Perang Gaza

Pasukan Israel Usir Warga Palestina ke Wilayah Gaza yang Semakin Sempit

Sisi timur Gaza sedang dibersihkan bukan hanya dari warga Palestina, tetapi juga dari bangunan-bangunan yang masih berdiri.

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/anadoulu agency
PENGUNGSI PALESTINA - Warga Palestina melanjutkan kehidupan sehari-hari mereka di tengah puing-puing bangunan yang hancur di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, meskipun serangan Israel sedang berlangsung di Gaza pada 21 Maret 2025. 

Mereka juga menghentikan operasional Rumah Sakit Kamal Adwan. Mereka juga menyerang Rumah Sakit Indonesia di utara beberapa kali.

"Kita melihat pasukan Israel menyerang sektor medis yang telah berjuang untuk terus menyediakan tingkat layanan minimum karena blokade total Israel terhadap bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret dan serangan dahsyatnya sejak 18 Maret," kata Tareq Abu Azzoum dalam laporannya dari Deir el-Balah, Gaza seperti dilansir Al Jazeera, Minggu.

Koresponden Al Jazeera di Kota Gaza mengatakan serangan Israel menyebabkan "kerusakan parah" di Rumah Sakit Arab al-Ahli, yang juga dikenal sebagai Rumah Sakit Baptis, dengan kerusakan dilaporkan terjadi di beberapa bangunan, termasuk unit gawat darurat.

Rekaman video setelah serangan menunjukkan tenda-tenda yang terbakar, puing-puing, dan tandu-tandu pasien yang ditinggalkan.

Serangan Brutal AS Kembali Targetkan Yaman di Tengah Malam Buta

Pesawat tempur Amerika Serikat melancarkan serangkaian serangan udara di Yaman tengah dan utara pada Sabtu malam, menghantam sasaran di provinsi al-Bayda dan Saada.

Menurut koresponden Al Mayadeen, lima serangan udara menghantam lembaga kejuruan di Distrik al-Sawma'ah, yang terletak di sebelah timur Provinsi al-Bayda. 

Serangan tersebut dilaporkan menyebabkan kerusakan signifikan pada fasilitas tersebut, yang berfungsi sebagai pusat pendidikan dan pelatihan utama di wilayah tersebut.

Dalam serangan terpisah, tiga serangan udara AS menargetkan wilayah al-Sahleen di subdistrik al-Salem, Distrik Kitaf, yang terletak di sebelah timur Provinsi Saada. 

Wilayah tersebut terletak di dekat perbatasan utara Yaman, wilayah yang sering menjadi sasaran agresi AS yang sedang berlangsung.

Belum ada laporan langsung mengenai korban jiwa atau tingkat kerusakan yang telah dirilis.

Pada bulan Maret, AS melancarkan agresi terhadap Yaman, dengan alasan untuk mengamankan jalur pelayaran internasional. Namun, gelombang serangan yang semakin intensif terjadi saat Yaman meluncurkan kembali kampanye militernya untuk mendukung rakyat Palestina, dengan berjanji untuk menyerang target-target Israel hingga perang di Gaza berakhir. 

Pada hari Jumat, jutaan orang membanjiri Lapangan Al-Sabeen di ibu kota Sanaa dan lebih dari 450 lapangan utama dan cabang di 14 provinsi Yaman dalam unjuk rasa solidaritas besar-besaran dengan rakyat Palestina, Perlawanan mereka, dan Angkatan Bersenjata Yaman di bawah slogan "Jihad, Keteguhan, dan Kepahlawanan... Kami Tidak Akan Meninggalkan Gaza."

Unjuk rasa di Yaman, yang menegaskan kembali solidaritas Yaman yang kuat dengan Palestina, mengeluarkan pernyataan yang menyatakan, “Kami tidak akan mengecewakan Gaza, dan kami tidak akan meninggalkan rakyatnya sendirian. Kami katakan sekali lagi: kalian tidak sendirian.”

Pernyataan itu menekankan bahwa meningkatnya agresi Amerika tidak akan menghalangi Yaman untuk mendukung Gaza tetapi hanya akan memperkuat tekadnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved