Kesehatan

Lapar Mata Bisa Bahaya: Kenali Dampak Makan Berlebihan dan Cara Sederhana untuk Menghindarinya

Godaan makanan lezat, porsi yang terlalu besar, atau sekadar stres bisa membuat kita mengabaikan sinyal kenyang dari tubuh.

Penulis: Gina Zahrina | Editor: Amirullah
Freepik
MENU MAKANAN YANG BANYAK - Ilustrasi makan berlebihan yang di dowload dari freepik pada (11/4/2025). Makan memang kebutuhan dasar, tapi makan berlebihan bukan solusi untuk lapar, stres, atau kebosanan. Berikut dampak makan berlebihan dalam jangka pendek dan jangka panjang untuk tubuh. 

SERAMBINEWS.COM - Pernahkah kamu merasa kekenyangan, mual, bahkan lemas setelah menyantap makanan favorit? Padahal, sebelumnya kamu hanya merasa "sedikit lapar".

Itulah yang disebut dengan makan berlebihan atau sebuah kebiasaan yang sering terjadi tanpa kita sadari.

Godaan makanan lezat, porsi yang terlalu besar, atau sekadar stres bisa membuat kita mengabaikan sinyal kenyang dari tubuh.

Mungkin makan berlebihan sekali dua kali mungkin tidak terasa dampaknya terhadap tubuh.

Tapi jika dibiarkan, makan berlebihan bisa membawa risiko serius bagi kesehatan tubuh atau baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dampak Langsung dari Makan Berlebihan

Setiap kali kamu makan melebihi kapasitas normal, tubuh akan memberikan reaksi cepat. Berikut beberapa efek yang bisa langsung kamu rasakan yang dikutip dari Eating Well:

Baca juga: Makanan Panas Jangan Ditaruh di Wadah Plastik! Dr Zaidul Akbar Ungkap Bahayanya, Ada Mikroplastik

Perut terasa penuh dan mengembang

Perut kita hanya punya kapasitas tertentu. Saat makan terlalu banyak, perut harus menampung lebih dari yang seharusnya, menyebabkan rasa begah, tidak nyaman, dan bahkan sakit.

Tekanan pada sistem pencernaan

Makanan yang terlalu banyak membuat kerja lambung melambat. Ini bisa memicu rasa mulas, kembung, dan gangguan pencernaan.

Naiknya asam lambung (heartburn)

Ketika perut terisi penuh, tekanan bisa mendorong asam lambung naik ke kerongkongan, memicu sensasi panas atau nyeri di dada dan tenggorokan.

Lonjakan gula darah

Makanan tinggi karbohidrat atau gula menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara tiba-tiba. Tubuh pun bereaksi dengan memproduksi insulin dalam jumlah besar.

Bila sering terjadi, ini bisa memicu penyimpanan lemak berlebih.Efek-efek ini mungkin tampak sepele. Tapi jika terjadi berulang, bisa mengganggu aktivitas harian dan kualitas hidup.

Risiko Serius dalam Jangka Panjang

Makan berlebihan bukan hanya soal perut kekenyangan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini dapat menimbulkan masalah kesehatan kronis yang serius, berikut beberapa efek jangka panjang makan secara berlebihan seperti yang dilansir Cleveland Clinic and Healthline:

Baca juga: Bisa Tingkatkan Kecerdasan, dr Zaidul Akbar Bilang Ada 13 Makanan, Alpukat hingga Brokoli

  • Kenaikan berat badan dan obesitas
    Konsumsi kalori yang berlebihan akan disimpan sebagai lemak tubuh. Jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik, lama-lama berat badan bisa melonjak.
  • Resistensi insulin dan risiko diabetes tipe 2
    Produksi insulin yang berlebihan akibat lonjakan gula darah bisa membuat tubuh menjadi kebal terhadap insulin itu sendiri. Akibatnya, gula darah sulit dikendalikan.
  • Gangguan hormon leptin
    Leptin adalah hormon yang memberi tahu otak saat tubuh sudah kenyang. Tapi makan berlebihan secara terus-menerus bisa membuat tubuh "kebal" terhadap leptin. Akibatnya, kamu sulit merasa kenyang dan cenderung makan lebih banyak lagi.
  • Penyakit jantung dan gangguan metabolik lainnya
    Makan terlalu banyak, terutama makanan tinggi lemak jenuh dan gula, dapat meningkatkan kolesterol, tekanan darah, dan risiko penyakit jantung.

Mengapa Kita Sering Makan Berlebihan?

Banyak orang makan bukan karena lapar, tapi karena faktor lain. Berikut beberapa penyebab umum:

  • Stres dan emosi negatif
    Saat stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang meningkatkan nafsu makan, khususnya terhadap makanan manis dan berlemak.
  • Kebiasaan makan cepat
    Makan terburu-buru membuat otak tidak sempat menerima sinyal kenyang, sehingga kamu makan lebih banyak dari yang dibutuhkan.
  • Lingkungan dan kebiasaan sosial
    Makan sambil nonton TV, makan saat nongkrong, atau porsi besar di restoran bisa memicu makan tanpa sadar. 

Baca juga: Awas Kalap! Dokter Bagikan Tips Jaga Makanan Gizi Seimbang Selama Libur Lebaran

Langkah Sederhana untuk Mencegah Makan Berlebihan

Mengubah kebiasaan makan tidak selalu sulit. Beberapa langkah kecil bisa membawa perubahan besar:

  • Makan perlahan
    Nikmati makananmu. Mengunyah lebih lama memberi waktu otak untuk menerima sinyal kenyang.
  • Perhatikan ukuran porsi
    Gunakan piring lebih kecil, ambil porsi secukupnya, dan tambah hanya jika masih benar-benar lapar.
  • Berjalan ringan setelah makan
    Jalan santai selama 10–15 menit dapat membantu melancarkan pencernaan dan mengurangi rasa begah.
  • Minum air putih atau teh herbal
    Teh jahe, peppermint, atau chamomile bisa membantu meredakan perut yang tidak nyaman.

Fokus pada makanan sehat

Pilih sayuran, buah, protein tanpa lemak, dan makanan berserat tinggi untuk membantu rasa kenyang lebih lama.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved