Berita Banda Aceh

Kemiskinan dan Pengangguran masih Jadi Persoalan, BRA Diminta Hadir sebagai Pemberi Solusi

“Kita punya tanggung jawab menjaga perdamaian Aceh. Tantangan masih kita hadapi, kemiskinan, pengangguran, dan lainnya, dalam hal ini BRA harus hadir

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
For serambinews.com
Plt Sekda Aceh, M Nasir SIP MPA , atas nama Gubernur Aceh memberi sambutan sekaligus membuka Rapat Koordinasi Badan Reintegrasi Aceh (BRA) dengan Satuan Pelaksana dan Penghubung BRA Kabupaten/Kota se Aceh, di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh, Selasa, (15/4/2025). 

“Kita punya tanggung jawab menjaga perdamaian Aceh. Tantangan masih kita hadapi, kemiskinan, pengangguran, dan lainnya, dalam hal ini BRA harus hadir sebagai solusi dan harapan,” ujar Plt Sekda.

Laporan Muhammad Nasir | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Badan Reintegrasi Aceh merupakan sebuah kembaga yang lahir untuk menngakomodir kebutuhan eks kombatan dan menyelesaikan permasalahan para korban konflik. 

Karena itu, kehadiran BRA harus mampu menjadi solusi bagi para eks kombatan dan korban konflik.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt Sekretaris Daerah Aceh M Nasir, saat membacakan sambutan Gubernur Aceh, pada Rapat Koordinasi Badan Reintegrasi Aceh dengan Satuan Pelaksana dan Penghubung BRA Kabupaten/Kota, di Aula Grand Nanggroe, Selasa (15/4/2025) malam.

“Kita punya tanggung jawab menjaga perdamaian Aceh. Tantangan masih kita hadapi, kemiskinan, pengangguran, dan lainnya, dalam hal ini BRA harus hadir sebagai solusi dan harapan,” ujar Plt Sekda.

Dalam sambutannya, Plt Sekda mengingatkan jajaran BRA untuk selalu memahami batas kewenangan dengan jelas di setiap tingkatan, menjaga integritas dan profesionalisme dalam bekerja, serta melaksanakan aturan dan arahan secara konsisten demi pelayanan publik yang berpihak pada rakyat.

“BRA lahir dari amanat MoU Helsinki dan UU Pemerintahan Aceh. Tugasnya bukan sekadar administratif, tapi membangun kepercayaan sosial, menyatukan masyarakat, dan memberi ruang hidup yang adil, khususnya bagi para penyintas konflik,” kata M Nasir.

Baca juga: Mengenang Khalifah Umar bin Abdul Aziz, Pemimpin Penghapus Kemiskinan dengan Zakat

Karena itu, Plt Sekda mengapresiasi BRA atas penyelenggaraan rapat koordinasi ini.

Melalui Rakor ini, M Nasir mengimbau agar BRA memperjelas kewenangan dan memperkuat pelaksanaan tugas BRA, yang merupakan lembaga strategis dalam proses reintegrasi pascakonflik di Bumi Serambi Mekah.

“Gunakan forum ini untuk saling menguatkan, saling bersinergi dalam menyusun langkah strategis, dan membangun komunikasi terbuka demi mewujudkan Aceh yang damai, adil, dan sejahtera. Sebelum mengakhiri, saya minta seluruh ketua KPA yang sudah ada lahan pertanian, untuk segera mengusulkan perencanaan pada Ketua BRA agar proses land clearing bisa segera dilakukan,” ucap M Nasir.

Usai membuka Rakor BRA, M Nasir menjelaskan kepada awak media, bahwa Rakor BRA ini meruoakan momentum yang dangat tepat untuk mennyusun program yang partisipatig.

“Rakor ini mempertemukan seluruh satuan pelaksana di tingkat kabupaten dan kota yang tentu saja memahami dan mengetahui apa saja yang dibutuhkan para eks kombatan, apa yang dibutuhkan para korban konflik,” kata Plt Sekda.

“Jadi, Rakor ini tentu menjafi sarana bagi BRA untuk merumuskan sebuah rencana kerja yang bisa diterima oleh semua wilayah. Ini penting, karena BRA hadir pascakonflik untuk mengakomodir para eks kombatan dan para korban konflik terselesaikan persoalannya,” pungkas Plt Sekda Aceh.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua BRA Jamaluddin, Plt Kepala Sekretariat BRA Zulkifli, anggota DPRA Ilmiza Sa’aduddin Djamal dan Kepala Biro Administrasi Pimpinann Setda Aceh Akkar Arafat.(*)

Baca juga: Ekonomi Kreatif: Solusi Inovatif atau Hanya Omong Kosong dalam Pengentasan Kemiskinan di Aceh?

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved