Perang Gaza

Pasukan Israel Usir Warga Palestina ke Wilayah Gaza yang Semakin Sempit

Sisi timur Gaza sedang dibersihkan bukan hanya dari warga Palestina, tetapi juga dari bangunan-bangunan yang masih berdiri.

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/anadoulu agency
PENGUNGSI PALESTINA - Warga Palestina melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka di tengah puing-puing bangunan yang hancur di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, meskipun serangan Israel sedang berlangsung di Gaza pada 21 Maret 2025. 

Dalam sebuah pernyataan, kantor tersebut menyebut Rumah Sakit al-Ahli sebagai “salah satu institusi kesehatan tertua dan terpenting” di Gaza.

“Rumah Sakit Baptis, yang mencakup banyak departemen khusus, menampung ratusan pasien dan korban luka, staf medis dan pengawal pada saat penyerangan, dan menyediakan layanan kesehatan kepada lebih dari satu juta warga Palestina di provinsi Gaza dan Gaza utara,” katanya.

Pasukan Israel telah "dengan sengaja menghancurkan 34 rumah sakit" di Gaza, kata kantor tersebut, seraya menambahkan bahwa serangan berkelanjutan terhadap fasilitas medis merupakan "pelanggaran mencolok terhadap semua piagam internasional dan Konvensi Jenewa yang melarang penargetan fasilitas medis".

Ringkasan perkembangan terkini

Pasukan Israel terus membombardir Gaza setelah menewaskan sedikitnya 20 orang dalam serangan di seluruh Jalur Gaza pada hari Sabtu.

Militer Israel mengatakan telah menyelesaikan apa yang disebut Koridor Morag , yang memisahkan kota selatan Rafah dari wilayah Gaza dan Mesir lainnya.

Israel juga telah mengeluarkan perintah evakuasi paksa baru bagi penduduk kamp pengungsian terbesar di Gaza tengah, Nuseirat, pada tengah malam.

Sebelumnya, militer juga mengeluarkan perintah evakuasi paksa bagi warga di selatan Khan Younis, dengan peringatan akan adanya serangan yang akan segera terjadi “dengan kekuatan besar”, setelah Hamas meluncurkan tiga roket ke arah Israel.

Tim negosiasi Hamas, yang dipimpin oleh pejabat senior Khalil al-Hayya, telah tiba di Kairo untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata dengan mediator Mesir dan Qatar.

Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas, telah merilis video yang memperlihatkan tentara Israel-Amerika yang ditangkap Edan Alexander, yang mengkritik pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena gagal menjamin pembebasannya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved