Breaking News

Kesehatan

Simak Sejumlah Efek Samping dari Pil KB bagi Wanita, Dokter Boyke Bicara Blak-blakan

Menurut Dr Boyke, penggunaan pil KB tidak hanya bisa menyebabkan penambahan berat badan, tetapi juga meningkatkan risiko pengentalan...

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Eddy Fitriadi
IST
BOYKE DIAN NUGRAHA. Simak Sejumlah Efek Samping dari Pil KB bagi Wanita, Dokter Boyke Bicara Blak-blakan. 

SERAMBINEWS.COM - Pil KB telah lama menjadi salah satu metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh wanita.

Pil KB memang sering dianggap sebagai solusi praktis untuk mencegah kehamilan, namun dampaknya bisa lebih besar daripada yang diperkirakan.

Namun, meski efektif dalam mencegah kehamilan, penggunaan pil KB ternyata bisa menimbulkan berbagai efek samping yang mengejutkan.

Dr Boyke Dian Nugraha, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, mengungkapkan fakta-fakta mengejutkan terkait dampak penggunaan pil KB pada kesehatan wanita.

Dikutip Serambinews.com dari akun @rumpi_gosip pada Senin (10/3/2025), dr Boyke dalam sebuah podcast mengungkap dampak penggunaan pil KB. 

Menurut Dr Boyke, penggunaan pil KB tidak hanya bisa menyebabkan penambahan berat badan, tetapi juga meningkatkan risiko pengentalan darah, penyumbatan pembuluh darah di kaki, hipertensi, dan bahkan kanker payudara pada wanita dengan riwayat keluarga kanker.

Baca juga: TIGA Tanda Menstruasi yang Tidak Normal, Segera Cek ke Dokter Obgyn Kata Seksolog dr Boyke 

"Jadi gendut, kemudian bisa mengakibatkan pengentalan darah, kemudian penyumbatan pembuluh darah di kaki, hipertensi bahkan beberapa penelitian 
pada orang-orang yang ada keturunan dengan CA itu bisa menimbulkan kanker sel payudara," katanya.

Mengingat potensi efek samping tersebut, banyak yang kini berpendapat bahwa lebih bijak untuk memilih metode kontrasepsi yang lebih aman, terutama bagi wanita yang sudah menjalani proses melahirkan dan menyusui.

Melihat hal itu, dr Boyke meminta agar bukan hanya wanita saja yang penting melakukan KB melainkan juga pria.

Mengingat begitu beratnya menjadi seorang wanita yang telah mengandung dan melahirkan belum lagi efek samping pil KB yang dikonsumsi.

"Jadi kita ambil yang aman-aman ajalah hidupnya sekarang,jangan lagi nambah beban gitu loh, teruatama pada si wanitanya juga udah dia menyusui, melahirkan tetap aja dia yang disuruh KB," pungkasnya.

Baca juga: Dilarang Keramas saat Menstruasi Katanya Bikin Mudah Masuk Angin, Benarkah? Ini Penjelasan dr Boyke 

Bingung dalam Memilih KB, Seksolog dr Boyke Ungkap Baiknya Pilih yang Begini Saja, Minim Risiko

Memasang alat kontrasepsi sering dilakukan oleh wanita yang sudah menikah untuk mencegah atau menunda kehamilan.

Alat kontrasepsi atau KB merupakan metode atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. 

Jenis kontrasepsi bermacam-macam dengan manfaat dan kekurangannya masing-masing. 

Beberapa wanita bingung memilih KB yang tepat dan aman dalam mencegah kehamilan.

Lalu hal apa saja yang harus diperhatikan dalam memilih kontrasepsi untuk perencanaan keluarga? Yuk simak penjelasan dari dr Boyke.

Muncul pertanyaan, apakah seorang istri dijamin 100 persen tidak bisa hamil apabila memasang KB modern? Lalu bagaimana jika menggunakan alat kontrasepsi kondom untuk mencegah kehamilan?

Baca juga: Puasa Bikin Sehat! dr Boyke Ungkap Manfaat Puasa untuk Meningkatkan Hormon Testosteron Pria

"Dok, istri saya mau KB, tapi apa benar KB bisa 100 persen mencegah kehamilan. Saya dengar kasus-kasus orang yang pakai KB alami seperti pakai kondom masih kebablasan juga pada akhirnya," kata dr Boyke membacakan pertanyaan dikutip Serambinews.com dari Sonora FM, Senin (23/12/2024).

Menjawab hal tersebut, dr Boyke mengatakan dibanding KB alami, seperti penggunaan kondim, KB modern jauh lebih berhasil. 

Beberapa jenis KB modern seperti penggunaan KB spiral, KB pil dan juga KB suntik.

Penggunaan KB modern cenderung lebih besar berhasil, namun tetap ada risiko kegagalannya.

"KB modern itu tetap ada kegagalannya, KB spiral 3 persen, KB pil 1 persen kemudian KB suntik sekitar 0,8-1 persen. Artinya, bahwa metode-metode tersebut tetap mengandung kegagalan, meskipun hanya satu diantara 100 paling maksimal tiga diantara 100," terang dr Boyke.

Lanjut dr Boyke, bagi anda seorang istri juga tidak ada salahnya menggunakan KB alami, seperti menghindari berhubungan seks pada masa subur atau dengan cara mengeluarkan sperma di luar vagina ketika sedang berhubungan seksual, cara-cara ini merupakan salah satu upaya untuk mencegah kehamilan.

Baca juga: Olahraga saat Menstruasi Aman atau Tidak? dr Boyke Ungkap Latihan yang Perlu Dihindari saat Haid

Meski bisa mencegah kehamilan, namun KB alami juga memiliki risiko kegagalan sekitar 20-30 persen.

"Itu juga kegagalannya sampai 30 persen atau yang cara-cara dikeluarkan di luar juga kegagalannya sekitar 20 persen," timplanya.

Hal tersebut menandakan bahwa KB modern jauh lebih baik tingkat keberhasilannya.

"Itu artinya KB modern jauh lebih baik keberhasilannya dibandingkan dengan KB yang alami," pungkas dr Boyke.

KB Hormonal Pemicu Kanker Serviks, Benarkah? Ini Jawaban Seksolog dr Boyke
Kanker serviks dikenal sebagai penyakit ganas. 

Tentunya kanker serviks menjadi hal yang menakutkan bagi wanita

Muncul pertanyaan, apakah alat kontrasepsi KB hormonal bisa menjadi salah satu faktor pemicu wanita mengalami kanker serviks?

Seksolog dr Boyke Dian Nugraha menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube SONORA FM. 

Menyinggung soal kanker serviks, dr Boyke menegaskan bahwa kanker serviks tidak disebabkan oleh KB hormonal melainkan kanker serviks disebabkan oleh virus Human papillomavirus virus atau HPV.

"Kanker serviks disebabkan oleh KB hormonal itu salah tapi kanker serviks disebabkan oleh virus HPV 16 dan 18," kata dr Boyke

Menurut dr Boyke, hampir seluruh kanker serviks bahkan dibuktikan oleh penelitian disebabkan oleh HPV.

"Kanker serviks itu sudah dibuktikan penyebabnya virus HPV 16 18, berarti ada infeksi," sambungnya.

Seseorang yang mengalami kanker serviks, apakah bisa menurunkan kepada anak perempuannya?

Terkait hal ini, kanker serviks yang diderita seorang ibu tidak diturunkan kepada anaknya.

"Kanker serviks tidak diturunkan, beda dengan kanker payudara dan kanker ovarium," timpalnya. 

Lanjut dr Boyke, kanker serviks itu identik kepada kebersihan area kewanitaan.

Apabila seorang wanita memiliki kualitas kebersihan organ intim yang buruk ditambah lagi dengan sering berganti-ganti pasangan maka akan berisiko terkena kanker serviks. 

"Kanker serviks itu lebih kepada hygiene, artinya mereka yang perawatan organ organ intimnya amburadul, maka ada risiko terkena kanker mulut rahim infeksi HPV 16, 18. Itu ya kalau cebok sembarangan, kemudian juga lalai melakukan pap smear atau juga apa sering berganti-ganti pasangan dia berisiko," pungkas dr Boyke

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved