Kesehatan

GERD Kambuh Saat Lebaran? Hindari Makanan Pemicu dan Gejalanya

Jika Anda mulai merasakan gejala GERD selama Lebaran, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Muhammad Hadi
Tribunnews.com
MAKANAN SAAT LEBARAN - Ilsutrasi menu saat lebaran tiba, ada lontong, opor ayam, sate, soto, dan lain - lainnya. Makanan khas yang lezat dan melimpah jika di kosumsi terlalu banyak bisa memicu kambuhnya gejala GERD, yang jika tidak diwaspadai, dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan./ Foto arsip Tribunnews.com 

Selain itu, gejala lainnya bisa meliputi:

  • Batuk Kronis: Terutama di malam hari atau saat berbaring.
  • Suara Serak: Akibat iritasi pada pita suara.
  • Bau Mulut: Yang disebabkan oleh refluks asam yang terus-menerus. 

Baca juga: Obat Herbal untuk Obati Asam Lambung GERD Ala dr Zaidul Akbar, Gunakan Bahan Ini

Dalam beberapa kasus, gejala GERD bisa menjadi lebih serius dan menyebabkan:

  • Kesulitan Menelan (Disfagia): Terasa ada yang menyangkut di tenggorokan atau dada.
  • Nyeri saat Menelan (Odinofagia): Sensasi nyeri ketika menelan makanan atau cairan.
  • Mual atau Muntah: Bisa terjadi jika asam lambung naik terlalu banyak.
  • Penurunan Berat Badan: Akibat kesulitan makan atau menelan.
  • Anemia: Karena kekurangan zat besi akibat pendarahan pada kerongkongan.
  • Pendarahan: Yang dapat terjadi jika ada luka pada kerongkongan akibat refluks asam yang terus-menerus.

Makanan Pemicu GERD Saat Lebaran

Makanan khas Lebaran yang berlimpah memang menggugah selera, tetapi bagi penderita GERD, beberapa makanan tersebut bisa memperburuk gejala.

Berikut adalah beberapa jenis makanan yang perlu diwaspadai selama Lebaran seperti yang dilansir dari Healthline dan Health:

Baca juga: Ini 3 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Gejala Gerd, Ketahui Faktor Penyebabnya

Makanan Berlemak dan Digoreng:

Makanan berlemak, terutama yang digoreng, cenderung memperburuk GERD. Makanan seperti opor ayam, sambel goreng, dan gorengan mengandung lemak jenuh yang dapat memperlambat pengosongan perut, sehingga meningkatkan risiko refluks asam.

Makanan berlemak tinggi seperti kentang goreng, kerupuk, mentega, keju, es krim, dan daging berlemak (seperti sirloin atau iga) bisa memicu GERD kambuh.

Makanan Pedas:

Makanan pedas, seperti sambel goreng, rendang, dan rica-rica, mengandung capsaicin, yaitu zat kimia yang memberikan rasa pedas.

Capsaicin dapat mengiritasi dinding kerongkongan dan meningkatkan gejala GERD, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah pencernaan.

Sensasi terbakar yang ditimbulkan dari makanan pedas bisa memperburuk kondisi GERD.

Makanan Asam:

Makanan dengan tingkat keasaman tinggi, seperti buah-buahan citrus (jeruk, lemon, jeruk nipis), tomat, nanas, dan beberapa jenis buah berry (seperti stroberi dan rasberi), bisa mengiritasi tenggorokan dan kerongkongan.

Baca juga: Ini 3 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Gejala Gerd, Ketahui Faktor Penyebabnya

Ini bisa memperburuk gejala GERD, karena asam lambung yang naik lebih mudah menyebabkan iritasi pada jaringan tenggorokan yang sudah sensitif.

Makanan Cepat Saji dan Junk Food:

Makanan cepat saji, seperti pizza, burger, nugget, dan sejenisnya, cenderung mengandung lemak jenuh yang tinggi.

Lemak jenuh dapat memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan tekanan pada LES, sehingga memperburuk GERD.

Makanan ini sering menjadi selingan selama Lebaran, tetapi bagi penderita GERD, jenis makanan ini perlu dihindari.

Cokelat:

Cokelat mengandung kafein dan theobromine, dua zat kimia yang dapat merelaksasi LES.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved