KPop

Kasus Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron: Bahaya Child Grooming yang Harus Diwaspadai

Kasus ini bukan sekadar gosip selebritas, melainkan cermin dari masalah serius yang sering kali luput dari perhatian publik: child grooming.

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Nur Nihayati
Instagram @ron_sae dan @soohyun_k216
KASUS KIM SOO HYUN - Kasus child grooming Kim Soo Hyun, aktor ternama Korea Selatan, tengah ramai dibicarakan setelah muncul dugaan keterkaitannya dengan kematian aktris Kim Sae Ron. 

4. Membujuk anak untuk menyimpan rahasia: Pelaku sering kali meminta anak untuk merahasiakan hubungan atau aktivitas tertentu.  

5. Memanipulasi anak secara emosional: Pelaku bisa menggunakan ancaman atau tekanan emosional untuk mengendalikan korban.  

Baca juga: Rekomendasi K-Drama Aktor Termahal Kim Soo Hyun, Dari Knock Off, hingga Peran Paling Mengesankan

Sementara itu, tanda-tanda anak yang menjadi korban grooming antara lain:  

  • Sering membicarakan orang dewasa tertentu atau ingin menghabiskan banyak waktu bersama mereka.  
  • Perubahan perilaku, seperti membolos sekolah, menarik diri dari teman-teman, atau menghabiskan lebih banyak waktu sendirian.  
  • Memiliki barang-barang baru yang tidak dapat dijelaskan asalnya, seperti pakaian, perhiasan, atau gadget.  
  • Menjadi tertutup atau berbohong tentang aktivitas sehari-hari.  
  • Menunjukkan gejala kecemasan, depresi, atau ketakutan yang tidak wajar.  

Dampak Child Grooming pada Korban  

Dampak child grooming pada korban bisa sangat parah dan berkepanjangan.

Menurut International Association of Internet Hotlines, korban grooming sering kali mengalami masalah kesehatan mental jangka panjang, seperti kecemasan, depresi, stres pasca trauma, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri.

Rasa malu dan menyalahkan diri sendiri juga kerap menghantui korban, terutama jika mereka diminta untuk membuat konten intim atau terlibat dalam aktivitas seksual.  

Yang lebih mengkhawatirkan, dampak ini bisa bertahan lama bahkan jika tidak ada kontak fisik langsung antara pelaku dan korban.

Proses grooming yang melibatkan manipulasi emosional dan psikologis sudah cukup untuk meninggalkan luka yang dalam pada diri anak.  

Baca juga: Bolehkah Memberi Hadiah Agar Anak Semangat Puasa? Orang Tua Harus Tahu, Sebaiknya Begini

Peran Orang Dewasa dalam Melindungi Anak  

Orang dewasa di sekitar anak memegang peran krusial dalam mencegah dan menangani kasus child grooming.

Respons yang tepat dari keluarga, guru, atau pengasuh bisa menjadi kunci pemulihan korban dari kasus child grooming.

Jika anak tidak dipercaya atau didukung dengan baik setelah mengungkapkan pelecehan yang dialami, trauma yang mereka alami bisa semakin parah.

Sebaliknya, dukungan emosional dan protektif dari lingkungan terdekat dapat membantu korban pulih lebih cepat dan mengurangi dampak negatif jangka panjang.  

Kasus Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron adalah cermin dari masalah yang lebih besar: child grooming adalah ancaman nyata yang sering kali tersembunyi di balik hubungan yang tampak normal.

Dengan meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan, orang- orang bisa melindungi anak-anak dari bahaya ini dan memastikan mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang.

(Serambinews.com/Gina Zahrina)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved