Breaking News

Aksi Tolak UU TNI di Malang Ricuh, Tim Medis, Jurnalis, dan Pendamping Hukum Dianiaya Aparat

Laporan menyebutkan bahwa kekerasan tidak hanya dialami oleh demonstran, tetapi juga tim medis, jurnalis, dan pendamping hukum yang bersiaga di lokasi

Editor: Faisal Zamzami
SURYAMALANG
TERBAKAR - Pos gedung DPRD Kota Malang yang dibakar oleh massa aksi saat dipadamkan oleh mobil water canon Polresta Malang Kota, Minggu (23/3/2025) malam. Diketahui, awalnya demo tolak UU TNI yang dilakukan massa Arek-Arek Malang Turun Ke Jalan berjalan damai, namun belakangan menjadi ricuh hingga harus dibubarkan. 

SERAMBINEWS.COM  -  Situasi mencekam terjadi pascademonstrasi penolakan UU TNI di Gedung DPRD Kota Malang, Minggu (23/3/2025).

Laporan menyebutkan bahwa kekerasan tidak hanya dialami oleh demonstran, tetapi juga tim medis, jurnalis, dan pendamping hukum yang bersiaga di lokasi.

Kekerasan di balik kericuhan dalam aksi tolak UU TNI di Malang menjadi perhatian.

Diketahui massa penolakan UU TNI membuat gedung DPRD Kota Malang membara pada Minggu (23/3/2025) malam.

Massa melembar molotov hingga membakar pos keamanan Gedung DPRD Kota Malang.

 
Situasi yang memanas membuat aparat memukul mundur massa.

Diberitakan, ada tujuh anggota yang mengalami luka dalam penanganan tersebut.

"Iya benar, ada 7 personel yang terluka. Terdiri dari 6 anggota polisi dan satu orang TNI," terang Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto.

Namun di balik tujuh anggota yang luka, massa yang mengalami luka setelah sweeping aparat juga banyak.

Hal ini diungkap Aliansi Suara Rakyat (ASURO).

 
Rilis ASURO menyebutkan, telah terjadi kekerasan fisik maupun kekerasan verbal saat aparat melakukan penyisiran untuk membubarkan massa.

Sejumlah tim medis, pers, dan pendamping hukum yang bersiaga di Halte Jl. Kertanegara  juga mendapat pemukulan dan kekerasan verbal.

Baca juga: Tolak UU TNI, Seratusan Mahasiswa Demo ke Gedung DPRA, Sempat Upaya Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Disebutkan, pasca-terjadi kericuhan, massa aksi mulai dibubarkan sekitar pukul 18.40 WIB.

Aparat Kepolisian bersama dengan TNI mulai melakukan penyisiran dan memukul mundur massa di sekitaran Balai Kota Malang, Jl. Suropati, Jl. Sultan Agung hingga Jl. Pajajaran. 

Aparat berpakaian lengkap dan membawa alat pemukul melakukan penyisiran melalui Jl. Gajahmada.

Sejumlah massa aksi yang sudah menyelamatkan diri disweeping, dipukul dan dibawa oleh aparat berpakaian preman. 

 
"Sejumlah massa aksi ditangkap, dipukul dan mendapatkan ancaman."

"Tim medis, pers dan pendamping hukum yang bersiaga di Halte Jl. Kertanegara juga mendapati pemukulan, kekerasan seksual dan ancaman pembunuhan (verbal)."

"Sejumlah gawai massa aksi dan tim medis dirampas, begitu pula dengan alat kelengkapan medis. " demikian rilis yang disampaikan ASURO, Minggu (23/3/2025) malam.

Hingga pukul 21.25 WIB, dikabarkan ada 6-7 orang massa telah dilarikan ke rumah sakit.

Selain itu ada 10 orang massa yang hilang kontak dan diketahui ada 3 orang yang diamankan petugas.

Sebagai informasi, kericuhan bermula saat massa melempar molotov ke arah gedung DPRD Kota Malang pada pukul 18.34 WIB.

Terlihat, molotov mendarat tepat di teras depan Gedung DPRD Kota Malang hingga mengeluarkan kobaran api. Namun, kobaran api tidak sampai berlangsung lama karena langsung dipadamkan petugas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang yang bersiaga di lokasi.

Selanjutnya, aksi massa makin anarkis dan menjebol pagar sisi utara gedung DPRD Kota Malang.

Usai menjebol pagar, mereka membakar pos gedung DPRD Kota Malang dan satu pos lainnya dirusak hingga atapnya jebol.

Melihat kondisi yang makin anarkis dan tak terkendali, maka pada pukul 18.41 WIB, polisi serta TNI langsung memukul mundur massa.

Dibantu semprotan air dari mobil pemadam kebakaran, massa pun mundur hingga Jalan Kertanegara dan langsung bubar.

Terlihat, ada beberapa massa aksi dibawa dan diamankan oleh petugas.

Selanjutnya, petugas memadamkan pos jaga gedung DPRD Kota Malang yang terbakar tersebut. Dan pada pukul 18.50, situasi di lokasi sudah aman dan kondusif. 

Baca juga: Sosok Ismail Barhoum Pemimpin Hamas yang Syahid Dibom Israel saat Dirawat di Rumah Sakit Nasser

Baca juga: Istri Polisi Korban Penembakan Bantah Suaminya Terima Uang Judi Sabung Ayam, Kapolda Lampung: Usut

Baca juga: Perutmu, Otak Keduamu: Rahasia Kesehatan Mental yang Sering Terabaikan

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kekerasan di Balik Aksi Tolak UU TNI di Kota Malang yang Ricuh Diungkap Aliansi Suara Rakyat dan TribunJatim.com dengan judul Memanas Aksi Demo Tolak UU TNI Di Malang, Pos Jaga Gedung DPRD Terbakar, 7 Petugas Terluka

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved