Banda Aceh

Kurator Digital, Wajah Baru Lulusan Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh

“Selain pengelola perpustakaan, pengelola arsip, dan peneliti, kami menambahkan profil kurator digital untuk menjawab kebutuhan...

Penulis: Sara Masroni | Editor: Eddy Fitriadi
HUMAS UIN AR-RANIRY
Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry, Mukhtaruddin MLIS. 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, menambahkan 'kurator digital' sebagai salah satu profil atau prospek utama lulusan prodi tersebut mulai dikembangkan pada tahun akademik 2025/2026.

Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan FAH UIN Ar-Raniry, Mukhtaruddin MLIS mengatakan, profil lulusan ini dirancang untuk merespons tantangan transformasi digital di dunia informasi, arsip, dan dokumentasi.

“Selain pengelola perpustakaan, pengelola arsip, dan peneliti, kami menambahkan profil kurator digital untuk menjawab kebutuhan terhadap pengelolaan informasi berbasis digital yang semakin kompleks dan dinamis,” ujar Mukhtaruddin dalam keterangannya, Senin (14/4/2025).

Menurutnya, kurator digital akan memiliki kemampuan dalam mengelola, mengkurasi, dan melestarikan konten digital di berbagai platform, termasuk media sosial, situs web, dan repositori daring.

Untuk mendukung profil lulusan ini, Prodi Ilmu Perpustakaan telah menyiapkan sejumlah mata kuliah yang relevan dengan perkembangan teknologi informasi. Di antaranya yakni Manajemen Kearsipan Digital, Pelestarian Koleksi di Era Digital, Perpustakaan Digital dan Digital Marketing.

“Mahasiswa tidak hanya dibekali keterampilan teknis pengelolaan koleksi, tetapi juga strategi promosi dan kurasi konten digital agar mampu bersaing di dunia kerja masa depan,” kata Mukhtaruddin.

Adapun daya tampung Prodi Ilmu Perpustakaan untuk tahun akademik 2025/2026 ditetapkan sebanyak 175 orang. Penerimaan mahasiswa baru dilakukan melalui tiga jalur seleksi nasional dan mandiri yang tersedia di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

“Komposisi kuota penerimaan yakni 40 persen melalui jalur SNBP, 40 persen SNBT, dan 20 persen melalui jalur mandiri,” ujar Mukhtaruddin.

Kaprodi Ilmu Perpustakaan UIN Ar-Raniry itu berharap, penguatan kurikulum berbasis digital ini dapat meningkatkan daya saing lulusan serta mendorong kontribusi nyata lulusan dalam pengelolaan informasi dan budaya digital di berbagai sektor.

Dia menambahkan berdasarkan data internal prodi, dalam tiga tahun terakhir lebih dari 60 persen alumni berhasil diterima sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). 

"Alumni kita banyak bekerja dan berkiprah sebagai pustakawan, arsiparis di berbagai perpustakaan dan lembaga informasi baik di Aceh maupun di perpusnas dan perpustakaan kementerian di Jakarta," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved