Kajian Islam
Hukum Anak Melawan Ayah Demi Membela Ibu, Apakah Termasuk Durhaka? Simak Penjelasan Tgk Alizar Usman
Tgk Alizar dalam penjelasan tertulisnya, memberikan dua pandangan hukum. Dalam Islam, kewajiban berbakti kepada ibu lebih didahulukan dibandingkan
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
Dengan berbagai kasus serta motif, tak jarang muncul pertanyaan di kalangan masyarakat tentang hukum anak melawan ayah demi membela ibu.
Pertanyaan ini muncul seiring dengan hukum dasar anak melawan orang tua, yang telah berkembang di masyarakat.
Anak yang berlaku buruk kepada orangtua disebut sebagai durhaka dan ganjarannya ialah dosa.
Lalu, jika kasusnya anak melawan ayah karena membela ibu, apakah termasuk perbuatan durhaka?
Berkaitan dengan persoalan ini, Anggota Dewan Pembina Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh, Tgk Alizar Usman SAg MHum telah memberikan penjelasannya.
Baca juga: Puasa Tapi Masih Chattingan dan Video Call dengan Lawan Jenis? Ini Hukum dan Dampaknya Pada Puasa
Penjelasan dari Alumni Dayah Istiqamatuddin Darul Muarrif, Lam Ateuk dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini disampaikan menjawab pertanyaan Serambinews.com pada Sabtu (8/3/2025).
Berikut penjelasan lengkap Tgk Alizar Usman soal hukum anak melawan ayah karena membela ibu.
Hukum anak melawan ayah demi bela ibu
Tgk Alizar dalam penjelasan tertulisnya, memberikan dua pandangan hukum.
Dalam Islam, kewajiban berbakti kepada ibu lebih didahulukan dibandingkan ayah.
"Pada dasarnya taat kepada ibu lebih didahulukan daripada ayah," terang Tgk Alizar.
Hal ini juga didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ رواه البخاري ومسلم
Artinya: Dari Abu Hurairah RA, "Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi SAW menjawab, 'Kemuidan ayahmu.'" (HR Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Istri Tikam Suami dengan Pisau di Flores Timur NTT, Pelaku Ditangkap Usai Kabur 6 Hari, Ini Motifnya
Disisi lain, meski berbakti kepada ibu lebih utama, Islam juga menegaskan bahwa taat kepada manusia tidak boleh mengarah pada kemaksiatan kepada Allah.
Tgk Alizar menjelaskan, perlu juga untuk melihat ketaatan ibu kepada Allah SWT, apakah ia telah berbuat maksiat.
"Misalnya justru ibu berbuat zalim kepada si ayah. Kalau dalam kasus seperti ini tidak wajib taat kepada si ibu," terang Tgk Alizar.
Jangan Sampai Salah! Buya Yahya Ungkap Istri yang Tampak Salehah Tapi Ternyata ‘Penjahat Halus’ |
![]() |
---|
Dua Versi Bacaan Doa Sujud Sahwi, Simak Waktu Pelaksanaan dan Hukumnya Jika Ditinggalkan |
![]() |
---|
Bolehkah Wudu dengan Air Zamzam? Begini Penjelasan Buya Yahya, Ternyata Tak Selalu Boleh |
![]() |
---|
Buya Yahya: Jangan Nasihati Anak Saat Emosi, Bisa Berubah Jadi Cacian |
![]() |
---|
Buya Yahya Bongkar Kesalahan Suami yang Melarang Istri ke Rumah Orang Tua |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.