Internasional

Ketua Majelis Ulama Aceh Paparkan Sejarah Masuknya Islam ke Aceh di Uni Emirat Arab

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H. Faisal Ali, memaparkan sejarah masuknya Islam ke Aceh, di hadapan peserta seminar internasional

|
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
UNI EMIRAT ARAB - Ketua MPU Aceh, Tgk. H. Faisal Ali dan Wakil Ketua MPU Aceh, Prof. Dr. Tgk. H. Muhibbuththabary, M.Ag foto bersama Mufti Abu Dhabi: Syekh Abdullah bin Bayyah (Mufti Besar Jami'ah Muhammad bin Zayed) dan Rektor Universitas Muhammad bin Zaiyed, Dr. Khalifa, UEA, Selasa (15/4/2025). 

“Alhamdulillah sudah selesai sesi pemaparan materi seminar pukul 1 siang tadi. 

Saat ini kami diundang makan oleh Mufti UEA (Syekh Abdullah bin Bayyah) dan didampingi Rektor (Dr. Khalifa Mubarak Zahari),” tulis Tgk Faisal Ali sembari mengirim foto dirinya dan Abon Muhib bersama Mufti UEA dan Rektor MBZUH.

Baca juga: Ketua Majelis Ulama Aceh Diundang ke Uni Emirat Arab, Isi Materi pada Seminar Fatwa Isu Kontemporer

Pada seminar itu, Abu Sibreh memaparkan makalah berjudul “Kewarganegaraan, Identitas, dan Nilai Hidup Bersama serta Kaitannya dengan Islam di Aceh, Indonesia” yang disusunnya bersama Tgk Muhibbuthabry Bin Affani (Abon Muhib). 

Dalam makalah setebal 4 halaman itu, Abu Sibreh mengulas tentang sejarah masuknya Islam ke Aceh, identitas Islam di Aceh, nilai hidup bersama dalam masyarakat Aceh, hingga penerapan syariat Islam di Aceh.

Sekilas Sejarah Masuknya Islam ke Aceh, Indonesia

Aceh, yang terletak di ujung utara Pulau Sumatra, merupakan salah satu wilayah pertama yang menerima Islam di Nusantara. 

Masuknya Islam ke wilayah ini terjadi pada abad ke-13 dan ke-14 Masehi melalui para pedagang dan dai Muslim dari Jazirah Arab, India, Yaman, dan Persia. 

Para pedagang Muslim memainkan peran penting dalam penyebaran Islam, di mana aktivitas mereka tidak hanya terbatas pada perdagangan, tetapi juga membawa nilai-nilai Islam dan memberikan contoh akhlak yang baik dalam pergaulan, sehingga menarik hati penduduk setempat terhadap ajaran Islam. 

Perkawinan antara para pedagang Muslim dan perempuan lokal turut memperkuat ikatan budaya dan agama.

Salah satu tonggak penting dalam sejarah ini adalah berdirinya Kesultanan Pasai pada abad ke-13, yang dikenal sebagai kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara. 

Baca juga: Ketua MPU Aceh Lem Faisal Cerita Momen Terakhir Bertemu Abu Kuta Krueng dan Aba Asnawi Lamno 

Kesultanan ini menjadi pusat penting bagi pendidikan Islam, pertukaran budaya, dan penyebaran dakwah.

Ilmu-ilmu keislaman dan bahasa Arab berkembang pesat di wilayah ini.

Seiring waktu, Aceh dikenal dengan sebutan "Serambi Mekkah", karena kedudukan religiusnya yang istimewa dan hubungan eratnya dengan dunia Islam. 

UEA - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H. Faisal Ali di undang untuk memaparkan sejarah masuknya Islam ke Aceh, di hadapan peserta seminar internasional, di Abu Dhabi, Rabu (16/4/2025).
UEA - Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H. Faisal Ali di undang untuk memaparkan sejarah masuknya Islam ke Aceh, di hadapan peserta seminar internasional, di Abu Dhabi, Rabu (16/4/2025). (FOR SERAMBINEWS.COM)

Letaknya yang strategis di tepi Samudra Hindia menjadikannya sebagai gerbang utama masuknya Islam ke wilayah lain di Nusantara.

Dengan demikian, masuknya Islam ke Aceh bukan melalui penaklukan militer, tetapi melalui dakwah yang damai, perdagangan, dan pertukaran budaya.

Kemudian menjadi fondasi bagi model Islam lokal yang berakar kuat dalam tradisi masyarakat Aceh hingga hari ini.

Sebuah Keniscayaan untuk Keadilan 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved