Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Hamas Sukses Rekrut Ribuan Pejuang Baru, Disebut Bersiap Lanjutkan Perang dengan Israel

Berdasarkan pernyataan seorang perwira intelijen, Channel 13 mengatakan Hamas sukses merekrut ribuan pejuang baru.

Editor: Faisal Zamzami
khaberni/tangkap layar
BERBARIS - Tangkap layar Khaberni yang menunjukkan petempur Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, berbaris di lokasi pembebasan 3 sandera Israel, di Khan Yunis, Sabtu (15/2/2025). Israel menunda pembebasan ratusan tahanan Palestina yang telah direncanakan untuk dibebaskan. 

Mereka memperkirakan jika kesepakatan Israel-Hamas tidak tercapai, Israel akan kembali mengobarkan perang di Gaza sekitar sepuluh hari kemudian.

Seorang pejabat Israel mengatakan Hamas menolak usul dari Steve Witkoff, utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah.

Usul itu melibatkan pembebasan setengah dari sandera yang masih hidup dan pengembalian setengah dari jasad sandera yang meninggal pada hari pertama kelanjutan kesepakatan.

Sandera yang tersisa, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal, akan dikembalikan semuanya pada hari ke-42. Hari itu akan menjadi hari terakhir gencatan.

Meski demikian, sejumlah pihak mengklaim Hamas tidak menolak usul Witkoff. Ada yang menyebut Hamas tidak menolak ataupun menerima usul itu.

Israel akan terus halangi bantuan hingga Hamas setujui syarat baru

Para pejabat Israel mengatakan Israel akan terus menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Bantuan itu baru akan diizinkan masuk jika Hamas bersedia menerima syarat-syarat perpanjangan gencatan senjata.

Netanyahu mengatakan usul perpanjangan akan membuat gencatan tahan pertama diperpanjang hingga pertengahan April mendatang.

CNN melaporkan saat ini Hamas dan Israel masih berbeda pendapat mengenai apa yang akan terjadi setelah tahap pertama berakhir.

Hamas menginginkan negosiasi untuk menghentikan perang di Gaza secara permanen dan penarikan penuh pasukan Israel.

Menurut Hamas, Israel telah melakukan “kudeta” secara terang-terangan terhadap perjanjian yang telah disepakati.

“Satu-satunya jalan menuju kestabilan regional dan kembalinya para tahanan adalah penerapan penuh perjanjian itu, dimulai dengan tahap kedua, yang melibatkan perundingan untuk gencatan senjata selamanya, penarikan mundur sepenuhnya, pembangunan kembali, dan kemudian pembebasan tahanan sebagai bagian dari perjanjian yang telah disepakati,” kata pemimpin Hamas yang bernama Mahmodu Mardawi.

 

Baca juga: VIDEO - Presiden Trump Desak Zelensky agar Ukraina Berdamai dengan Rusia

Baca juga: Harga Emas Terbang Tinggi, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram Hari Ini Selasa 4 Maret 2025

Baca juga: VIDEO Usai Tolak Wacana Gila Trump, Mesir akan Latih Polisi Palestina untuk Pertahankan Tanah Gaza

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved