Jurnalisme Warga

Detik-Detik yang Dilalui pada Bulan Ramdahan Menentukan Nasib di Alam Barzakh

Judul ini menarik karena menyentuh langsung dengan kehidupan umat manusia dalam menjalani hari-hari di bulan suci Ramadhan yang penuh hikmah

Editor: mufti
IST
M Zubair SH MH, Anggota Ikakum USK 

M. ZUBAIR, S.H., M.H., Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian (Diskominsa) Kabupaten Bireuen, melaporkan dari Bireuen

Judul reportase ini saya kutip dari isi ceramah shalat Tarawih yang disampaikan Ustaz Mujiburrahman Lc, MA pada salah satu malam saat puasa Ramdahan 1446/H di Masjid Al-Ikhlas Geulanggang Teungoh, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen. 

Judul ini menarik karena menyentuh langsung dengan kehidupan umat manusia dalam menjalani hari-hari di bulan suci Ramadhan yang penuh hikmah sebagai jalan terbuka menuju surganya Allah di hari akhir nanti.

Masjid Al-Ikhlas Geulanggang Teungoh selama Ramadhan ini selalu menggelar ceramah singkat bakda shalat Isya yang diisi oleh penceramah-penceramah berkualitas dan ilmiah sehingga mampu diterima oleh semua lapisan jemaah Isya dan Tarawih.

Selain itu, masjid ini juga senantiasa menghidupkan bulan penuh berkah ini dengan berbagai macam kegiatan positif untuk lebih memperdalam dan memperkuat ilmu agama Islam bagi semua muslim.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di masjid ini selama Ramdahan tahun ini, antara lain, ifthar jama’i, buka puasa bersama setiap hari selama Ramdhan 1446 Hijriah, shalat Tarawih bersama imam hafiz Al-Qur’an yang bersuara merdu, serta tausiah Ramdahan bakda shalat Isya dan bakda Subuh.

Selain itu, ada juga kegiatan daurah tahfiz Quran selama 20 hari bagi anak-anak, tadarus Al-Qur’an bersama imam rawatib setelah shalat Tarawih, serta santunan untuk anak yatim.

Sementara itu, untuk lebih mendekatkan hamba dengan Sang Pencipta, dilaksanakan juga iktikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan serta rutinitas kajian akhlak bakda zuhur setiap hari Senin dan kajian hadis bakda zuhur setiap hari Kamis.

Selanjutnya, untuk membantu sesama yang membutuhkan darah, pada malam ke-16 Ramadhan seusai shalat Tarawih diadakan kegiatan donor darah di halaman masjid.

Berbagai macam kegiatan yang dilakukan Pengurus Masjid Al-Iklas tersebut adalah untuk menghidupkan masjid selama Ramadhan serta dapat menambah bekal ibadah bagi jemaahnya.

Manfaat ceramah singkat

Kegiatan yang tidak kalah pentingnya serta sangat bermanfaat adalah isi ceramah singkat yang disampaikan oleh ustaz-ustaz pilihan setiap selesai shalat Isya sebelum Tarawih. Seperti isi ceramah Ustaz Mujiburrahman yang akan saya kilas balik dalam reportase ini untuk menambah keimanan dan ketakwaan kita.

Judul reportase ini adalah “Detik-Detik yang Dilalui pada Bulan Ramdhan Menentukan Nasib di Alam Barzakh.” Maksudnya adalah gambaran yang diungkapkan Ustaz Mujiburrahman bahwa pada bulan suci ini kita semua wajib meningkatkan ibadah kepada Allah karena ibadah yang dilakukan pada bulan Ramadhan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah Swt.

Oleh sebab itu, pada awal Ramadhan Ustaz Mujiburrahman mengajak semua jemaah untuk membuat perencenaan (planning) yang matang agar Ramadhan tahun ini dilalui dengan lebih berkualitas.

Untuk itu, agar target perencaaan bisa tercapai, maka kegiatan-kegiatan lain yang kurang bermanfaat supaya dikurangi, bahkan ditiiadakan sehingga kegiatan amal ibadah perlu ditingkatkan sebagai pemulus jalan menuju hari akhir yang abadi.

Kegiatan-kegiatan dalam bulan suci Ramadhan selain berpuasa yang merupakan suatu kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan juga penting dilakukan shalat malam dengan perjanjian dalam hati sendiri agar tidak lewat satu malam pun, serta di mana pun kita berada.

Lebih jauh, Ustaz Mujib—demikian paggilan akrab beliau—menyampaikan bahwa waktu-watu malam di bulan Ramdhan adalah waktu yang mulia, termasuk juga siang harinya.

Maka, detik-detik yang dilalui pada bulan Ramadhan akan menentukan nasib kita di alam barzakh (alam kubur; terhitung sejak seseorang dimakamkan dan dibangkitkan dari mati pada hari kiamat).

Oleh sebab itu, Ustaz Mujib menegaskan untuk tidak melewati detik-detik bulan Ramadhan dengan sia-sia. Isilah waktu-waktu Ramdahan ini dengan penuh keimanan dan ketakwaan yang diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat menambah amalan.

Sebagaimana beliau katakan bahwa detik-detik di bulan Ramadhan adalah detik-detik yang mulia dan akan menentukan nasib kita di akhirat kelak. Oleh sebab itu, Ustaz Mujib kembali mengajak semua umat muslim untuk mempergunakan waktu Ramadhan ini sebaik mungkin, apalagi di malam hari, terutama pada saat melaksanakan shalat malam.

Target selanjutnya yang perlu ditetapkan setiap muslim pada bulan suci Ramadhan ini adalah menyiapkan diri dengan rutin membaca Al-Qur’an sehingga hidup akan terus bersama Al-Qur’an yang melebihi bulan-bulan yang lain.

Upayakan dalam bulan Ramadhan kita bisa khatam Qur’an paling kurang sebulan sekali bila dibandingkan dengan para shabat nabi dan tabiin, bahkan para imam mazhab saja dalam riwayat dijelaskan bisa khatam Qur’an satu hari satu sampai dua kali.

Dengan demikian, Ustaz Mujib mengajak semua jemaah untuk melihat posisi masing-masing sehingga perlu memasang target tegas, minimal bisa khatam Qur’an satu kali dalam sebulan dan lebih bagus bila dapat kurang dari satu bulan.

Untuk itu, Ustaz Mujib mengharapkan semua jemaah agar tidak boleh dikalahkan oleh kesibukan dan kelelahan ataupun acara di sana-sini. Supaya tercapai target tersebut, menurut Ustaz Mujib, maka membaca Al-Qur’an dalam satu hari satu malam harus selesai satu juz dan 30 hari Ramadhan bisa khatam 30 juz.

Untuk mempercepat jemaah dalam upaya khatam Qur’an, di Masjid Al-Ikhlas juga diadakakan tadarus setelah shalat Tarawih untuk jemaah yang dipimpin oleh imam-imam rawatib.

Pada tadarus tersebut juga akan dibina cara baca untuk memperbaiki kualitas bacaan Al-Qur’an supaya benar oleh imam-iman rawatib yang direkrut dari kalangan hafiz-hafiz berkualitas.

Pada bulan baik ini, kata, Ustaz Mujib, kita semua juga perlu memperbanyak infak dan sedekah karena Rasulullah menyebutkan perbuatan baik yang bermanfaat kepada orang lain yang sangat membutuhkan adalah seperti angin berembus.

Arti dari angin berembus adalah sifanya cepat dan menyebar. Untuk itu, jangan biarkan waktu-waktu mustajab di bulan Ramadhan ini berlalu begitu saja karena dapat menentukan kondisi hari akhir kita nanti.

Usahakanlah Ramadhan tahun ini lebih berkualitas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan kita berdoa semoga amalan-amalan yang telah kita lakukan memperberat timbangan kebaikan untuk menuju hari akhirat kelak.

Dari uraian ceramah singkat Ustaz Mujib yang telah saya nukilkan di atas dapat kita ambil hikmah bahwa perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan setiap detik pada bulan suci Ramadhan ini akan menentukan nasib hamba Allah di alam kubur kelak.

Perbuatan-perbuatan baik yang menjadi amal ibadah tersebut bukan hanya perlu dilakukan pada bulan Ramadhan, melainkan juga harus diikuti pada bulan-bulan lainnya.

Sementara, pada bulan Ramadhan ini menjadi momentum untuk memasang target yang harus dicapai sehingga menhasilkan luaran (output) yang sangat bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan kita.

Mari kita mulai dari diri kita sendiri sehingga diikuti oleh anggota keluarga, serta lingkungan tempat tinggal dan pada akhirnya akan tercipta masyarakat yang thayyibatun wa rabbun ghafur. Kita berdoa dan berusaha agar detik-detik yang dilalui pada bulan Ramdhan ini akan dapat memberi jalan lurus untuk menuju surga-Nya Allah di yaumilakhir (hari penghabisan) nanti.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved