Internasional

Sinyal Damai dari Trump, Tarif China Bisa Turun, Tapi TikTok Masih Terancam!

“Saya tidak ingin tarifnya naik karena pada titik tertentu akan membuat orang tidak lagi membeli,” kata Trump kepada wartawan.

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Via Kompas
PERANG DAGANG - Presiden AS Donald Trump (kiri) dengan Presiden Cina Xi Jinping (kanan). 

Selain soal tarif, Trump juga membicarakan soal TikTok, aplikasi video pendek yang sangat populer di AS dan digunakan oleh sekitar 170 juta warga Amerika.

 Pemerintah AS telah meminta perusahaan asal China, ByteDance, untuk menjual aset TikTok di AS karena alasan keamanan nasional.

Trump menyebut bahwa kesepakatan spin-off atau pemisahan TikTok sudah ada, namun hal tersebut akan ditunda sampai hubungan dagang dengan China membaik.

“Kami punya kesepakatan untuk TikTok, tetapi kesepakatan itu akan bergantung pada China,” kata Trump.


“Jadi kami akan menunda kesepakatan itu hingga semuanya berjalan lancar.”


Trump sendiri telah beberapa kali memperpanjang batas waktu hukum bagi ByteDance untuk melepas kepemilikannya atas TikTok di Amerika.

Penundaan ini menunjukkan bahwa pemerintah AS ingin menyelesaikan urusan yang lebih besar terlebih dahulu , yaitu perdagangan dengan China, sebelum mengambil keputusan besar terhadap aplikasi tersebut.

Pembicaraan dengan China Masih Misterius

Ketika ditanya lebih lanjut tentang bentuk komunikasi antara AS dan China, termasuk apakah Presiden China Xi Jinping terlibat langsung, Trump menolak memberikan rincian.

 Ia tetap merahasiakan detail pertemuan atau pembicaraan yang terjadi antara kedua negara.

 
Pernyataan Trump pada hari Kamis menunjukkan bahwa AS mungkin akan melonggarkan tekanan perdagangan terhadap banyak negara, termasuk China, karena kekhawatiran terhadap dampaknya bagi konsumen.

Meski tarif terhadap China masih tinggi, ada sinyal dari kedua pihak untuk menghindari peningkatan konflik lebih lanjut.

Sementara itu, kesepakatan mengenai TikTok yang sangat dinanti akan menunggu hingga isu perdagangan AS dan China terselesaikan.

Langkah ini menunjukkan bahwa urusan dagang tetap menjadi prioritas utama dalam kebijakan luar negeri dan ekonomi Trump saat itu.

Situasi ini masih sangat dinamis, dan dunia internasional terus memantau langkah-langkah selanjutnya dari kedua negara.

Baca juga: AS dan Rusia Makin Mesra, Trump Tuding Zelensky Picu Perang Ukraina!

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved