Berita Bireuen
Pencarian Gadis Pengendara Sepmor Terseret Arus di Jalan Bireuen - Takengon Km 24 Stop Sementara
Sedangkan sang adiknya yang berusia 11 tahun sudah ditemukan dalam kondisi meninggal akibat terseret arus itu, Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 19.00 WI
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Sedangkan sang adiknya yang berusia 11 tahun sudah ditemukan dalam kondisi meninggal akibat terseret arus itu, Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 19.00 WIB itu.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Pencarian pengendara sepeda motor terseret arus banjir luapan di Km 24 lintasan Bireuen-Takengon, Mardiana hingga Minggu (9/3/2025) sore belum membuahkan hasil.
Pencarian gadis berusia 17 tahun itu pun oleh tim gabungan distop atau dihentikan sementara waktu.
Sedangkan sang adiknya yang berusia 11 tahun sudah ditemukan dalam kondisi meninggal akibat terseret arus itu, Sabtu (8/3/2025) sekitar pukul 19.00 WIB itu.
Kedua kakak beradik itu, warga Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.
Terkait pengehentian sementara pencarian itu disampaikan Komandan Tim (Dantim) SAR Bireuen, Indra, kepada Serambinews.com, Minggu (9/3/2025) sore.
Begitu pun, tim gabungan terdiri atas Anggota TNI Kodim 0111 Bireuen, Polsek Juli, Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Aceh, tim Pos SAR dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bireuen, masyarakat setempat, masih terus memantau keberadaan korban.

Baca juga: Patroli Habis-habisan, Balap Liar Menurun di Banda Aceh, Sejumlah Titik Rawan Ini Dijaga Polresta
"Proses pencarian hari ini dibagi tim dengan area pencarian mulai dari lokasi awal korban jatuh di pinggir jalan atau tikungan Km 24 sekitar 6 Km menyusuri aliran sungai sampai persimpangan sungai besar.
Tetapi korban belum kami temukan," jelas Indra.
Amatan Serambinews.com dalam proses pencarian korban tersebut, terlihat ada satu alat berat jenis excavator atau beko pun dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengeruk aliran Alue Gule yang sudah dangkal total.
Alat berat dari pihak terkait membuka saluran tersebut sehingga luapan air ekses hujan dari pegunungan meluap ke badan jalan nasional Bireuen-Takengon itu dapat lancar.
Keuchik Krueng Simpo, Mursal kepada Serambinews.com mengatakan, usaha pencarian dari pagi hingga sore belum menemukan korban Mardiana.
"Tim gabungan sudah istirahat sebentar, mungkin besok melanjutkan lagi usaha pencarian," ujarnya.
Baca juga: Begini Kronologis 1 Rumah di Aceh Utara Tertimbun Longsor, Pemilik Patah Tulang, Dirawat di RS PIM
Sementara itu, Anggota DPRK Bireuen, Adnen Nurdin, berharap pihak berwenang, membangun jembatan di tikungan Km 24 jalan Bireuen - Takengon, lokasi kakak beradik korban terseret banjir.
Harapannya disampaikannya saat meninjau lokasi kejadian persisnya di Alue Gule, Dusun Mina, Desa Krueng Simpo, Kecamatan Juli, Minggu (9/3/2025) siang.
"Saya turut prihatin atas musibah yang dialami dua korban kakak beradik di lokasi ini semalam, " ujarnya.
Sebagai upaya untuk mencegah tidak terjadi lagi kejadian serupa ia berharap kepada pihak berwenang untuk membangun jembatan di lokasi tersebut agar aliran lebih lancar mengalir.
Pembangunan jembatan permanen diharapkan setelah melihat kondisi aliran airnya tidak cocok lagi karena di bawah jalan hanya gorong-gorong lubang kecil.
"Gorong-gorong sudah tidak layak lagi, disini butuh dibangun jembatan agar aliran air lebih luas dan tidak mudah tersumbat," sebut Adnen Nurdin.
Baca juga: VIDEO - Tak Terkendali, 1.000 Loyalis Eks Presiden Assad Tewas Disergap HTS
Kronologis Sepmor Kakak Adik Masuk Jurang di Km 24 Bireuen-Takengon, Satu Meninggal dan 1 Hilang
Sebelumnya Serambinews.com memberitakan banjir melanda kawasan tikungan patah Km 24 Bireuen-Takengon sekitar pukul 19.00 WIB, Sabtu (8/3/2025) merenggut korban jiwa.
Korban menimpa dua orang kakak dan adik dengan sepeda motor sedang melintas diterjang banjir.
Sementara itu, satu orang korban ditemukan meninggal dunia dan satu lainnya sedang dalam proses pencarian.
Menyangkut kejadian tersebut, Wakapolres Bireuen, Kompol Fauzi melalui Kasi Humas Iptu Marzuki didampingi Kasubsi PIDM, Aipda Safwan Rizal mengatakan, sekira pukul 18.36 WIB, Sabtu (8/3/2025) di ruas jalan nasional Bireuen-Takengon Km 24 kawasan Krueng Simpo, Juli, Bireuen terjadi longsor.
Kondisi ini diperparah lagi selain longsor juga disertai luapan air bah sangat deras dari atas bukit ke atas badan jalan sehingga menyebabkan arus lalin macet total.
Sekitar pukul 18.40 WIB, pada saat terjadi kemacetan, tiba-tiba satu unit sepeda motor yang dikendarai oleh korban melaju dari arah Bireuen diduga ingin melintasi luapan banjir bah pada lokasi luapan air bah menuju arah Takengon.
Ternyata, sepeda motor tersebut dikendarai Mardiana (17) dan bersama adiknya Rina Fitri (11), keduanya warga Desa Meunasah Krueng, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.
Saat melintasi air bah tersebut sepeda motor hilang kendali dan langsung terseret arus air bah jatuh ke dalam jurang di pinggir jalan
dengan ke dalaman beberapa meter.
Sejumlah saksi kata Wakapolres Bireuen mengatakan, setelah melihat kejadian tersebut langsung menghubungi pihak terkait.
Kemudian Keuchik Krueng Simpo menghubungi Polsek Juli dan pihak terkait lainnya.
Selanjutnya bersama warga Desa Krueng Simpo langsung menuju TKP utk memastikan kejadian tersebut, namun korban sudah tidak terlihat di dalam jurang tersebut dan diduga telah terseret arus air bah.
Wakapolres Bireuen menambahkan, sekitar pukul 21.10 WIB,
Basarnas Bireuen tiba di lokasi kejadian dan langsung melakukan
pencarian bersama-sama dengan masyarakat setempat.
Lalu, karena kondisi hujan deras dan cuaca sangat gelap disertai air bah yang deras sehingga menyulitkan proses pencarian.
Sekitar pukul 22.15 WIB, satu orang ditemukan dalam kondisi telah meninggal atas nama Rina Fitri (11), sedangkan Mardiana belum ditemukan.
Menjelang pukul 00.25 WIB, Minggu (9/3/2025) dinihari korban berhasil dievakuasi dari lokasi ditemukan, selanjutnya langsung dibawa ke RSU dr. Fauziah Bireuen bersama orang tuanya.
Menurut keterangan Mulyadi warga Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Bener Meriah selaku orang tua korban, sekira pukul 17.00 WIB, Sabtu (8/3/2025) kedua korban berangkat dari Jangka menuju ke rumah orang tuanya berdomisili di Blang Rakal Pintu Rime Gayo.
Karena tidak kunjung datang, selanjutnya orang tua korban berupaya untuk mencari anaknya dan bertemu dengan masyarakat di lokasi kejadian. (*)
Faperta UNIKI Bireuen Kerja Sama dengan FKA untuk Kembangkan Kakao di Aceh |
![]() |
---|
Polda Aceh Serahkan 2 Tersangka Tramadol ke Kejari Bireuen, BB dari Jakarta Hendak Diedar di Matang |
![]() |
---|
KLHK Lakukan Penilaian Adipura dan TPA di Bireuen, Sambangi 18 Titik Ini |
![]() |
---|
Demi Beras Murah, Ratusan Warga Gandapura Rela Panas-panasan Antri Panjang |
![]() |
---|
Puluhan Lansia Rambong Payong Bireuen Kembali Belajar di Sekolah Mutiara Senja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.