KUPI BEUNGOH

Idul Fitri, Kopi Aceh, “Dopamin”, dan Rasionalitas

Bagi sebagian besar masyarakat Aceh, paling kurang sampai hari ini, yang namanya minum kopi itu, ya kopi yang dibuat, dan diminum di kedai.

YouTube Serambinews
Sosiolog dan Guru Besar USK, Prof Ahmad Humam Hamid 

Oleh Ahmad Humam Hamid*)

DI Aceh, salah satu keinginan besar di kalangan pengopi berat setelah puasa berlalu, terutama setelah Idul Fitri, adalah minum “kopi kedai”. 

Label “kopi kedai” ini, tak lain dari minuman kopi yang dibeli dan dikonsumsi di kedai kopi.

Kenapa harus “kopi kedai”? Bukankah cukup banyak tersedia kopi sachet dengan berbagai merek?

Bukankah juga cukup tersedia berbagai merek bubuk kopi, yang murah maupun yang mahal dalam berbagai ukuran?

Bagi sebagian besar masyarakat Aceh, paling kurang sampai hari ini, yang namanya minum kopi itu, ya kopi yang dibuat, dan diminum di kedai.

Walaupun kopi espresso mulai gampang didapat di Aceh, utamanya di Banda Aceh, kopi Aceh itu ya kopi saring.

Bahwa kopi itu kopi saring, atau kopi mesin epresso, baik yang kelas murahan seperti Varmalone, bahkan yang mahal sekelas Victoria Arduino, atau La Marzocco Linea PB, labelnya tetap saja satu, kopi kedai.

Kenapa peminum kopi menjadi terobsesi dengan kopi apalagi umat Islam peminum kopi seperti di Aceh

Kecanduan kopi sebenarnya bukan saja monopoli masyarakat Aceh. 

Kopi khop, sensasi minum kopi dengan cara unik yaitu gelasnya dibalik.
Kopi khop, sensasi minum kopi dengan cara unik yaitu gelasnya dibalik. (SERAMBINEWS.COM/YENI HARDIKA)

Dari Penikmat Hingga Pecandu

Cerita peminum kopi di dunia, pada abad ke 15 dan 16 di Damascus, Istanbul, bahkan di Mekkah adalah cerita tentang kedai kopi dan pencandu kopi. 

Di situlah orang bertemu, bersilaturrahmi, bercerita, bergosip, menyebar fitnah, bahkan menghujat penguasa.

Pada awalnya hampir semua penguasa mencurigai kedai kopi yang baru lahir pada masa itu, karena ancaman “kata” dan “mulut”. 

Tak heran, sebagai contoh penguasa Mekah pada masa Ottoman, dan Raja Inggris Charles II melarang kedai kopi pada akhir abad ke 17.

Kopi dan kedai kopi mempunyai dua kimia tersendiri yang bersatu, membuat para peminum kopi menjadi “pecandu” kopi dan kedai kopi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved