RAMADHAN MUBARAK

Momentum Pengabdian Perempuan untuk Keluarga

Bulan Ramadhan merupakan bulan pengabdian bagi perempuan untuk menyelesaikan tugasnya yang mulia dalam mendidik generasi pemula.

Editor: mufti
Serambinews.com
Dr Sarina Aini Lc, MA, Ph.D, Dosen Tgk Chik Pante Kulu Banda Aceh 

Oleh Dr Sarina Aini Lc, MA, Ph.D, Dosen Tgk Chik Pante Kulu Banda Aceh

Bulan Ramadhan merupakan bulan pengabdian bagi perempuan untuk menyelesaikan tugasnya yang mulia dalam mendidik generasi pemula. Allah menjadikan perbaikan generasi ada di tangan perempuan, dan kebaikan juga ada di tangannya. 

Jika perempuan baik, maka baik juga rumahnya. Namun jika perempuan rusak, maka rusak juga rumahnya. Perempuan ibarat matahari yang menjadi sumber cahaya, ia juga ibarat pakaian yang jika ia bersih, bersih juga rumahnya, dan jika ia kotor, maka rumah akan rusak karena kotorannya. 

Perempuan itu adalah ibu dan saudara perempuan  yang tinggal di rumah kita. Allah ketika meletakkan kebaikan agama dan negara ada di tangan perempuan, maka hal tersebut sudah tentu menjadi tanggung jawabnya.  

Dalam surat al-Tahrim ayat 10-11 Allah berfirman : “Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Lut. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada kedua istri itu), "Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka). Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir'aun, ketika dia berkata, "Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku satu rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim," (QS al-Tahrim ayat 10-11).

Allah membuat dua perumpamaan dalam dua ayat tersebut dan memberi penjelasan kepada kita tentang apa yang diinginkan Allah dari seorang perempuan. Yang mana ia merupakan asas dari perbaikan agama dan negara.

Berkaitan dengan menjalankan tugas pengabdian tersebut dalam ayat, maka rumah adalah tempatnya, dan ramadhan adalah waktu yang tepat. Rumah adalah milik perempuan tempat ia berkuasa, rumah juga tempat perempuan menunjukkan powernya, maka sangat mudah baginya untuk melakukan apapun di rumahnya. Tentunya dalam menanamkan nilai agama ia menjadi pembentuk pertama, jika baik maka baik, namun jika buruk semuanya akan buruk. 

Dan ramadhan dengan kemuliaannya menjadi proses bagi umat islam dalam peningkatan kualitas diri. Kita dituntut melakukan ibadah yang banyak dalam bulan tersebut, oleh karena itu dibutuhkan seorang penggerak atau kontroler yaitu perempuan.

Dalam menjalankan pengabdiannya di bulan Ramadhan, ada tiga hal besar yang harus dilakukan: Pertama, menanamkan rasa kebertuhanan dalam keluarga terutama anak. Hal ini menjadi point penting dalam pola didik, ini juga menjadi solusi untuk segala macam permasalahan hari ini. Menghadirkan rasa kebertuhanan menjadikan anak mandiri dalam mengambil keputusan apapun, bahkan menjadikannya mampu mengontrol segala perbuatan yang akan dilakukan, ia bahkan mampu menilai baik atau buruknya sesuatu. 

Sebagai orang tua tentu tidak dapat menjadi kontroler selama hidupnya, maka dengan menanamkan rasa kebertuhanan kepada anak bisa dikatakan tugas orang tua secara keseluruhan hampir selesai.

Kedua, pembiasaan ibadah. Ramadhan juga merupakan momen yang sangat tepat untuk membentuk pembiasaan ibadah. Syari’at kita menganjurkan untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan, yang tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah menjadi wasilah untuk bisa dekat dengan-Nya. Berapa banyak hadis yang menceritakan bahwa Rasul habis-habisan dalam melakukan ibadah di bulan Ramadhan, bahkan Rasul juga mempersiapkannya sebelum Ramadhan.

Ketiga, pembentukan akhlak. Akhlak merupakan manifestasi dari iman dan ibadah. Ukuran iman dan ketaatan ibadahnya terealisasi dalam bingkai perilaku dan akhlak. 

Oleh karenanya sebagai seorang perempuan, mari kita jadikan bulan Ramadhan ini sebagai bulan pengabdian perempuan, dengan fokus  pada tiga tugas utama di atas, yaitu pertama, menanamkan rasa kebertuhanan dalam keluarga, kedua, pembiasaan ibadah dalam keluarga, serta pembentukan akhlak.

Kalaulah Ramadhan tidak dijadikan momentum untuk melakukan tugas di atas kira-kira kapan lagi?(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved