah cukup perbedaan yang terjadi pada Pilkada 2024 kemarin, jangan lagi ditambah dengan perbedaan antarsesama setelah pemenang ditetapkan. Jangan buat Aceh menjadi bahan tertawaan pihak luar.
Aceh hari ini butuh kekompakan, butuh sinergitas, bu-tuh dukungan semua pihak untuk bergerak melaju bersa-ma menyongsong masa depan. Sangat banyak tantang-an yang dihadapi Aceh ke depan, mulai dari kemiskinan, pengangguran, berkurangnya penerimaan dana otonomi khusus, berkurangnya dana transfer pusat ke daerah, dan segudang persoalan lainnya.
Karena itu, sekali lagi, kita sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Abu Razak yang telah berha-sil meredam pertikaian para elite. Kita sangat berharap para pihak yang bertikai ikhlas dan legawa. Dan kita juga berharap pertikaian ini menjadi yang terakhir. Ja-ngan ulangi kesalahan yang terjadi pada pemerintahan sebelumnya, yang berimbas pada terhambatnya pemba-ngunan Aceh.
POJOK
Wagub-Ketua DPRA sepakat majukan Aceh
Ya, malah aneh kalau keduanya tidak sepakat kan?
Al-Farlaky menangkan gugatan Pilkada Aceh Timur
Syukurlah, masih ada waktu ikut retret di Magelang, hehehe...
AHY resmi jadi Ketum Partai Demokrat 2025-2030
Memangnya ada calon lain selain AHY?
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.