Salam

Selamat Datang  Bulan Ramadhan

Ramadhan bisa berarti 'mengasah' karena masyara-kat Jahiliyah pada bulan itu mengasah alat-alat perang (pe-dang, pisau, tombak dan sebagainya) untuk m

Editor: mufti
Serambi Indonesia
PEDAGANG DAGING MEUGANG - Para pedagang daging meugang di pasar jalan rel kereta api Bireuen menunggu pembeli, Kamis (27/2/2025). Harga daging meugang hari pertama capai Rp 170.000 hingga Rp 180.000/kg. 

MARHABAN Yaa Ramadhan, Selamat Datang Bulan Ra-madhan! Sabtu (01/03/2025) besok, kita mulai mema-suki bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah. Seluruh umat Is-lam di muka bumi ini tentu saja menyambutnya dengan penuh kegembiraan, tak terkecuali bagi kita yang berada di Aceh tentunya.

Menurut para ahli bahasa Arab, kata “Ramadhan” bera-sal dari kata 'ramidha-yarmadhu' yang berarti membakar, menyengat karena terik, atau sangat panas. Dinamakan Ramadhan karena bulan ditetapkan wajib berpuasa ini, cu-aca di Jazirah Arab sangat panas, bisa membakar sesua-tu menjadi kering.

Ramadhan bisa berarti 'mengasah' karena masyara-kat Jahiliyah pada bulan itu mengasah alat-alat perang (pe-dang, pisau, tombak dan sebagainya) untuk menghadapi peperangan pada bulan berikutnya.

Tiada nama bulan yg disebutkan dalam al-Qur'an kecua-li Ramadhan (QS al-Baqarah 2:185). Ramadhan adalah bu-lan ke sembilan dalam kalender Islam, dan merupakan bu-lan penuh keberkahan, dan juga bulan penuh kebaikan. 

Marhaban Yaa Ramadhan, sudah sepatutnya kita ucap-kan untuk menyambut bulan suci ini. Kalimat 'Marhaban yaa Ramadhan' mengandung arti bahwa kita menyambut tamu Ramadhan dengan lapang dada, penuh kegembira-an, tamu istimewa, bukan keluh kesah, kekesalan atau menggerutu di dalam hati. 
Inilah hari-hari dalam satu bulan dimana kita menahan dan mengendalikan hawa nafsu. Yaitu, nafsu makan, naf-su kemarahan, dan juga nafsu keinginan untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan kita yang sah secara agama dan negara.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang pada siang hari itu kita larut dalam ibadah puasa. Di bulan ini kita hanya ber-harap ridha Allah Swt semata. Kekuatan ruhiyah puasa ini membuat kita mampu menghidupkan malam-malam Ra-madhan dengan doa dan juga tadarus al-Qur'an. 

Perjalanan menuju Allah yang dilukiskan dalam kitab Madarij as-Salikin, karya Ibnu Qoyyim al-Jauziyah;
"Ada gunung tinggi yang harus ditelurusi guna menemui-Nya, itulah nafsu. Gunung itu ada lereng yang curam, lebat yang lebat, bahkan banyak menjanjikan yang mengancam, serta iblis yang merayu, agar perjalanan tidak dilanjutkan. Namun, bila ada tekad tetap membara, sebentar lagi akan tampak cahaya benderang.

Saat itulah akan tampak dengan jelas rambu-rambu jalan, tempat-tempat indah untuk berteduh, serta telaga-telaga jer-nih untuk menuju dahaga. Dan bila perjalanan dilanjutkan akan ditemukan kendaraaan 'ar-rahman' untuk sang musafir bertemu dengan Kekasihnya, yakni Allah Swt.

Bersama perjalanan Ramadhan, bulan kita berpuasa dan berharap agar jiwa-raga diasah dan diasuh serta di-perbaiki guna meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt, Sang Pencipta alam semesta, langit dan bumi, beser-ta seluruh isinya. 

Untuk itu, sekali lagi, mari kita memanfaatkan bulan suci Ramadhan ini sebagai bulan penghapus dosa kita. Tentu saja kita tidak lupa juga senantiasa berdoa agar di-beri umur panjang, agar berkesempatan untuk bisa melak-sanakan ibadah puasa pada tahun berikutnya, 1447 Hijri-ah. Insya Allah! 

POJOK

Sejumlah harga barang sembako naik jelang Ramadhan
Sebaliknya, jelang meugang harga diri banyak yang turun

Warga Aceh diminta waspadai penipuan kerja di luar negeri, pesan Disnakermobduk
Di dalam negeri orang yang sudah bekerja menipu, kan?

Gangster Malaysia aniaya warga Aceh
Hujan emas di negeri orang, tapi lebih baik tidak hujan di negeri sendiri…

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved