Kesehatan
Asam Urat Merupakan Gejala Gagal Ginjal, Apakah Benar? Simak Penjelasan Dokter Soal Keterkaitannya
Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan ginjal dan hipertensi RSCM, Pringgodigdo Nugroho menyatakan, setiap manusia dapat mengalami kondis
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Asam urat merupakan salah satu penyakit yang menyerang persendian.
Dalam dunia medis, penyakit ini dikenal sebagai gout atau arthritis gout.
Penyakit asam urat terjadi ketika kadar asam urat dalam darah meningkat (kondisi ini disebut hiperurisemia) dan membentuk kristal urat yang menumpuk di sendi.
Penumpukan ini menyebabkan peradangan, nyeri hebat, bengkak, dan kemerahan, terutama pada sendi seperti jempol kaki, pergelangan kaki, atau lutut.
Disisi lain, asam urat juga sering dikaitkan dengan penyakit gagal ginjal.
Asam urat disebut menjadi salah satu gejala dari gagal ginjal.
Lantas, benarkah demikian?
Penjelasan dokter
Dilansir dari Kompas.com, Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan ginjal dan hipertensi RSCM, Pringgodigdo Nugroho menyatakan, setiap manusia dapat mengalami kondisi asam urat.
"Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin yang normalnya dibuang melalui ginjal," ujarnya pada Kamis (10/4/2025).
Pringgodigdo menuturkan, ginjal berfungsi membuang asam urat yang dihasilkan dari metabolisme purin dalam tubuh.
Namun jika fungsi ginjal terganggu, kemampuan ginjal membuang asam urat akan menurun.
Hal ini kemudian dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Baca juga: Beredar Narasi Asam Urat Bukan Penyakit, Tapi Hanya Gejala Tubuh yang Kena Gagal Ginjal, Benarkah?
Peningkatan kadar asam urat juga bisa terjadi ketika tubuh memproduksi asam urat dalam jumlah berlebihan.
Kondisi ini disebabkan kadar enzim hypoxanthineguaninephosphoribosyltransferase (HPRT) yang rendah atau enzim fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase (PRS) yang tinggi.
Peningkatan kadar asam urat dalam darat mengakibatkan kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia primer.
Sebaliknya, gagal ginjal mampu menurunkan kemampuan ekskresi asam urat sehingga memperburuk hiperurisemia.
Kondisi ini menimbulkan gagal ginjal dan menjadi siklus yang berulang.
"Kadar asam urat yang sangat tinggi juga dapat membentuk kristal yang menumpuk di ginjal dan menyebabkan kerusakan, termasuk batu ginjal atau nefropati asam urat," lanjutnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, Pringgodigdo menekankan, gangguan fungsi ginjal bisa meningkatkan kadar asam urat.
Sementara kadar asam urat yang tinggi juga dapat merusak ginjal.
Gagal ginjal menyebabkan asam urat
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan rheumatologi RSHS Bandung, Rachmat Gunadi membenarkan bahwa kadar asam urat yang tinggi menjadi salah satu penyebab gagal ginjal.
"Tingginya kadar asam urat bisa merupakan salah satu penyebab gagal ginjal pada orang dengan penyakit gout," katanya masih dilansir dari sumber yang sama, Kompas.com.
Baca juga: Waspada Makan Daging & Lemak, Ini Tips Atasi Naik Asam Urat, Darah Tinggi & Kolesterol saat Lebaran
Sebaliknya, orang dengan gagal ginjal karena kondisi seperti terkait hipertensi, diabetes melitus, autoimun, infeksi kronis, juga dapat menyebabkan kadar asam urat jadi tinggi.
Gagal ginjal menyebabkan kadar asam urat meningkat karena kemampuan ginjal dalam mengeskresi asam urat melalui urine jadi menurun.
Penurunan kemampuan ginjal tersebut akan menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh. Akibatnya, kadar asam urat menjadi naik.
Rachmat menegaskan, kadar asam urat tinggi atau kondisi hiperurisemia primer akan membentuk kristal urat di ginjal, inflamasi, dan obstruksi. Akibatnya, bisa terjadi gagal ginjal.
Sementara itu, gagal ginjal dapat terjadi akibat ekskresi asam urat menurun.
Hal ini akan menimbulkan hiperurisemia primer atau kondisi kadar asam urat tinggi.
Kadar asam urat yang tinggi atau hiperurisemia primer dapat menimbulkan gangguan terhadap ginjal, seperti:
Kristalisasi asam urat dalam tubulus ginjal sehingga menyumbat lumen
Peradangan lokal kronik yang menyebabkan nefropati urat kronik
Mikrokristal urat dapat mengaktivasi inflamasi sehingga merusak jaringan ginjal
Kristal urat menyebabkan nefropati akut terutama pada tumor lysis syndrome, bukan primer.
Selain itu, kadar asam urat yang tinggi akan mengakibatkan gagal ginjal.
Ini terjadi ketika cedera tubulus dan interstisial menurunkan laju filtrasi glomerulus (LFG/GFR).
Meski begitu, tidak semua kondisi asam urat tinggi pasti akan menyebabkan gangguan ginjal.
Baca juga: Waspada Makan Daging & Lemak, Ini Tips Atasi Naik Asam Urat, Darah Tinggi & Kolesterol saat Lebaran
Cara alami turunkan kadar asam urat
Asam urat merupakan salah satu gangguan kesehatan atau penyakit yang menyerang bagian sendi.
Seseorang yang terkena asam urat akan merasakan sakit yang tak tertahankan.
Bahkan, sebagian diantaranya ada yang mengalami pembengkakan saat penyakit ini kambuh.
Bagi sebagian orang, obat-obatan adalah pilihan untuk mengatasi serangan asam urat ketika penyakit ini sedang kambuh.
Pada umumnya, penyakit asam urat menyerang usia lanjut atau lansia, dengan usia sekitar 60 tahun ke atas.
Gejala penyakit ini pun akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Puncaknya yakni pada usia 75 tahun, sebagaimana dikutip dari laman WebMD.
Tak hanya orang-orang yang telah lanjut usia, asam urat bahkan bisa menyerang orang yang masih berusia muda.
Penderita asam urat pada umumnya tetap membutuhkan obat untuk mengatasi rasa sakit dan menurunkan kadar asam urat.
Tetapi, melakukan beberapa perubahan pada pola makan dan gaya hidup juga bisa membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah.
Sehingga, penderitanya bisa mengurangi risiko serangan asam urat berulang hingga memperlambat perkembangan kerusakan sendi.
Berikut ini beberapa cara alami menurunkan asam urat tanpa obat seperti dilansir dari Medical News Today.
1. Batasi makanan kaya purin
Purin adalah senyawa yang terjadi secara alami pada beberapa makanan.
Saat tubuh memecah purin, ia menghasilkan asam urat.
Proses metabolisme makanan kaya purin dapat menyebabkan asam urat dengan menyebabkan tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat.
Beberapa makanan yang tinggi purin sebenarnya menyehatkan.
Baca juga: Resep Herbal dr Zaidul Akbar untuk Atasi Nyeri Asam Urat, Praktis, Berkhasiat, Aman Bagi Ibu Hamil
Tujuannya adalah untuk mengurangi asupan purin daripada menghindarinya sama sekali.
Makanan dengan kandungan purin tinggi antara lain :
- buruan liar, seperti rusa ( daging rusa)
- trout, tuna, haddock, sarden, teri, remis, dan herring
- alkohol berlebih, termasuk bir dan minuman keras
- makanan tinggi lemak, seperti bacon, produk susu, dan daging merah (termasuk daging sapi muda)
- daging organ, misalnya, hati dan roti manis
- makanan dan minuman manis
Makanan dengan kandungan purin sedang meliputi:
- daging deli
- sebagian besar daging lainnya, termasuk ham dan daging sapi
- unggas
- tiram, udang, kepiting, dan lobster
2. Konsumsi lebih banyak makanan rendah purin
Dengan beralih dari makanan dengan kandungan purin tinggi ke makanan dengan kandungan purin lebih rendah, beberapa orang mungkin dapat terus menurunkan kadar asam urat mereka atau setidaknya menghindari peningkatan lebih lanjut.
Beberapa makanan dengan kandungan purin rendah antara lain:
- produk susu rendah lemak dan bebas lemak
- selai kacang dan kebanyakan kacang
- kebanyakan buah dan sayuran
- kopi
- nasi gandum, roti, dan kentang.
Perubahan pola makan saja tidak akan menghilangkan asam urat, tetapi dapat membantu mencegah penyakit asam urat.
Penting juga untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang terkena asam urat makan makanan tinggi purin.
Faktor lain, seperti kerentanan genetik, juga berperan.
Wanita pascamenopause dan orang dengan obesitas juga memiliki risiko lebih tinggi.
3. Hindari obat-obatan yang meningkatkan kadar asam urat
Obat-obatan tertentu dapat meningkatkan kadar asam urat. Obat-obatan ini termasuk :
- obat diuretik, seperti furosemide (Lasix) dan hidroklorotiazid
- obat yang menekan sistem kekebalan tubuh, terutama sebelum atau sesudah transplantasi organ
aspirin dosis rendah
Namun, obat yang meningkatkan kadar asam urat mungkin menawarkan manfaat kesehatan yang esensial.
Jadi, bicaralah dengan dokter sebelum mengganti obat apa pun.
4. Menjaga berat badan yang sehat
Mencapai berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat.
Obesitas meningkatkan risiko asam urat, terutama pada orang yang berusia lebih muda.
Kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko seseorang terkena sindrom metabolik, meningkatkan tekanan darah dan kolesterol sekaligus meningkatkan risiko penyakit jantung.
Kelebihan berat badan juga memiliki hubungan dengan risiko peningkatan kadar asam urat darah yang lebih tinggi.
Diet ketat yang bisa menurunkan berat badan secara drastis juga dapat meningkatkan kadar asam urat.
Oleh karena itu, orang harus fokus membuat perubahan jangka panjang yang berkelanjutan untuk mengelola berat badan mereka, seperti menjadi lebih aktif, makan makanan seimbang, dan memilih makanan padat nutrisi.
5. Hindari alkohol dan minuman manis
Konsumsi alkohol dan minuman manis seperti soda dan jus manis berkorelasi dengan peningkatan risiko asam urat.
Alkohol dan minuman manis juga menambah kalori yang tidak perlu ke dalam makanan, berpotensi menyebabkan penambahan berat badan dan masalah metabolisme.
6. Minum kopi
Beberapa riset menunjukkan bahwa orang yang minum kopi cenderung tidak mengembangkan asam urat.
Misalnya, sebuah analisis pada tahun 2010, data dari peserta wanita dalam Nurses' Health Study menemukan bahwa risiko asam urat menurun seiring dengan meningkatnya konsumsi kopi.
Wanita yang mengonsumsi 1 hingga 3 cangkir kopi per hari memiliki penurunan risiko asam urat sebesar 22 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.
Wanita yang mengonsumsi lebih dari 4 cangkir kopi per hari mengalami penurunan 57 persen risiko terkena kondisi ini.
Sejumlah penelitian juga mengaitkan konsumsi kopi dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.
Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis 2014 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi 3-5 cangkir kopi per hari memiliki risiko penyakit kardiovaskular paling rendah.
Karena orang dengan asam urat memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi, minum kopi dapat membantu meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan.
7. Cobalah suplemen vitamin C
Mengkonsumsi suplemen vitamin C dapat menurunkan risiko asam urat.
Sebuah meta-analisis tahun 2011 dari 13 uji coba terkontrol secara acak menemukan bahwa vitamin C secara signifikan mengurangi kadar asam urat dalam darah.
Penurunan kadar asam urat dapat menurunkan risiko serangan asam urat.
Namun, penelitian belum secara meyakinkan membuktikan bahwa vitamin C dapat mengobati atau mencegah asam urat - hanya saja vitamin C menurunkan kadar asam urat.
8. Makan ceri
Penelitian awal menunjukkan bahwa ceri dapat mengurangi risiko serangan asam urat, terutama pada orang dengan riwayat penyakit sebelumnya.
Sebuah studi tahun 2012 dari 633 orang dengan asam urat menemukan bahwa makan ceri selama 2 hari menurunkan risiko serangan asam urat sebesar 35 persen dibandingkan dengan tidak makan ceri.
Efek ini bertahan bahkan ketika peneliti mengontrol faktor risiko, seperti usia, jenis kelamin, konsumsi alkohol, dan penggunaan diuretik atau obat anti asam urat.
Di antara orang-orang yang juga menggunakan allo purinol, obat anti asam urat, kombinasi obat dan ceri menurunkan risiko serangan lain sebesar 75 persen.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
Tips Sehat Makan Bubur Ayam ala dr Zaidul Akbar, Ini Alasan Pagi Hari Jangan Makan Berat |
![]() |
---|
Benarkah KB Bisa Bikin Mandul? Seksolog dr Boyke Buka Suara, Ini Faktanya! |
![]() |
---|
Enzim Hilang, Imun Drop: Inilah Alasan Anak Mudah Sakit Zaman Sekarang, Diungkap dr Zaidul Akbar |
![]() |
---|
Cuma Tujuh Hari! dr Zaidul Akbar Bocorkan Cara Diet Bikin Perut Rata Tanpa Obat |
![]() |
---|
Rahasia Sehat ala Dr Zaidul Akbar: Jahe Bisa Angkat Lendir dan Tingkatkan Imunitas! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.