Opini

Taqwanya Orang Berpuasa

PUASA adalah ibadah rahasia, karena tidak ada yang mengetahui seseorang itu sedang berpuasa kecuali dia sendiri dan Rabb-Nya saja.

Editor: mufti
FOR SERAMBINEWS.COM
Dr Ainal Mardhiah SAg MAg, Dosen Prodi PAI UIN Ar Raniry Banda Aceh 

Dr Ainal Mardhiah SAg MAg, Dosen Prodi PAI UIN Ar Raniry Banda Aceh

PUASA adalah ibadah rahasia, karena tidak ada yang mengetahui seseorang itu sedang berpuasa kecuali dia sendiri dan Rabb-Nya saja. Inilah ibadah yang dilakukan karena taqwa (takut)-nya seorang hamba kepada Rabbnya. Inilah ibadah yang dilakukan seorang hamba karena taqwa (cinta) kepada Rabbnya. Inilah ibadah yang dilakukan semata-mata karena  Allah swt. Menahan haus dan lapar dari terbit fajar sampai tenggelam matahari, menahan diri dari segala hawa nafsu yang dapat membatalkannya karena Allah semata.

Inilah taqwanya orang berpuasa. Menahan diri demi takut dan cintanya kepada Rabb. Lalu apa hadiah yang Allah sediakan untuk orang-orang yang berpuasa?Dalam Alquran dan hadits, banyak disebutkan tentang keutamaan puasa di bulan Ramadhan, antara lain yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 185 bahwa "Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Alquran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil). Dalam surat Al-Qadar ayat 3 disebutkan bahwa di bulan Ramadhan itu ada ”Malam kemuliaan lebih baik daripada seribu bulan”.

Sedangkan dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa apabila datang bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu, dan barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni. Dalam hadist lainnya disebutkan bahwa setiap amal anak Adam di dalam bulan Ramadhan dilipatgandakan: satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Mendidik pribadi

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 183 Allah perintahkan kepada setiap pribadi muslim agar melaksanakan puasa Ramadhan: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Keimanan kepada Allah swt dan Rasul inilah yang menjadikan setiap pribadi muslim patuh, taat, sukarela melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Keimanan inilah yang membuat seorang muslim rela menahan lapar, haus, dahaga, menahan nafsu di siang hari karena patuh dan cinta kepada Rabbnya.

Keimanan ini tidak bisa di dapatkan dari seorang ayah atau ibu yang bertakwa, melainkan hidayah dari Allah swt. Orang tua hanya bisa berusaha mendidik dengan baik dan berdoa, Allah-lah yang memberikan hidayah keimanan dan menjaganya. Keimanan ini akan membuat setiap diri hamba patuh dengan Rabbnya dalam segala urusan, meski ia tidak bisa melihat Rabbnya, namun ia yakin apa yang ia lakukan Allah bisa melihatnya.

Selanjutnya yang diperlukan adalah ilmu. Dalam hal ini ilmu yang dibutuhkan adalah ilmu agama agar setiap pribadi muslim, mengetahui tata cara beribadah dan mengetahui hukum-hukumnya, sehingga ia bisa beribadah dengan baik dan benar, serta dapat menjaga diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah swt. Ilmu ini dapat kita peroleh dari pendidikan formal, maupun non formal (pengajian-pengajian), atau lewat berbagai media sosial kita bisa belajar banyak tentang agama dan bagaimana cara melaksanakannya. Ketika seseorang sudah belajar, sudah mengetahui tentang sesuatu, jika itu berupa perintah maka ia amalkan. Jika itu dalam bentuk larangan maka ia tinggalkan, begitulah orang yang bertakwa.

Berpuasa di bulan Ramadhan dengan iman dan ilmu adalah salah satu cara untuk mendidik pribadi muslim itu menjadi orang-orang yang bertakwa. Puasa yang dilaksanakan berdasarkan ilmu, menjadikan puasa itu terjaga dari hal-hal yang membatalkannya seperti makan dan minum dengan sengaja, muntah dengan sengaja, hubungan suami-istri di siang hari, hilang atau berubah niat, murtad, keluar air mani dengan sengaja, haid dan nifas atau hal-hal lain yang membatalkan puasa. Puasa yang dilakukan dengan iman dan ilmu, menjadikan orang yang berpuasa itu terjaga hatinya dari iri, dengki, sombong, riya, ujub atau berbagai penyakit hati lainnya.

Terjaga  lisan dari membicarakan orang lain seperti ghibah. Dan terjaga seluruh anggota tubuhnya dari hal-hal yang dapat mengurangi pahala seperti mengambil hak orang tanpa izin pemiliknya. Puasa dengan iman dan ilmu, menjadikan orang yang melaksanakan puasa memaksimalkan ibadah-ibadah lainnya selama berpuasa seperti menjaga shalat lima waktu baik sendiri atau berjamaah, menjaga shalat sunat tarawih, witir, tahajjud, tadarus dan bersedekah dalam berbagai bentuk seperti bersedekah uang, bersedekah makanan atau membantu orang lain, terutama membantu orang-orang yang tidak mampu.

Ciri orang bertaqwa

Allah sebutkan dalam Alquran berikut ini tentang ciri-ciri orang bertakwa: "Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dan mereka yang beriman kepada Kitab (Alquran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. (QS Al-Baqarah ayat 3- 4).

Keimanan seseorang kepada Rabbnya, akan membuat setiap diri menjaga hati, lisan dan perilaku, semata-mata karena takut dan cinta kepada Rabbnya. Keimanan itu juga yang akan mendatangkan ketaatan pada setiap diri terhadap setiap perintah dan larangan dari Rabbnya, sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat). Karena keimanan itu bermakna yakin dan percaya, orang yang yakin dan percaya, ia akan taat. Ia akan mendirikan shalat, menafkahkan hartanya di jalan Allah, mengikuti perintah Allah yang disebutkan dalam Alquran, dan meninggalkan segala larangan  sebagai tanda bahwa ia beriman dan bertakwa.

Hadiah orang bertaqwa

Dalam Alquran disebutkan bahwa banyak hadiah Allah sediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Antara lain jika seorang yang bertakwa itu memiliki masalah dalam hidupnya, maka Allah akan memberikan jalan keluar bagi setiap masalah yang dihadapi. Lalu kepada orang yang bertakwa tersebut akan Allah berikan rezeki dari jalan yang tak pernah disangka-sangka. (QS. Ath Thalaq ayat 2-3.) Hadiah lain yang Allah sediakan bagi orang-orang bertakwa itu adalah kemudahan baginya untuk masuk surga. Hadiah terindah ini Allah sebutkan Alquran surat Al-Lail ayat 5-7. Dalam ayat lain, surat Ath-Thalaq ayat 5, Allah sebutkan, bahwa hadiah bagi orang bertakwa itu adalah kemudahan dalam segala urusan hidupnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved