Kupi Beungoh
Tertibkan Pengunjung Masjid Raya Baiturrahman Pada Saat Shalat Berjamaah Untuk Menjaga Syariat Islam
Memasuki halaman Masjid terdengar imam sudah dirakaat terakhir Shalat Magrib, sehingga tidak mungkin lagi mengejar shalat berjamaah.
Oleh: Dr. Ainal Mardhiah S.Ag, M.Ag
Ramadhan tiba, ramadhan tiba, semua muslim bahagia, begitulah seharusnya ketika bulan Ramadhan tiba, semua umat Islam harus bahagia. Tanggal 16 Februari 2025, Selesai berbuka puasa di acara Kampung Ramadhan, yang diadakan di jalan raya depan Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, buru-buru hendak Shalat Magrib.
Memasuki halaman Masjid terdengar imam sudah dirakaat terakhir Shalat Magrib, sehingga tidak mungkin lagi mengejar shalat berjamaah. Karena berjalan dari pintu Gerbang depan, ke dalam Masjid lumayan jauh. Kalaupun dipaksa, ketika sampai di dalam Masjid, kemungkinan besar imam sudah selesai shalat dan sudah salam. Berfikir demikian, akhirnya saya memilih shalat di tenda-tenda yang terpasang dihalaman Mesjid Raya Baiturrahman.
Selesai Imam Shalat Magrib berjamaah di dalam Masjid Raya Baiturrahman, tidak lama kemudian sayapun selesai Shalat Magrib di bawah tenda. Selesai salam saya perhatikan di sekililing saya ada banyak orang sedang berkumpul, ngobrol, memenuhi halaman Masjid Raya Baiturrahman, sambil menghadapi makanan masing-masing.
Rupanya mereka sengaja membawa makanan untuk dapat berbuka puasa di halaman Masjid Raya Baiturrahman dengan orang-orang terkasih seperti keluarga, kawan atau kekasih (pacar).
Selesai saya melipat sajadah, saya coba masuk lagi ke halaman Masjid sampai mendekati tangga masuk ke dalam Masjid. Saya lihat pengunjung sangat banyak dan padat memenuhi halaman Mesjid.
Yang membuat saya sedih, sudah mau habis waktunya shalat magrib mereka ini sebagian besar belum bergerak untuk shalat magrib, masih sibuk dengan ngobrol sambil makan, foto-foto, selfie, bercanda dengan kawan, dengan pasangan, entah itu suaminya, muhrimnya atau bukan, karena sebagiannya masih sangat muda, yang lainnya sibuk menghabiskan makanan yang di bawa masing-masing.
Fenomena Pengunjung Masjid Raya Baiturrahman Sa'at ini Tidak Menghormati Waktu Shalat Dan Fungsi Masjid
Untuk memastikan mereka ini sudah atau belum Shalat Magrib, sementara waktu Shalat Isya sudah hampir tiba, saya mencoba mengambil tempat duduk diantara para pengunjung, di halaman Masjid.
Saya coba menyapa sekolompok remaja yang duduk dekat (disamping) saya. Saya katakan kepada mereka: " dek, adek-adek ini sudah shalat magrib? Semua melihat ke arah saya, dan menjawab "belum". Saya bilang lagi, "apa yang adek-adek tunggu? waktu magrib sudah mau habis, sebentar lagi waktunya azan Shalat Isya.
Ini adalah sebuah fenomena yang sangat mengkhawatirkan terjadi pada generasi muda. Mereka buka puasa bersama, tapi shalat tidak bersama, sendiri juga "tidak".
Menjelang waktu Shalat Isya, Shalat berjamaah sedang berlangsung. Saya harus mengambil wudhu' ulang karena buang angin, saya melihat di halaman Masjid para pengunjung masih banyak yang belum bergerak untuk Shalat, mereka masih makan minum, ngobrol, selfie-selfie, foto-foto, dan tiduran di halaman Masjid.
Imam sudah selesai shalat Isya berjamaah pun, ketika keluar saya melihat pengunjung masih duduk di halaman Masjid menghadapi makanan atau sekedar ngobrol dengan sesama jenis, ada yang ngobrol dengan lawan jenis, tidak bisa saya pastikan apakah mereka itu suami istri, lebih miris lagi ada yang rebahan di lantai halaman mesjid sambil ngobrol berdua saja atau lebih, dengan yang sejenis atau lawan jenis.
Ini adalah sebuah pemandangan yang sangat tidak pantas kita lihat dilakukan di halaman mesjid Raya Baiturrahman, dengan alasan apapun, terlebih lagi pada sa'at imam sedang melaksanakan Shalat berjamaah.
Fungsi Mesjid Sebagi Tempat Ibadah Dan Berdzikir
Kemudahan Tanpa Tantangan, Jalan Sunyi Menuju Kemunduran Bangsa |
![]() |
---|
Memaknai Kurikulum Cinta dalam Proses Pembelajaran di MTs Harapan Bangsa Aceh Barat |
![]() |
---|
Haul Ke-1 Tu Sop Jeunieb - Warisan Keberanian, Keterbukaan, dan Cinta tak Henti pada Aceh |
![]() |
---|
Bank Syariah Lebih Mahal: Salah Akad atau Salah Praktik? |
![]() |
---|
Ketika Guru Besar Kedokteran Bersatu untuk Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.