Perang Gaza

Pesawat Tempur dan Tembakan Artileri Terus Terdengar di Langit Gaza, Rumah-rumah, Tenda jadi Sasaran

Tak lama setelah serangan tersebut, kantor Perdana Menteri Israel Netanyahu mengumumkan dimulainya kembali perang di Gaza, dengan menyatakan bahwa hal

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/media sosial
SERANGAN ISRAEL - Seorang bayi yang syahid tergeletak di samping para korban lainnya yang syahid dalam serangan brutal zionis Israel Selasa dini hari (18/3/2025). 

"Kami memahami bahwa sedikitnya 200 warga Palestina telah dipastikan tewas, dan lebih dari 200 lainnya dilaporkan terluka, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat," jurnalis Al Jazeera Tareq Abu Azzoum melaporkan dari Deir al-Balah, Gaza, Palestina.

Dia melanjutkan, "Dalam satu jam terakhir ini, kami telah mendengar dengan jelas kehadiran pesawat tanpa awak dan jet tempur Israel di langit wilayah tengah. Kami memahami bahwa di antara mereka yang ditemukan sebagai korban selama serangan tersebut adalah bayi baru lahir, anak-anak, wanita, dan orang tua – di samping juga para pemimpin Hamas tingkat tinggi yang telah dipastikan tewas selama serangan udara tersebut."

Disebutkan bahwa serangan itu dilakukan serentak tanpa peringatan sebelumnya di wilayah yang telah ditetapkan sebagai zona kemanusiaan aman, termasuk al-Mawasi.

Duta Besar Israel untuk PBB Sebut Serangan Brutal Israel Terus Berlanjut hingga Semua Tawanan Dibebaskan

Danny Dannon, duta besar Israel untuk PBB, membela serangan udara brutal zionis terhadap Gaza dalam sebuah posting di X menjelang pertemuan Dewan Keamanan mendatang.

"Angkatan Udara Israel melancarkan serangkaian serangan terhadap target-target Hamas di Gaza. Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada musuh-musuh kami. Saya tegaskan. Israel tidak akan berhenti sampai semua sandera kami kembali ke rumah," katanya dalam sebuah video di samping unggahan tersebut.

"Kami akan menjelaskan dengan sangat jelas kepada Dewan Keamanan bahwa jika mereka ingin menghentikan perang di Gaza, mereka harus memastikan bahwa para sandera dikembalikan ke Israel. Kami berkomitmen untuk membawa mereka kembali."

Israel Hentikan Sepihak Gencatan Senjata, Kembali Bombardir Gaza Dini Hari, 200 Orang Syahid  

Israel melancarkan gelombang serangan mendadak di Jalur Gaza pada Selasa dini hari, menewaskan sedikitnya 205 warga Palestina, dan mengakhiri sepihak perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.

Rekaman langsung oleh Al Jazeera menunjukkan anak-anak dan bayi di antara mereka yang tewas dan terluka, ketika serangan menargetkan beberapa daerah di seluruh wilayah kantong itu, termasuk Gaza utara, Kota Gaza, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia telah menginstruksikan militer untuk mengambil "tindakan tegas" terhadap Hamas di Gaza, menuduh kelompok itu menolak membebaskan tawanan dan menolak semua proposal gencatan senjata.

"Israel, mulai sekarang, akan bertindak melawan Hamas dengan meningkatkan kekuatan militernya," kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan.

Militer Israel mengatakan pihaknya siap melanjutkan serangan terhadap Gaza selama diperlukan dan akan memperluas kampanye di luar serangan udara.

Militer menggambarkan serangan itu menargetkan komandan dan infrastruktur Hamas, tetapi rekaman dan laporan lokal menunjukkan bahwa sejumlah warga sipil telah terbunuh dan terluka oleh gelombang serangan udara tersebut.

Menanggapi serangan udara tersebut, Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel telah melanjutkan "perang genosida terhadap warga sipil yang tak berdaya di Jalur Gaza". 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved