Perang Gaza

Pesawat Tempur dan Tembakan Artileri Terus Terdengar di Langit Gaza, Rumah-rumah, Tenda jadi Sasaran

Tak lama setelah serangan tersebut, kantor Perdana Menteri Israel Netanyahu mengumumkan dimulainya kembali perang di Gaza, dengan menyatakan bahwa hal

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/media sosial
SERANGAN ISRAEL - Seorang bayi yang syahid tergeletak di samping para korban lainnya yang syahid dalam serangan brutal zionis Israel Selasa dini hari (18/3/2025). 

SERAMBINEWS.COM - Jurnalis Al Jazeera Maram Humaid dalam laporannya dari Deir el-Balah, Jalur Gaza mengatakan, "Kami terbangun oleh suara ledakan dahsyat dari serangkaian serangan udara yang menargetkan berbagai wilayah di Jalur Gaza, dari utara ke selatan, termasuk Jabalia, Kota Gaza, Nuseirat, Deir el-Balah, dan Khan Younis."

Serangan itu menghantam rumah-rumah, bangunan tempat tinggal, sekolah-sekolah yang menampung orang-orang terlantar dan tenda-tenda, mengakibatkan sejumlah besar korban, termasuk wanita dan anak-anak, terutama karena serangan itu terjadi pada jam-jam tidur.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan sedikitnya 232 orang tewas dalam serangan Israel Selasa dini hari.

Tak lama setelah serangan tersebut, kantor Perdana Menteri Israel Netanyahu mengumumkan dimulainya kembali perang di Gaza, dengan menyatakan bahwa hal itu dimaksudkan untuk menekan Hamas agar membebaskan tawanan.

Hingga saat ini, penembakan artileri terus berlanjut di sebelah timur Deir el-Balah, disertai dengan kehadiran terus-menerus pesawat tempur Israel di langit.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Meningkat, Israel Melancarkan Serangan di Jalur Gaza, Lebih dari 200 Orang Tewas

Guru Gaza Ceritakan Detik-detik Serangan Israel, Rumah Sakit Banjir Darah, Keledai Membawa Korban

Seorang guru di Gaza, Palestina menceritakan pemandangan yang memilukan, tragis dan sulit dibayangkan saat detik-detikan 16 pesawat tempur Israel menyerang tenda-tenda yang dihuni keluarga di Gaza, Selasa dini hari. 

"Kami terbangun dalam keadaan ketakutan, mendengar serangan Israel di mana-mana di Gaza," tutur guru Ahmed Abu Rizq kepada Al Jazeera sebelumnya, saat menceritakan jam-jam awal serangan Israel.

“Kami ketakutan, anak-anak kami juga ketakutan. Kami menerima banyak telepon dari keluarga untuk memeriksa, untuk memeriksa (keadaan) diri kami sendiri. Dan ambulans mulai berjalan dari satu jalan ke jalan lain,” kata Abu Rizq, seraya menambahkan bahwa keluarga-keluarga mulai berdatangan ke rumah sakit dengan “jenazah anak-anak mereka” di tangan mereka.

"Enam belas pesawat tempur Israel terbang tinggi di atas kepala kami, begitu pula pesawat nirawak. Kami benar-benar takut," katanya.

Abu Rizq mengatakan gelombang serangan dan korban terjadi ketika “seluruh sistem kesehatan Gaza runtuh”.

“Jika Anda sekarang berada di salah satu rumah sakit di Gaza, Anda akan melihat darah di mana-mana,” katanya, seraya menambahkan bahwa kereta keledai digunakan untuk memindahkan mereka yang terluka dan sekarat ke rumah sakit.

Israel Serentak Bombardiri Zona Kemanusiaan di Gaza tanpa Peringatan, 200 Lebih Syahid

Militer Israel selama beberapa jam terakhir secara serentak melancarkan serangan udara di Jalur Gaza.

Konsentrasi serangan udara terjadi pada lingkungan padat penduduk, sekolah darurat, dan bangunan perumahan tempat orang-orang berlindung.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved