Konflik Suriah
Dua Hari Bentrokan dan Pembunuhan Balas Dendam di Suriah, Lebih dari 600 Orang Tewas
Pertempuran yang terjadi sejak Kamis (6/3/2025) menandai eskalasi serius terhadap pemerintahan baru di Damaskus.
SERAMBINEWS.COM, DAMASKUS — Bentrokan antara pasukan keamanan Suriah dan loyalis mantan Presiden Bashar Assad selama dua hari terakhir telah menewaskan lebih dari 600 orang, Sabtu (8/3/2025).
Insiden ini menjadi salah satu aksi kekerasan paling mematikan sejak konflik Suriah dimulai 14 tahun lalu.
Pertempuran yang terjadi sejak Kamis (6/3/2025) menandai eskalasi serius terhadap pemerintahan baru di Damaskus.
Tiga bulan setelah kelompok pemberontak menggulingkan Assad, sisa-sisa pasukan mantan presiden tersebut melancarkan serangan terhadap otoritas yang baru berkuasa.
Bentrokan pertama pecah ketika pasukan keamanan berusaha menangkap seorang loyalis Assad di dekat Kota Jableh.
Namun, mereka disergap oleh kelompok bersenjata loyalis, yang kemudian memicu pertempuran luas di berbagai daerah pesisir.
Pemerintah menyatakan bahwa pasukan keamanan merespons serangan kelompok loyalis Assad dan menuding “aksi individu” sebagai penyebab utama kekerasan yang semakin meluas.
Namun, situasi memburuk ketika kelompok bersenjata Sunni yang pro-pemerintah melakukan pembalasan terhadap komunitas Alawite, sekte yang selama ini menjadi basis pendukung utama Assad.
Dilansir dari Associated Press, sejumlah saksi mata melaporkan bahwa kelompok bersenjata menyerang warga Alawite di berbagai kota.
Mereka menembak warga di jalanan atau di depan rumah mereka, menjarah harta benda, serta membakar permukiman.
Ribuan orang terpaksa mengungsi ke wilayah pegunungan untuk mencari perlindungan.
Seorang warga yang bersembunyi di daerah pesisir mengatakan bahwa banyak warga Alawite yang dibunuh di rumah mereka atau di depan pintu rumahnya.
Ia menambahkan, ribuan orang telah melarikan diri ke pegunungan.
Baca juga: Suriah Berlakukan Jam Malam, Kekerasan Terhadap Sipil Meningkat, Dewan Militer Pembebasan Diumumkan
Baniyas menjadi salah satu kota yang paling terdampak kekerasan.
Seorang warga setempat, Ali Sheha (57), menggambarkan kondisi yang mencekam saat ia melarikan diri bersama keluarga dan tetangganya.
Suriah Bersihkan Pejuang dari Kota Druze, Suwayda, Presiden Umumkan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa Tuduh Israel Inginkan Kekacauan dan Kehancuran |
![]() |
---|
Suriah Tarik Pasukan dari Sweida, Israel Besumpah Bela Sekutu Druze |
![]() |
---|
Suriah Bergolak Lagi, Israel Mengebom Suwayda di Suriah Selatan, Berdalih Lindungi Sekutu Druze |
![]() |
---|
Israel Serang Pangkalan Militer Suriah Menewaskan Militan Bersenjata, Melukai Puluhan Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.