Berita Bireuen
Jembatan Darurat Hagu–Lawang Bireuen Ambruk, Pipa PDAM Putus, Warga Terisolasi, 2 Rumah Terancam
Akibat ambruknya jembatan darurat ini, ratusan warga Desa Hagu dan Lawang, Kecamatan Peudada, Bireuen, terisolasi karena belum tersedia akses penggant
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Sementara itu, Camat Peudada Bireuen, Erry Seprinaldi SSTP MSi, menyatakan bahwa jembatan darurat ambruk setelah hujan deras mengguyur wilayah Peudada dan Bireuen sejak Selasa sore.
Selain menyebabkan jembatan rusak, belasan desa di sekitar wilayah juga juga tergenang banjir.
“Musibah jembatan putus ini sudah kami laporkan ke Dinas PUPR dan Bupati Bireuen untuk segera ditindaklanjuti,” kata Erry.
Setelah yang Permanen, Jembatan Darurat Hagu-Lawang Peudada Bireuen Juga Ambruk, Warga Terisolasi
Baca juga: Wings Air Dijadwalkan Kembali Terbang ke Nagan 11 April 2025
Sebelumnya Serambinews.com memberitakan jembatan darurat dari batang kelapa di perbatasan Desa Hagu–Lawang, Kecamatan Peudada, Bireuen, ambruk hingga putus, Selasa (8/4/2025) menjelang waktu Magrib.
Jembatan darurat itu dibangun setelah sebelumnya jembatan permanen di lokasi yang sama ambruk pada Senin (6/1/2025) atau beberapa bulan lalu.
Akibat kejadian ini, 315 jiwa warga Desa Lawang, Kecamatan Peudada, Bireuen, kini terisolasi.
Begitu juga ratusan warga lainnya dari arah utara, termasuk warga Desa Hagu, tidak dapat melintas ke kebun maupun melakukan aktivitas penting lainnya.
Informasi diperoleh Serambinews.com dari warga setempat, hujan deras yang mengguyur kawasan Peudada dan Bireuen, Selasa (8/4/2025) sejak pukul 16.00 WIB menyebabkan banjir genangan di belasan desa.
Termasuk meluapnya anak sungai yang mengalir ke irigasi Hagu dan Krueng Peudada.
Luapan air disertai tumpukan sampah di sisi timur jembatan menyebabkan aliran sungai terkonsentrasi di bagian bawah jembatan darurat hingga akhirnya mengikis pondasi dan menyebabkan jembatan roboh total.
“Bagian atas jembatan tersumbat sampah, sementara bagian bawah terkikis derasnya arus air sungai. Tidak lama kemudian, jembatan darurat ambruk dan putus total,” ujar Razali, seorang warga setempat.
Amatan Serambinews.com di lokasi, jembatan darurat dari batang kelapa telah ambruk total.
Erosi di tebing sungai kini semakin luas dan memanjang di kedua sisi alur sungai, mengancam infrastruktur dan lingkungan sekitar.
Di sisi selatan jembatan, terlihat beberapa warga hanya bisa duduk di atas sepeda motor karena tidak dapat melintas, sedangkan di sisi utara, belasan warga juga terpaksa menunggu di pinggir sungai.
Pomaba 1.598 Mahasiswa Baru UNIKI Bireuen Berakhir, Kuliah Perdana Mulai Lusa 2 September 2025 |
![]() |
---|
Warga Binaan Lapas Bireuen Dilatih Budidaya Bebek Petelur |
![]() |
---|
Satgas PPKPT Umuslim Buka Layanan Pengaduan Kekerasan Seksual Dan Kasus Lainnya |
![]() |
---|
LPPM UIA Bireuen dan INTI International University Perkuat Jalin Kerja Sama |
![]() |
---|
Seribuan Santri Bireuen Mendaftar Seleksi Beasiswa di Dinas Pendidikan Dayah Bireuen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.