Internasional
Kekhawatiran Resesi AS Membuat Saham Global Anjlok: Pasar Tumbang di Tengah Ketidakpastian Ekonomi!
Charu Chanana, seorang ahli strategi investasi di bank investasi Saxo, mengatakan bahwa "gagasan sebelumnya tentang Trump sebagai presiden pasar
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM-Pasar saham di Asia mengalami penurunan signifikan setelah aksi jual besar-besaran di Amerika Serikat.
Penurunan ini dipicu oleh pernyataan Presiden Donald Trump yang menyebutkan bahwa tarif perdagangan yang dikenakan pada beberapa negara bisa memicu resesi di ekonomi terbesar di dunia.
Dilansir dari BBC News (11/3/2025), pernyataan Trump ini muncul dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan pada hari Minggu. Dalam wawancara tersebut, Trump ditanya mengenai kekhawatiran tentang potensi resesi di AS.
Ia mengakui bahwa ekonomi AS sedang berada dalam "masa transisi" dan menyatakan bahwa apa yang sedang dilakukan oleh pemerintahannya adalah langkah besar yang akan membawa kekayaan kembali ke Amerika.
Hal ini memicu ketidakpastian di pasar global, terutama setelah banyak investor khawatir bahwa langkah-langkah perdagangan yang diambil Trump bisa memperburuk kondisi ekonomi.
Sejak pernyataan tersebut, pejabat tinggi dan penasihat Trump berusaha menenangkan pasar dan meredakan ketakutan investor.
Charu Chanana, seorang ahli strategi investasi di bank investasi Saxo, mengatakan bahwa "gagasan sebelumnya tentang Trump sebagai presiden pasar saham kini sedang dievaluasi ulang."
Baca juga: Mandi Wajib Boleh Dilakukan Setelah Sahur? Ini Jawaban, Dalil dan Waktu yang Tepat
Ini menunjukkan adanya perubahan sentimen terhadap kebijakan ekonomi Trump, yang sebelumnya dianggap menguntungkan pasar saham.
Di sisi lain, dalam wawancara dengan Fox News yang disiarkan pada hari Minggu tetapi direkam beberapa hari sebelumnya, Trump tampaknya mengakui kekhawatiran tentang perekonomian AS.
"Saya tidak suka memprediksi hal-hal seperti itu," ujarnya.
"Ada masa transisi karena apa yang kami lakukan sangat besar. Kami membawa kekayaan kembali ke Amerika. Itu hal yang besar," tambahnya.
Pernyataan Trump ini langsung mempengaruhi pasar saham di Asia pada hari Selasa. Indeks saham Nikkei 225 di Jepang turun 1,7 persen, Indeks Kospi di Korea Selatan turun 1,5 persen, dan Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,7 persen.
Sementara itu, pada perdagangan Senin di New York, Indeks S&P 500 turun 2,7 persen, Dow Jones Industrial Average turun 2 persen, dan Nasdaq yang sarat dengan saham teknologi anjlok hingga 4 persen.
Saham-saham besar teknologi seperti Tesla, Nvidia, Meta, Amazon, dan Alphabet juga mengalami penurunan tajam.
Tim Waterer, kepala analis pasar di perusahaan jasa keuangan KCM Trade, mengungkapkan bahwa pernyataan Trump telah membuat para pemimpin politik bertanya-tanya mengenai langkah selanjutnya terkait tarif.
AS-Rusia Memanas, Putin Pindahkan Empat Pesawat Pengebom Nuklir Lebih Dekat ke Eropa |
![]() |
---|
Proyek Ketahanan Pangan Aceh Dipresentasikan di Vietnam |
![]() |
---|
Rusia Ancam Lenyapkan AS dengan Nuklir, Trump Kerahkan 2 Kapal Selam Siaga |
![]() |
---|
Adidas Bakal Naik Harga? Imbas Tarif AS Harga Produk di Amerika Naik Hingga Rp3,5 Triliun |
![]() |
---|
Trump Ngamuk! Gugat Wall Street Journal Rp160 Triliun Gara-Gara Nama Dicatut di Kasus Epstein |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.