Cahaya Aceh
Libur Lebaran, Masjid Raya Baiturahman Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan
Rasanya belum sah berkunjung ke Banda Aceh, jika belum menginjakkan kaki dan berfoto dengan latar belakang Masjid Raya Baiturahman
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Rasanya belum sah berkunjung ke Banda Aceh, jika belum menginjakkan kaki dan berfoto dengan latar belakang Masjid Raya Baiturahman.
Makanya tak heran, jika selama hari raya Idul Fitri 2025, Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh terus dipadati oleh para wisatawan.
Masjid yang sudah menjadi ikon Aceh ini mampu menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun luar.
Nilai sejarah dan nuansanya yang syahdu, menjadikan Masjid Raya sangat diminati.
Pantauan Serambinews.com, selama libur lebaran, tampak sejak pagi hingga malam, para wisatawan silih berganti mendatangi masjid yang menjadi saksi bisu tsunami Aceh tersebut.
Bahkan, kendaraan yang datang tidak lagi mampu tertampung di area parkir basement, sehingga harus diparkir di sepanjang jalan yang mengelilingi masjid tersebut.
Para wisatawan yang datang ke Masjid Raya Baiturahman tidak hanya berasal dari Aceh, tapi juga banyak dari luar provinsi, terutama dari Sumatera Utara.
Baca juga: Masjid Raya Baiturahman, Destinasi Paling Wajib Dikunjungi di Aceh
Mereka memenuhi area plaza masjid di bawah payung, dalam masjid, hingga taman-taman rumput di sekitar menara.
Warga Meulaboh, Fahriza mengatakan, libur lebaran tahun ini dimanfaatkan untuk membawa keluarganya jalan-jalan ke Banda Aceh.
Mereka ingin menikmati sejumlah sajian kuliner hingga mengunjungi objek-objek wisata. Salah satu destinasi yang wajib dikunjungi adalah Masjid Raya Baiturahman.
“Kalau ke Banda pastinya harus ke Masjid Raya (Baiturrahman), untuk foto-foto dan sekalian bisa shalat,” ujarnya.
Masjid dengan gaya arsitektur Mughal ini merupakan masjid terbesar peninggalan era kesultanan Aceh. Bangunan ini sudah melewati banyak peristiwa sejarah.
Dalam perjalanannya Masjid Raya Baiturahman telah banyak mengalami perubahan, mulai kapasitas hingga bentuk fasadnya.
Terakhir, sekitar 2017 lalu masjid ini disulap menjadi lebih megah dan estetik, dengan penambahan lantai marmer dan payung-payung raksasa.
Baca juga: Pasi Bakelok Jadi Destinasi Wisata Favorit di Kepulauan Banyak Aceh Singkil
Kini, berkunjung ke Masjid Raya Baiturahman seakan-akan serasa sedang di Masjid Nabawi Madinah, karena ada kemiripan tampilannya.
Pada bagian halaman atau plaza masjid, berdiri kokoh payung-payung yang siap melindungi jamaah dari sinar matahari.
Sementara kolam yang sudah menjadi ciri khas masjid tetap dipertahankan di bagian tengah plaza, antara masjid dan menara.
Sejak renovasi besar-besaran beberapa tahun lalu, masjid raya sudah memiliki fasilitas yang lengkap, mulai tempat parkir bawah tanah dengan kapasitas ribuan mobil dan sepeda motor.
Tempat wudhu juga berada di basement, yang terkoneksi langsung dengan area parkir, guna memudahkan para pengunjung.
Masjid ini bukan hanya tempat ibadah bagi umat Islam, tetapi juga merupakan simbol keagungan, ketahanan, dan sejarah panjang Aceh sebagai pusat peradaban Islam di Nusantara.
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda tahun 1612, dengan mengusung arsitektur Mughal. Artinya masjid ini telah berusia 412 tahun.
Baca juga: Liburan ke Banda Aceh dan Sekitarnya? Ini 5 Rekomendasi Pantai Kece yang Wajib Dikunjungi
Masjid Raya Baiturahman sempat melewati berbagai babak sejarah yang mewarnai peradaban Aceh, mulai perang melawan Belanda dan Jepang, konflik Aceh hingga bencana tsunami.
Di tengah berkecamuk perang, Masjid Raya sempat dibakar oleh serdadu Belanda, meskipun kemudian dibangun kembali.
Kini, Masjid Raya Baiturahman menjadi destinasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun dari luar negeri.
Pihak pengelola juga tidak membatasi kunjungan hanya untuk muslim.
Tapi wisatawan non muslim juga bisa masuk hingga ke bagian plaza masjid hanya untuk sekedar melihat keindahan dan berfoto. Bahkan, mereka menyediakan jubah akan menutupi aurat.(*)
Baca juga: VIDEO Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Salat Idul Fitri di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Duta Besar Belanda dan Konjen Jepang Kagumi Museum Tsunami Aceh |
![]() |
---|
Museum Keliling Masuk Sekolah, Alternatif Edukasi Kesadaran Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Selama Enam Bulan ke Depan, BPBA dan Disbudpar Aceh Gelar Pameran Kebencanaan |
![]() |
---|
Menyusuri Sabang, Surga Bahari di Ujung Barat Indonesia |
![]() |
---|
Aceh Perkusi 2025 di Aceh Utara Meriah, Acara Hingga Besok, Gubernur Mualem Tabuhkan Rapai Pasee |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.